F o u r

454 62 14
                                    

Suasana malam yang begitu hening dan tegang menyelimuti ruang yang mereka tempati saat ini. Semua orang di ruang tamu terkejut kala mendengar kalimat yang dilontarkan dari gadis bertubuh jangkung itu, bisa dilihat dari wajah mereka yang mengekspresikan kebingungan dan keheranan.

Namun, di antara mereka, seorang gadis di samping Rora tampaknya tak terlalu terkejut dengan fakta yang terungkap. Wajah Ruka, meskipun tak memperlihatkan kekagetan, tetapi tetap saja ia menunjukkan rasa terkejut saat Rami mengungkapkan hal tersebut secara tiba-tiba.

Pandangannya melintas dari wajah satu ke wajah yang lain, mencoba membaca situasi yang semakin tegang.

"Bukannya di berkas yang dikirim tuan Yoon dikasih tau ya? Tapi muka mereka kenapa kayak kaget banget?" batin Ruka mengingat-ingat. "Kalo dipikir-pikir kenapa mereka nyebutnya profil ya? Apa jangan-jangan beda?"

Lantas darimana Rami bisa tahu tentang informasi perselingkuhan ibu Ahyeon?

"Udah jujur aja, njing," ucap Rami yang semakin memojokkan Ahyeon.

"Beneran yeon?" kali ini Asa ikut bicara.

"Noh, liat bocahnya diem doang, berarti bener njing!" serunya pada Ahyeon yang memang sedari tadi diam saja. Tapi bisa dilihat dari napasnya yang tidak beraturan dan mata yang terpejam menunjukan bahwa ia sedang menahan sesuatu.

"Jawab njing, mulut lo kena lem uhuy apa gimana dah." kesal Rami karena tidak mendapat jawaban.

"RAMI BANGSATTTTTT," teriak Ahyeon, sepertinya kekesalannya sudah memuncak.

"AKH, SAKIT ANJING," jerit Rami, mukanya menyeringai kesakitan ketika Ahyeon menarik rambutnya dengan keras.

"AKHH, RAMI BAJINGAN," jerit Ahyeon kesakitan kala dijambak ganti oleh Rami.

"Woi anjir, malah jambak-jambakan nih bocah dua." panik Ruka mendekat ketika melihat aksi kedua orang di depannya.

"Kak lepas kak, nanti kalo kalian berdua gundul gimana," ucap Rora yang berniat melerai. Niatnya sudah baik kok.

"Hellow guys, gw dateng. Maaf ya telat gw abis berak tadi di rumah" ucap salah satu penghuni terakhir yang terlambat datang, siapa lagi kalau bukan Chiquita.

"Eh? Lagi pada main apa sih kok keliatannya seru?" tanya nya dengan tampang excited nan polos. Namun tak ada yang menanggapi, jelas saja, siapa juga yang akan menjawab ditengah-tengah keributan yang sudah begitu jelas terlihat.

"Ram, Yeon, udah lepasin. Nanti kulit kepala kalian bisa luka." peringat Pharita kepada mereka berdua untuk segera menyudahkan aksinya.

"Iya, Ram, rambut lo bisa rontok," tambah Asa.

"Ahyeon yang gak mau ngelepasin kak," ucap Rami yang tangannya masih senantiasa menjambak rambut Ahyeon.

"Lo yang lepasin duluan baru gw lepasin, " balas Ahyeon.

"Bareng aja udah kak, gw itungin deh." usul Rora menengahi, semuanya mengangguk.

"satu.."

"dua..."

"tiga..."

"AKHHH, AHYEON BANGSATT, LIAT KAN DIA BOONG!" teriak Rami kesakitan tetapi juga sambil menarik rambut Ahyeon.

"AKHH, LO SAMA AJA SAT!" balas Ahyeon dengan kesal.

"Kalo gini, setahun juga gak bakal selesai kak. Gundul aja lah udah kalian." kesal Rora yang sudah berniat baik.

"Gundul? Siapa yang mau gundul kak?" tanya Chiquita yang baru saja mendekat.

"Lo, gw gundulin terus gw pilox warna item, semuka-muka lo sekalian." ancam Rora dengan nada kesal.

"Anjing serem," ucap Chiquita merinding.

"Rami, Ahyeon, lepas sekarang atau kalian jambak-jambakan kayak gini di luar aja. Sampe pagi juga kita gak peduli. Asal jangan di sini, kita punya urusan yang lebih penting." ancam Ruka, ia sudah pusing sedari tadi.

"Gw pusing ya kalo suruh ngeladenin bocah kayak kalian. Map ilang ya kita bicarain baik-baik, bukan malah ribut gak jelas." ucap Ruka yang sudah kembali duduk di sofa sambil memegangi pelipisnya.

"Lo gak papa Ru?" khawatir Pharita melihat wajah Ruka yang sedikit pucat.

"Gw gak papa," angguk Ruka, memastikan bahwa ia baik-baik saja, sepertinya.

"Udah bubar aja, kalian masuk kamar masing-masing. Tadi gw liat di setiap kamar udah ada namanya jadi kalian tinggal masuk aja, istirahat. Kita bahas besok pagi." titah Ruka, mereka semua mengangguk.

"Dan buat kalian berdua, kalau tuh tangan belom lepas sampe besok pagi, bakal gw potong." ancamnya kemudian langsung pergi ke atas menuju kamarnya.

"Kak Ruka, ikutt." ucap Chiquita yang mengintil Ruka.

"Buset kak Ruka bisa garong juga ternyata," kagum Rora ke sikap kakaknya itu.

"Garang Ra, garong tuh kucing," koreksi Asa.

"Kalian berdua beneran mau kayak gini sampe pagi? Inget kalau ini tugas penting dan tuan Yoon udah percayain ini ke kita. Jadi gw juga pengen percaya ke kalian semua, termasuk kalian berdua." ucap Pharita dengan tenang.

Setelah mendengar kata-kata Pharita, Ahyeon dan Rami baru saling melepaskan genggaman mereka walaupun dengan wajah yang masih penuh dengan emosi. Ketiganya menghirup napas lega, menunjukkan bahwa ketegangan di antara Ahyeon dan Rami itu sedikit mereda.

Dalam suasana yang masih terasa penuh emosi, Ahyeon dan Rami meninggalkan ruang tamu menuju ke kamar masing-masing dengan langkah yang cepat dan ekspresi wajah yang masih memperlihatkan rasa kesal.

"Batu banget dah tuh dua manusia," geleng Rora tak habis pikir.

"Tapi yang diucapin kira-kira bener gak ya kak?" tanya Rora kepada kedua kakak yang masih ada di sampingnya.

"Ucapan yang mana?" tanya Asa, ucapan mana yang dimaksud? karena tadi Rami mengatakan dua hal yang mampu membuatnya terkejut.

"Itu, tentang ibu nya kak Ahyeon, kalau map sih feeling gw bukan ulah kak Ahyeon." jawabnya. Namun dibalas gelengan dari kedua kakaknya.

"Udah ih, besok pagi aja bahasnya. Gw mau beres-beres dulu," ujar Pharita memutuskan untuk menunda pembicaraan. Keduanya mengangguk.

"Eh Ra, tadi gimana kak Ruka udah jadi makan?" langkah Pharita terhenti ketika mendengar pertanyaan Asa.

"Belom kak, tuh bocil SD malah minum soda coba, mana setengah botol lagi, heran gw,"

"Ruka belom makan?" Pharita kembali mendekat untuk bertanya.

"Iya kak, tadi sih mau gw masakin tapi keburu ribut, gak jadi deh." jelas Rora disahuti anggukan.

"Ya udah yuk kak, kita ke kamar." ajak Rora menggandeng tangan Asa. Yang digandeng hanya mengangguk nurut.

"Gw gak diajak njir?" gerutu Pharita yang tertinggal di belakang.

....

Tok tok tok









.
.
.

nih aku lanjutin deh guys gajadi unpub😭 tapi slow update yak, lov u😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Mons7er Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang