Typo.
Vote dulu ga matursuwon.____________________________
Selamat membaca.
_______________________________Baru kemarin Dirgan menanyakan tentang Erga pada Baskara. Kini pemuda itu terlihat sedang mengobrol bersama Baskara. Namun yang membuat Dirgan heran adalah seseorang yang terlihat asing di matanya. Dirgan memilih menghampirinya dengan membawa sekaleng fruitea.
"Bas......" Panggilnya, membuat ketiga pemuda menoleh.
"Udah selesai kelas?" Tanya Baskara yang diangguki Dirgan. Alisnya menukik, menatap tajam Erga dan laki-laki di sebelahnya.
Hal itu membuat laki-laki di sebelah Erga tidak nyaman, Baskara yang melihatnya pun mendekat pada Dirgan dan berbisik. "Tatapan lo jangan kayak gitu, mereka gak godain gue."
Membuang napasnya, Dirgan mengubah tatapannya menjadi biasa, namun rautnya tetap datar.
"Sebelumnya jangan salah paham, gue emang pernah ada niat mau rebut Baskara dari elo, cuma sekarang gue punya dia, Gevin.""Bagus." Singkat, padat dan jelas. Hanya itu yang Dirgan sampaikan sebelum membawa Baskara pergi dari hadapan keduanya.
"Eh!"
"Kita duluan!" Pamit Baskara pada keduanya dengan berusaha menyamankan langkah Dirgan.
"Dirgan gak sopan!" Omel Baskara, namun si empu tidak menghiraukannya dan terus membawa Baskara menuju kantin karena dia sudah lapar.
__
___________________________________
__"Jangan kenceng-kenceng!" Tegur Baskara pada Dirgan yang saat ini sedang mencumbu lehernya. Mereka baru saja melakukan kegiatan panas lagi setelah pulang dari kampus.
"Udah yok, Gan. Gue pengen makan mie ayam di pinggir jalan." Baskara meletakkan ponselnya, kemudian mengusap rambut Dirgan.
"Dibilang jangan kenceng-kenceng, nanti merah leher gue." Omelan Baskara berhasil membuat Dirgan menyudahi aksinya.
"Udah merah," ujarnya dengan tangan yang bergerak mengusap tanda di leher Baskara.
"Shibal ngentd lo mah! Minggir, gue mau mandi!" Dengan sekuat tenaga, Baskara mendorong tubuh Dirgan hingga menyingkir di atasnya.
"Mandi bareng, ya?" Tawar Dirgan dengan seringai mesumnya.
"Udah besar, gak malu ngajak mandi bareng?" Balas Baskara dengan ekspresi malasnya.
"Enggak, kan sama calon istri sendiri."
"Sinting! Nih, gue punya titit!" Menyibak selimutnya dan menampilkan kejantanannya tanpa malu. Dirgan terkekeh, kemudian kembali mengukung Baskara.
"Kode mau di sepong, ya?" Kedua alis Dirgan bergerak naik turun menggodanya.
"Apa sih, bjir! Gue mau mandi, minggir!!" Sungut Baskara yang memukul keras kedua bahu Dirgan.
"Seronde lagi, deh? Ya?" Dirgan bahkan sudah bersiap memasukkan kembali rudalnya ke dalam tubuh Baskara.
"Seronde lagi tapi gue yang nusuk elo!" Pekik Baskara yang membuat Dirgan menatapnya datar.
"Udah ah, Gan! Gue capek, lo gak kasian? Kasian anak lo rewel nih, minta makan....." Berusaha memasang wajah melas agar Dirgan luluh dan benar, Dirgan menghela napasnya, kemudian melepas Baskara dari kungkungannya.
"Lo hamil?" Tanya Dirgan yang kini memakai kolornya.
"Ngawur! Maksut gue cacing-cacing diperut udah laper!" Ketus Baskara, yakali dia hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDRAMAWA KELABU✔
Teen FictionEND. [Revolusi Indomilo] Aruna Harsa Dirgantara dan Baskara Sandhyatama. Kedua pemuda yang menjadi akrab karena suatu kejadian yang menimpa Baskara dan sama-sama hidup sebatang kara. Bagi Dirgan, tidak ada warna di kehidupannya setelah matahari ter...