seventeen

731 63 15
                                    

kelima pelayan itu kembali tertawa melihat reaksi hali, hali mendengus kesal saat tau ia dikerjai lagi oleh pelayan pribadinya

hali merasa seperti tidak ada harga dirinya sebagai pengantin pangeran

"gw aduin sama bapak mertua!"

"ya-yang mulia hamba main main saja!"

"betul yang mulia!"

sekarang saat nya hali yang tertawa keras melihat tatapan memelas kelima pelayan pribadinya

"HAHAHA WAJAH KALIAN LUCU JUGA" tawa hali menggelegar keras

piring didepan hali kini semuanya kosong, hali menghabiskan semuanya tanpa menyisakan sebutir nasi pun

kelima pelayan mengambil satu-persatu piringnya untuk dibawa kedapur, hali berdiri dan meregangkan tubuhnya

hali merasa sesak pada pakaian yang ia kenakan saat ini apalagi hali harus memakan pengetat pinggang

hali menatap pinggangnya lalu ia menghela nafanya panjang, "hah ngapain coba gw pake beginian padahal yang begini kan buat cewe" ocehnya

hali membuka laci disebelah ranjang nya lalu ia mengambil ponselnya dan mengetikan sandi untuk membukanya

hali duduk kembali ditempat makan yang tadi ia tempati lalu ia memainkan permainan memasak diponselnya

(cooking mama gan🗿)

saat menyelesaikan satu masakan nya membuat hali bosan, ia jadi ingin mencari keenam suami brengseknya

hali berjalan keluar kamar dengan perlahan walaupun air hangat tadi waktu ia mandi bisa membuat sakit dilubangnya reda tetapi sakit tetap sakit(!)

anehnya lorong istana sepi, biasanya ada prajurit yang berjaga ataupun pelayan pelayan yang berlalu lalang tapi ini sama sekali tidak ada

hali berkeliling seluruh kastil hingga ia kelelahan berjalan sampai ia menyerah dan memutuskan untuk keruang kerja alrich karena siapa tau mereka disana

'mininal usaha dulu lah bor'

ada dua prajurit yang berjaga, hali juga mendengar ribut ribut dari dalam sana dan hali menerobos masuk

hali melihat alrich sedang bertatapan tajam dengan satu laki laki apalagi dimasing masing tangan mereka sudah ada pedang

"WOI ADA APAAN NIH?"

teriakan hali memancing kesunyian diruangan itu dan alrich memandang kearah hali, "adik ipar?" gumam alrich

"buset gitu lo rich gelud ga ngajak gw"

hali mendekati alrich dan menahan tangannya yang sedang memegang pedang miliknya

"ada apaan emang?" hali bertanya kembali pada alrich

"dia meminta pengajuan hubungan kerja sama tetapi tidak ada satu pun dari laporannya yang menguntungkan kerajaan kita"

"kan sudah saya katakan putra mahkota, kami menguntungkan anda"

hali membungkam bibir keduanya yang ingin berseteru kembali, "tunggu dulu, coba mana laporannya?"

alrich memberikan laporannya pada hali, hali melihat dengan teliti memang tertulis tidak ada sama sekali yang menguntungkan bagi kerajaannya

"apa kamu melihat sesuatu yang menguntungkan?" tanya alrich pada hali

"ga ada sih"

hali menjawab tanpa menoleh sama sekali pada alrich, hali mencoba mencari kembali tapi memang benar tidak ada sama sekali

Pemanggilan pengantin | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang