P r o l o g u e

1.1K 69 6
                                    

Malam ini begitu sepi dan dingin setelah hujan yang lebat sedikit mereda. Langit juga masih tersapu oleh awan-awan kelabu yang melambai-lambai. Di tengah keheningan, seorang yang memakai hoodie hitam dan tudungnya berwarna gelap melangkah perlahan melintasi jalan yang masih basah. Langkahnya bahkan bisa terdengar, seakan mencerminkan kesendirian yang menyelimuti malam itu.

Tubuhnya beringsut masuk ke sebuah gang kecil dan sempit yang diapit oleh deretan bangunan tua. Di sana, ia menemukan tempat berlindung dari rintik-rintik hujan yang masih terus mengguyur tanah. Dengan lembut, ia mengeluarkan ponselnya dari saku hoodie, matanya terfokus pada layar, menunggu dengan harapan akan pesan yang mungkin saja akan tiba.

Cting!

Bunyi dering perlahan mulai terdengar di tengah keheningan malam. Bunyi itu seakan menyatu dengan gemericik hujan yang masih mengguyur jalanan. Dengan cepat, si pengguna hoddie membuka layar hpnya.

Datanglah ke gedung 103, lantai 8, kamar 808. Aku akan menunggu di sana. Ingatlah untuk datang sendirian, jangan sampai ada orang yang mengikutimu.

Dengan hati-hati, ia menyelipkan kembali ponselnya ke dalam kantong. Matanya terus waspada, memeriksa setiap sudut gang yang sempit. Setelah yakin tidak ada yang mengawasinya, ia mengambil nafas dalam-dalam dan melangkah menuju tempat yang dituju dalam pesan misterius tersebut. Langkahnya mantap meskipun jantungnya berdegup kencang, dan ketegangan memenuhi udara sekelilingnya. Tetapi, keingintahuannya yang besar akan isi pesan tersebut memandunya untuk terus maju, menembus malam yang dingin dan sepi.

_____________M o n s 7 e R_____________

Di kejauhan, seorang laki-laki berkaos putih melangkah mendekat ke arah tempat duduk gadis yang memakai hoddie hitam. Dengan gerakan halus, ia meletakkan gelas berisi air putih dan beberapa map yang terlihat ada banyak tumpukan kertas itu di atas meja. Sepertinya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dari raut wajah mereka yang serius, namun aura keheningan malam membuat suasana menjadi semakin misterius.

"Ruka, ini beberapa berkas yang tuan Yoon minta untuk diberikan kepadamu." kata laki-laki yang duduk di depannya.

Ya, gadis yang sedang berada di dalam ruangan itu adalah Ruka.

Tahun ini ia berusia 23 tahun, bisa dibilang ia cukup muda untuk diberi kepercayaan oleh tuan Yoon diusianya itu karena rata-rata yang pernah diberi kepercayaan itu yang sudah berusia 30-an

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tahun ini ia berusia 23 tahun, bisa dibilang ia cukup muda untuk diberi kepercayaan oleh tuan Yoon diusianya itu karena rata-rata yang pernah diberi kepercayaan itu yang sudah berusia 30-an. Sebenarnya tuan Yoon memberikan kepercayaannya bukan karena cuma-cuma melainkan salah satu alasannya yaitu karena Ruka sudah berada di bawah pengawasannya selama kurang lebih lima tahun. Maka dari itu ia memutuskan untuk percaya kepadanya. Sifatnya yang tangguh dan pantang menyerah juga menjadi alasan terpilihnya.

"Bang Hyunsuk, yakin berkasnya cuman ini?" kata Ruka sambil mengambil map berwarna hitam dan berlogo M yang berwarna keemasan.

"Iya, gw cuman dikasih itu sama tuan Yoon. Emang kenapa? lo ngerasa ada yang kurang?" tanya heran lelaki yang bernama Hyunsuk itu.

Not Mons7er Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang