Seperti biasa Serena dan Raki yang secara tumben datang tepat waktu, memulai keseharian di sekolah Margasatwa dengan bertukar ejekan dan hantaman.
"Woi Raki! Ku can betul pala mu tu nanti!" teriak Serena memenuhi ruangan.
"Ampun mbak!" Raki menghindar dari lemparan kursi secepat kilat sampai gadis berambut biru itu curiga kalau Raki adalah seorang speedster.
"Ampun-ampun. Giliran orang marah aja kau ampun-ampun. Ngejekin orang nggak kira-kira pula kau bah." Sungut Serena. "Kudoain jodohmu spek mbak kunti nanti!"
"Lah? Mana mungkin lah! Orang aku aja spek cowok wattpad gini. Pintar, tinggi, tampan, baik hati, tidak sombong, rajin menabung dan hapal Pancasila." Raki menepuk dada.
"Hapal sih Pancasila, tapi utang mie ayam mu aja masih 7 di kantin." Serena mengejek.
"Ser, udah Ser. Nanti pingsan dorang kena ulti." Monica yang baru datang berusaha menengahi, menggandeng gadis barbar berbadan sekeras besi itu mengajaknya duduk di kursi mereka. Raki yang merasa terselamatkan pun memilih diam dan ikut duduk.
"Tapi nih ya, ngomongin cowok spek wattpad, menurut gossip ada tau di sekolah kita." Monica menambahkan dengan menggebu-gebu, bertujuan untuk mengalihkan perhatian kedua temannya.
"Hah? Maksudnya? Satu dimensi alias keberadaannya cuma fiksi gitu? Biasanya orang sukanya kalo wibu spek dua dimensi, lah kalo wattpad kan cuma tulisan aja gak ada gambar, berarti satu dimensi kan ya?" Serena menimpali.
"Pala kau satu dimensi! Aku spek wattpad aja full ini tiga dimensi! Full 3D ini mah!" Raki menyahut.
"Spek wattpad mana yang tukang gallon hobi ngutang? Spek sinetron ajab lagi ada!" Ejek Serena.
"Sudah woi! Ini mau denger gossip nya apa nggak?" Monica menyela sesi saling ejek mereka.
"Woiya, terus-terus gimana ceritanya?" Raki yang lelah diolok Serena memilih menyahuti Monica.
"Nah, jadi kan ya, di kelas kita baru abis pergantian OSIS kan ya? Nah terus ternyata yang terpilih jadi ketuanya itu anak kelas Kepinteran." Monica mulai bercerita.
"Lah, udah biasa itu Mon, kan emang biasanya anak kelas Kepinteran yang jadi ketua OSIS, lah kita anak hutan mana mungkin jadi ketua. Yang jadi anggota aja Cuma kau Mon, itu aja karena bapak kau kenal sama kepala sekolahnya." Serena menyela heran.
"Aish, bukan itu masalahnya. Masalahnya itu, yang jadi ketua ini anak baru. Beneran baru seminggu di SMA Margasatwa, tapi sama guru-guru langsung aja dipercaya jadi Ketua OSIS." Monica menjelaskan.
"Wah, kok bisa ajaib gitu ya? Ini saking nggak ada anak lain apa gimana?" Raki ikut menyahut menggebu-gebu.
"Terus apa hubungannya sama cowok spek wattpad ini?" Serena mengerutkan kening.
"Nah disini ajaibnya. Si anak baru ini ternyata dulu sering wakilin sekolahnya ikut olim dan lomba nasional sampe internasional gitu. Pas masuk kan sekalian tuh piagam-piagamnya diarsipkan kan ya, aku sempat lihat piagamnya pas ditumpuk udah setebal kamus ditumpuk lima. Katanya pas dia mau pindah dari sekolah lamanya, sekolah sekolah elit pada promosi, pingin dia masuk ke sana. Kayak jadi rebutan gitu." Ujar Monica.
"Oh, itu mah spek asset sekolah, Mon. bukan spek wattpad. Beda kasta udah sama anak kelas hutan. Wajar aja sih kalo ditunjuk jadi ketua OSIS." Serena menganggukkan kepala seolah paham.
"Bukan cuma pinter. Banyak yang nge-fans udah karena dorang ganteng, terus dia ngomongnya dikit banget datar kayak tembok. Tapi nggak tau kenapa malah pada suka, pada bilangnya dorang tipe cool gitu kayak cowok wattpad." Kata Monica.
"Alah, kalo cuma tipe cool aku juga bisa." Raki menyahuti.
"Tapi kan kau nggak bisa numpuk piagam setebal kamus, ulangan MTK mu aja udah kayak kecepatan nenek-nenek bawa skuter, 30 kebawah semua. Dan kau nggak bakal bisa pasang muka cool karena tingkahmu aja kalah cool dari Bekantan, dan cowok cool nggak ngutang mie ayam dikantin sampe tujuh." Ejek Serena.
"Wah ini. Wahh, mana ini nggak ada rasa setia kawan sama sekali. Pas dengar cowok spek wattpad lain langsung ngefans dan dibelain. Wah ini, teman rasa teman palsu ini, dah jadi fans nya Ketos baru kau rupanya. Tipe idamanmu yang kayak gitu kah? Katanya tipemu yang cocok, baik, dan tahan banting, sana di tes dulu ketos baru tahan banting nggak dorang." Raki berbalik mengejek sambil lari, karena ia tahu kali ini Serena tidak akan mengampuninya.
"Woi! Sini kau Raki! Ku can betul palamu!" teriakan Serena memenuhi ruangan kelas hutan. Anak anak lain hanya menghindar dari jalur lari Serena dan Raki dan tetap melanjutkan aktivitas mereka masing-masing, terbiasa dengan kegaduhan yang dibuat Serena dan Raki setiap hari.
Monica hanya bisa menepuk kening dengan lelah.
tbc.
Author Notes: Kurang bisa bikin adegan berantem bar-bar. padahal di animasi itu bagian favoritku, selain interaksi antara Ratara dan Serena lah ya.
ehehe, dari awal sudah kukasih hints dan clue soal sidepair ya. ayo yang bisa nebak hadiahnya pulsa dan paket data silahkan tebus dikonter terdekat pake uang masing-masing
//kabur//
KAMU SEDANG MEMBACA
Lilitan Benang-Benang Takdir
Teen FictionBerawal dari ketidak-jelasan tak berujung. Keabsurdan yang berkelanjutan. Namun ternyata benang takdir mereka telah terlilit begitu lama. Dengan rintangan sebesar semesta di hati masing-masing. Dengan keraguan di hati Serena dan perasaan menjadi beb...