Chapter 02: Kerja Keras

323 55 29
                                    

[ KITA, SEMPURNA? : EPISODE 02 ]

—Hidup ini bukan hanya tentang kerja keras,tetapi juga tentang cara mengikhlaskan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan”—Harris Atmanegara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup ini bukan hanya tentang kerja keras,tetapi juga tentang cara mengikhlaskan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan
—Harris Atmanegara

—Hidup ini bukan hanya tentang kerja keras,tetapi juga tentang cara mengikhlaskan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan”—Harris Atmanegara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harris, dia karyawan baru disini. Tolong dibantu..

     
    Yang namanya dipanggil—menoleh alihkan atensi nya ke arah sang atasan bersama seorang pemuda yang Harris rasa dirinya kenali. Alisnya mengernyit saat melihat Satria berada di samping pria paruh baya yang menjadi pemilik restoran tempat ia bekerja.

"Loh satria?". Yang dipanggil namanya hanya tertawa canggung; menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal. "Baguslah jika kalian sudah saling kenal".

"Kalian berdua saya tinggal, Harris bantu satria bekerja dibagian dapur".

Harris mengangguk tak lupa sedikit membungkukkan tubuhnya—tanda hormat kepada sang atasan. Sementara Satria hanya menatap enteng pekerjaan yang sepertinya akan menjadi pekerjaan nya.

"Pekerjaan lo bukan yang itu, noh lo cuci piring sama gelas yang di wastafel".

Sontak dirinya melotot— saat netranya tangkap setumpuk piring dan gelas kotor yang berada di wastafel. Reaksi Satria buat teman seperjuangan nya tertawa kencang kembali melanjutkan menyapu area restoran.

"Har, lo gila ya? Banyak banget gini".

Senyum miring tersungging di wajah tampan Harris—taruh sapu yang sempat dirinya pegang beralih membantu Satria yang sibuk menggerutu dengan tangan yang mencuci piring piring kotor.

"Kalau lo gak tahan sama capeknya kerja berarti dimasa depan lo harus tahan pedihnya hidup susah—

Satria mengangguk—dirinya seperti sedang disentil habis habisan oleh kata kata Harris. Sempatkan melirik ke arah Harris yang tampak kelelahan. Dapat Satria lihat peluh dimana mana dan tak lupa mata yang tampak nya mulai meredup. "Enak ya jadi Azka sama Jaya"

𝐊𝐈𝐓𝐀, 𝐒𝐄𝐌𝐏𝐔𝐑𝐍𝐀? || [ HYUNGLINE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang