chapter 2

317 39 0
                                    

Hingga gadis pirang itu menyadari sesuatu segera langsung menoleh hingga membuat dua pria itu kebingungan dan langsung menoleh kearah gadis pirang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga gadis pirang itu menyadari sesuatu segera langsung menoleh hingga membuat dua pria itu kebingungan dan langsung menoleh kearah gadis pirang itu.

"Ada apa?" Tanya salah satu pria itu kepada gadis pirang itu.

"Aku merasakan adanya monster" ucap gadis pirang itu.

"Apa cuma perasanku?" Tanya gadis pirang itu.

Di sisi lainnya

Terlihat mereka berdua berhasil keluar dari gua tanpa ketahuan, hingga mereka sekarang berada di hutan.

"Aku dan (name) pun meninggalkan gua"

"Sudah berapa lama aku tidak berjalan di bawah sinar matahari, ya?"

"Sejak itu, tanda-tanda dari veldora sudah tidak ada lagi"

"Rasanya seperti lenyap begitu saja, tapi aku tahu itu tidak benar"

"Apalagi aku sudah berjanji" batin Rimuru hingga berjalan ke depan diikuti (name) di sampingnya.

"Kalau bertemu lagi, akan kuceritakan kisah yang lucu padanya!"

"Wah, sudah lama aku tidak merasakan dunia luar!" Ucap Rimuru sementara (name) menatap kebingungan.

"Benarkah? Apakah kamu anak introvert sehingga tidak merasakan dunia luar atau semacamnya?" Tanya (name) dengan polos tanpa menyadari jika mulutnya begitu tajam dan keceplosan yang membuat Rimuru langsung terohok, dan terlihat Liam tertawa terbahak-bahak di dunianya, dia melihat semuanya dari bola cahayanya seperti mengawasi (name) dari kejauhan.

"Bukan seperti itu (name)" omel Rimuru sementara (name) hanya menatap polos.

Hingga terdengar suara banyak sekali langkah kaki kearah mereka yang membuat (name) langsung menatap arah sumbernya. Hingga muncul para goblin sambil membawa senjata kuno dan karat mereka, terlihat (name) mengamati para goblin itu dengan seksama.

"Badan mereka sangat kurus dan kering, apakah mereka belum makan? Kasihan sekali tapi aku membawa makanan apapun" batin (name) sambil menatap Prihatin kepada para goblin itu.

"Ne Liam-san, apakah jika aku melakukan tidak sesuai alur apakah itu pengaruh bagi lainnya?" Tanya (name) secara telepati kepada Liam.

"Tidak akan pengaruh, kamu bebas mengubah alurnya sesuka hati anda" ucap Liam kepada (name) secara telepati hingga (name) mengangguk mengerti.

"Wahai makhluk kuat, ada keperluan apa anda berdua datang kemari?" Tanya goblin ikat kepala merah sementara (name) memiringkan kepalanya dengan imut lalu menatap kanan kiri.

"Apakah yang dimaksud itu aku dan Rimuru ya?" Batin (name) dengan penuh pertanyaan di benaknya.

"Kami?" Tanya Rimuru sementara goblin ikat kepala merah itu mengangguk.

"Aku tinggal memproduksi gelombang suara saja, 'kan?"

"Baiklah" batin Rimuru lalu mengambil nafas lalu berteriak sekencang-kencangnya.

"HALO! SALAM KENAL!"

"AKU SLIME, NAMAKU RIMURU! DAN GADIS KECIL DI SEBELAHKU NAMANYA (NAME)" teriak Rimuru yang membuat para goblin tumpang ke tanah sementara (name) sangat kaget dan pucat bahkan rambut putihnya langsung berantakan karena suara kencang Rimuru.

"AKU SLIME, NAMAKU RIMURU! DAN GADIS KECIL DI SEBELAHKU NAMANYA (NAME)" teriak Rimuru yang membuat para goblin tumpang ke tanah sementara (name) sangat kaget dan pucat bahkan rambut putihnya langsung berantakan karena suara kencang Rimuru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi).

"Kami sudah paham betapa kuatnya anda!"

"Kami mohon, pelankan suara anda" mohon goblin ikat kepala merah itu sambil bersujud di depan mereka berdua.

"Kayaknya aku terlalu berlebihan" batin Rimuru dengan perasaan tidak enak.

"Jadi, apa kalian ada perlu dengan kami?" Tanya Rimuru kepada para goblin itu dengan ekspresi bingung.

"Kami merasakan adanya monster yang kuat"

"Jadi kami kemari untuk memeriksanya" ucap goblin kain merah itu kepada Rimuru hingga (mame) sadar dari melamunnya.

"Tapi kita tidak merasa apapun disini" ucap (name) kepada goblin kain merah itu dengan ekspresi polosnya.

"Jangan bercanda!"

"Meski wujud kalian berdua seperti itu, kamu tidak akan tertipu!" ujar goblin kain merah itu sementara (name) terdiam sambil memikir di dalam otaknya.

"Eh? Apakah itu benar? Liam apakah yang dikatakan oleh goblin itu benar?"  Tanya (name) kepada Liam secara telepati.

"Yare yare, yang dikatakan oleh goblin itu benar kok, kamu memiliki aura yang kuat hanya saja kamu tidak bisa merasakan mungkin kedepannya kamu bisa merasakannya sendiri" ucap Liam kepada (name) secara telepati hingga (name) mengangguk mengerti walaupun masih menjadi pertanyaan bagi (name).

"Wahai mahkluk kuat, setelah melihat kekuatan kalian berdua, kami punya permintaan" ucap goblin kain merah itu yang membuat mereka berdua menampilkan ekspresi kebingungan.

Hingga mereka berdua di bawa ke desa goblin oleh para goblin tadi.

Hingga mereka berdua di bawa ke desa goblin oleh para goblin tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersambung.

𝑻𝒆𝒏𝒔𝒖𝒓𝒂 𝒙 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓 (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang