five

1.3K 98 15
                                    

hali keluar dari ruang kerja gempa, hali melihat gadis duke tadi yang ia seret untuk keluar

hali melihat bahwa bahu sigadis duke itu bergetar, 'mengapa ia masih disini, dan apa ia menangis?' pikirnya

hali kebingungan, ia menatap sekitar tetapi tidak ada prajurit sama sekali

hali melihat kearah gadis duke tersebut, "nona, mengapa bahu lo bergetar apa lo nangis?" tanya hali

tiba-tiba saja sigadis duke itu memeluk hali dan menangis, hali membiarkan sigadis yang menangis dibahunya sembari menepuk kepala nya lembut

"nona, mari kita berbicara ditempat lain?" hali menatap ke sigadis

sigadis mengangguk dan hali langsung berjalan kearah balkon, ternyata dibalkon itu terdapat 2 kursi dan 1 meja kecil

hali berjalan kearah kursi itu dan duduk disalah satu kursinya, hali menatap sigadis itu yang tampak ragu kearahnya

"duduklah nona duke, apa lo ga cape berdiri terus" tanya hali

sigadis duduk di kursi sebelah hali dan menunduk, "maaf" ucap sigadis pelan

"hah?!" hali sebenarnya mendengar suaranya itu, hanya saja hali ingin memastikan aja

"maaf" sigadis berucap kembali

hali menatap sigadis itu intens "maaf kenapa lo?"

"maaf karena telah memarahi anda tadi yang mulia" ucap sigadis semakin menundukkan kepalanya

hali mengangguk mengerti, "santai aja elah, gw biasa aja"

"nama saya lissya yang mulia, saya putri Duke harycoune" ucap sigadis

"gw hali, halilintar" balas hali dengan senyuman manis

lissya terpesona, dan pipinya merona. "yang mulia ternyata berita tentang anda itu benar ya!"

hali yang mendengar itu mengangkat satu alisnya seperti bertanya apa maksud dari sigadis duke itu

"anda sangat manis!!" ucapnya dengan nada yang antusias(?)

hali mulai merona, dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. 'hei gw cowo loh! ganteng dong harusnya bukan malah bilang manis!' pikir hali

gadis duke itu tiba-tiba saja memegang tangan kanan hali erat dan mengecup punggung tangan hali dengan lembut

"sepertinya saya harus undur diri dulu yang mulia, senang bisa berbicara dengan anda" disertai senyuman manis diwajahnya dan pergi meninggalkan hali yang mematung

hali segera berlari kekamar nya, ia membuka pintunya kasar dan masuk kedalamnya

"arghhhh gw salting bangsat!!" teriak hali tantrum

untungnya tidak ada pelayan atau prajurit disekitar kamarnya, hali berjalan kearah kasur dan kemudian ia pun tertidur

~~~~

sedangkan diaula istana para pangeran sedang melihat kearah para pelayan yang sibuk mempersiapkan pesta itu

"yah aku sangat tidak sabar untuk memiliki hali kak" Thorn tersenyum sangat manis

pangeran lainnya mengangguk menyetujuinya, para pangeran berpencar untuk mengawasi para pelayan

"kak, menurut ku makanan lebih baik berada disebelah kanan" ucap blaze ke gempa

gempa mengangguk, "betul laze, jika disini terlihat tidak bagus"

taufan menghampiri gempa kan laze, ia menepuk pundak gempa. "bagaimana persiapan dibidang makanan?" tanya Taufan

Pemanggilan pengantin | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang