prologue

18 2 0
                                    


Hi pren!! 😘👻

Kenalin, saye ms aputri.

Saye dari aceh.

Kalian org mana ni? 🧐😋🤠

______Happy Reading!______

Gymnasium sma panca Indonesia penuh sore ini.

Hal itu terjadi tak lain dan tak bukan hanya karena siswa kelas xi ips I tengah melakukan tanding basket dilapangan Indoor.

Banyak para siswi kocar-kacir berlarian kala permainan yang mereka mainkan usai. Para siswi dengan anggun dan langkah pede-nya mencoba menarik perhatian para lelaki kelas xi ips I.

Ya emang, lelaki xi ips I itu siswa-nya pinter-pinter semua.

Bagi sebagian siswi yang suka berandalan, mereka akan lebih memilih farda arviansyah---si shooting guard yang terkenal tampan dengan tahi lalat di bawah bibirnya. Hal itu menjadi daya tariknya sendiri.

Namun, berbanding terbalik dengan itu, bagi siapa saja yang pengin laki-laki idaman dengan  motto; tidak berandalan, tertib, pintar, patuh, ganteng, juga famous, mereka akan lebih memilih januar. Ya, januar arez saputra---si kapten basket dengan segala kesempurnaan yang ia miliki.

"Januar pause, tuh. Cepet samperin! Tu minum dikasih." Seru elya pada gadis mungil bernama Anya.

"Gak ah. Males." Balasnya tak tertarik, jika bukan karena paksaan kedua temannya itu, yang tak lain adalah elya dan dina, Anya malas untuk ikut menonton.

Dina spontan menyerngit. "Napa lo? Bukannya suka banget ya sama januar?" Tanya dina heran.

"Hooh. Dulu bilang lo pengin deket sama januar yang kata lo gantengnya melebihi eunwo."

Anya menabok kasar bahu elya.
"Kapan gwe bilang gitu?!" Sarkas nya.

"Dulu. Pas lo masih gila-gilanya sama januar." Kata elya mencoba memberi pencerahan agar si Anya ingat.

Anya menggaruk tengkuknya.
"Nggak ah. Manada gwe berani bandingin cha eunwoo sama januar." Elaknya.

"Wuihh.. Berdosa lo maemunah. Dulu sumpah-sumpah belain januar."

Wajah Anya murung seketika.
"Gwe tarik lagi deh omongan gwe."

"Emangnya kenapa lo tiba-tiba berubah gini? Gak suka lagi sama januar?" Tanya elya mulai serius.

Anya mengangkat bahu ringan.
"Nggak tau." Balas Anya.

"Gimana sih? Dulu, kan lo yang ngotot banget nyuruh gwe nyariin nomor januar. Sekarang napa kek gini curut!" Semprot dina tak habis pikir.

Anya mendengkus keras.
"Dah ah, lost mood gwe kalo kalian bahas januar mulu. Biarin ajalah. Dia katanya kan dah punya pacar, kan." Perjelas Anya yang kemudian bangkit dan pergi dari kedua temannya yang masih sibuk meneriaki namanya.


°°°


Anya berjalan sendirian di Koridor sekolah yang sepi. Sepi karena sudah sedari tadi bel tanda usai berbunyi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dear januar! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang