>5

1 0 0
                                    

   Laki-laki berperawakan tinggi sedang mengendarai motor dengan gagah, namun dia terpaksa memberhentikan motornya karena melihat seseorang yang familiar sedang termenung tepat di warung soto pinggir jalan.



   Laki-laki berperawakan tinggi sedang mengendarai motor dengan gagah, namun dia terpaksa memberhentikan motornya karena melihat seseorang yang familiar sedang termenung tepat di warung soto pinggir jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ya, seseorang yang di lihat itu adalah Alana. Gadis yang menarik perhatian nya dari pandangan pertama.

"Pantesan dari jauh silau banget, ternyata ada wajah cantik Alana yang bersinar seperti bulan purnama" celetuk nya sambil tertawa geli

"Ibu nya waktu hamil ngidam apaan ya, sampe bening banget nih anak nya" lanjutnya lagi sambil memandangi Alana dari jarak 4 meter.

"Gue samperin gak ya?" pikirnya "Eh tapi takut ganggu ah, siapa tau dia lagi me time"

Nathan hendak memakai helm untuk melanjuti perjalanan, namun gerak nya terhenti saat melihat jam tangannya menunjukkan pukul sebelas malam.

"Tapi ngapain dia keluar selarut ini? ah daripada gue overthingking takut kenapa-kenapa. Mending gue samperin sambil anter pulang"

"Gue udah ganteng belum ya?" tanya nya kepada diri sendiri sambil menatap kaca spion motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue udah ganteng belum ya?" tanya nya kepada diri sendiri sambil menatap kaca spion motornya.

Nathan tersenyum sambil menampakan deretan gigi nya "Gue memang selalu ganteng dan keren" ucapnya dengan percaya diri.

Lelaki ini menepikan motornya samping trotoar,lalu tiba-tiba duduk dihadapan Alana.

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di tangan Nathan, bukan karena Nathan duduk di depannya, tapi karena Nathan hendak menyuap soto milik Alana.

"Gak sopan lo! kalau emang mau tinggal pesen" tegur nya, sedangkan Nathan hanya tersenyum menampakan deretan giginya

"Lagian lo, pesen makanan tuh buat di makan. Bukan malah di pelototin!" balas Nathan membuat Alana mendelik

"Itu hak gue, daripada lo tiba-tiba datang terus makan makanan gue"

"Yaudah pesenin gue" perintah Nathan dengan wajah tengilnya

ALANA & NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang