> 2

4 0 0
                                    

Kringggggg!!!

     Suara bel yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi, semua siswa berbondong-bondong di koridor untuk pulang kerumah masing-masing. Sebelum pulang, Nathan menghampiri Alana.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Nathan

"Sendiri,maybe"

"Lo mau bantuin gue gak?" Tanya Nathan

"Apa?"

"Motor gue rusak nih, sering oleng karena gak seimbang" Jelas Nathan sambil memasang raut wajah bingung

"Terus gue harus gimana? gue kan bukan anak motor"

Nathan menarik ujung bibir nya tersenyum "Gampang si, lo tinggal duduk aja di jok belakang motor gue."

"Emang bakal ngaruh ya?" Tanya Alana yang tak kalah bingung

Nathan yang tidak tahan dengan raut wajah Alana yang sangat menggemaskan, langsung menarik tangan nya berjalan menuju parkiran.

    Mereka berjalan beriringan dikoridor membuat semua pasang mata melirik nya. Ada berbagai macam tatapan, tatapan sinis,tatapan tak suka,tatapan tercengang,dan tatapan yang nge ship mereka berdua.

Nathan yang paham Alana risih dengan tatapan mereka langsung mengusap tangan Alana dengan lembut. Seolah-olah berbicara "Gak papa,tenang aja"

     Sesampainya di area parkiran, Nathan langsung menyuruh Alana untuk menaiki motor sport nya.

"Ayo naik" Titah nya

    Namun Alana hanya terdiam sambil menatap rok nya, Nathan yang paham akan itu langsung melepas jaket nya dan memberikan pada Alana.

"Pake nih" 

     Tanpa persiapan, Nathan  langsung menancapkan gas nya diatas rata-rata membuat Ilyana refleks memeluknya.

"Sorry" ucap Alana tak enak hati

    Diperjalanan, Nathan menoleh kebelakang sambil melihat muka Alana yang sedang menatap jalanan dengan muka polosnya. Sesekali matanya melirik poster yang tersedia dijalan sambil membaca nya perkata.

"Lo mau langsung pulang atau mau ikut gua dulu?" Tanya Nathan sedikit teriak karena suaranya bercampur dengan angin.

"Nggak ko, gue gak badmood"

Oke,jawaban yang tepat. 

Tepat bolot nya wkwk

"Aih?" Tanya Nathan sedikit mengencangkan volume nya. Tapi mustahil, karena motor vespa melintas di sampingnya.

"Iya,makasih" Balas Alana sambil tersenyum manis 

Oke,fiks! Budeg nya gak ketulungan. Tapi ini sih yang dikangenin orang-orang yang hubungan nya virtual. Dia nanya apa, kamu jawab apa.

"Yaudah yuk makan, mau makan dimana?" 

"Terserah"

Nathan terkekeh "Cewek mah gitu ya, tau segala hal kecuali belokan di google maps sama tempat dimana dia mau makan" 

Ilyana mendelik "Cowok juga gitu ya, suka nanya-nanya mulu padahal bawa kemana aja cewek pasti suka"

***

     Kedua nya sudah sampai di kedai pecel ayam, namun mata Alyana malah tertuju ke kedai bakso yang berada di samping pecel ayam. dia menatap asap mengepul dari panci bakso tersebut. Nathan yang menyadari itu hanya bisa terkekeh geli.

"Bang, paha lele nya satu!" mendengar itu, Alana langsung menoleh ke sumber suara sambil menautkan alis nya bingung

"Emang lele punya paha?"

Nathan tergelak "serius banget lo" 

    Dua menit, pesanan nya sudah siap. Alana hanya menatap nya bingung. Bukan kah mereka datang berdua? kenapa Natha  hanya memesan satu.

"Gue tanyain gak ya?  batin Alana "Ah gak usah deh,mungkin emang dia gue suruh nemenin dia makan doang"  lanjutnya dalam hati

     Nathan berdiri dari duduk nya,ada sedikit harapan untuk Allana. mungkin kah Nathan ingin memesan lagi untuk nya? namun,bukannya ke depan. Dia malah berjalan dari kedai pecel ayam menuju kedai bakso. 

"Mas, bakso jumbo spesial nya satu" 

"Bowlehhh, di bungkus atau makan disini?" 

"Makan disini,  gak pake lama ya mas. kasian istri saya nungguin" 

"Laksanakan!" 

     Tidak perlu menunggu lama,pesanan nya sudah siap. 

"Mau makan di meja nomor berapa mas" tanya abang penjual 

"di warung pecel ayam mas" jawab Allan santai

"Loh, ini kan bakso berati makan nya ditempat bakso. Kalau itu kan pecel ayam, berarti makan nya ditempat pecel ayam. Gak boleh diseling-seling seperti gitu mas,melawan kodrat namanya" 

Allan menghembuskan napas nya kasar " Kalo saya bayar tiga kali lipat gimana? apa masih berlaku hukum melawan kodrat?

"Segera saya antarkan mas" jawab penjual bakso sambil bergegas ke warung pecel ayam

    Alana menatap Nathan bingung, kenapa ada abang tukang bakso disini? 

"Yuk makan, maaf ya agak lama" ucap  Nathan

"Bentar deh, kenapa lo mesenin gue bakso?" Tanya Alana heran

"Karena lo suka bakso"

"Ko lo bisa tau kalau gue suka bakso?"

"Karena lo ngeliatin kedai bakso terus, mata lo tuh serasa ngomong 'beliin gue bakso dong' Than"

Alana terkekeh kecil "Jadi lo mendeskripsikan kata 'suka' dari apa yang di lihat?"

"Iya, kayak gue yang selalu ngeliatin lo" 

Uhuk!

Alana tersedak, Nathan dengan sigap langsung memberikan minum untuk Alana

"Hati-hati makan nya" tegur Nathan.

     Saat sedang hikmat makan, Nathan menatap Alana dengan tatapan yang sulit di artikan. Hal itu membuat Alana menatap nya bingung

"Jangan sering meng iyakan ke apa yang gak lo suka" 

Alana mengangguk mengerti











Halooooo sobat Nathan & Alana

Apakah kedekatan mereka terus berlanjut? ayo pantau terus mereka dengan cara baca cerita mereka disini

thanks for reading guyssss :) 



ALANA & NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang