Chapter 3

77 14 0
                                    

Mohon bijak dalam membaca! Tidak semua alur dan karakter di dalam cerita ini resmi dari Manga, tetapi hasil imajinasi dari kegabutan otak saya!
..
.

"Hah? Apaan? Kenapa kali ini lama sekali?"

Pria dengan tubuh tinggi dan rambut pirang yang kini tengah mengenakan seragam seorang komandan marinir hanya bisa tersenyum tipis sembari menatap gadis yang tentunya lebih pendek darinya itu.

"Aku harus bertugas, makanya jadi sedikit lama"

Gadis di hadapan nya cemberut sembari mendongak untuk menatap wajah pria yang lebih tinggi darinya itu dengan jelas. "Tapi biasanya tak selama itu?.. "

Rosinante terkekeh pelan. "Maaf, aku ada misi.. Ini misi yang sedikit berbeda, berbahaya"

"Berhentilah mengucapkan omong kosong dan jelaskan misimu padaku! Kita kan sudah saling mengenal dan tumbuh bersama sejak kecil, jangan bilang kau tak mempercayai ku, Rosi?" Sora memicingkan matanya sembari menatap Rosinante dengan sedikit curiga.

"Bukan begitu.. Hanya saja.. "

"Hanya saja apa!?.. "

"Ini.. Tentang bajak laut Donquixote.."

Sora terdiam sejenak. Bohong jika ia bilang bahwa ia tak tau menahu mengenai kapten dari bajak laut Donquixote yang merupakan kakak kandung dari Rosinante. Sora juga tahu betul bahwa Rosi dan Doffy adalah kaum naga langit dulunya.

"Maksutmu.. Doflamingo?.. "

"Iya, aku akan menyamar.. Dan menjadi bagian dari bajak laut Donquixote, Sora"

Sora membelalakan matanya sembari menatap Rosinante. "Bohong! Aku tau paman Sengoku tak akan mengijinkan mu pergi!"

Rosinante tersenyum, lalu mengelus kepala ku pelan. "Jangan konyol.. Tentu dia mengizinkan ku.. Ini adalah jalan yang kupilih. Aku.. Akan membuat kakak ku sadar dengan perbuatan nya"

Sora menepis tangan Rosinante lalu dengan kasar, gadis itu menarik kerah seragam Rosinante sembari menatap mya tajam.

"Dengar sialan.. Aku.. " Sora terdiam. Awalnya suara gadis itu memang terdengar kasar dan mengancam, tapi kata katanya melemah.

"Kau gila.. " Lirih Sora sembari mengeratkan genggaman nya pada kerah seragam Rosinante.

Pria itu hanya bisa terdiam, lalu menghela nafas, dan menarik Sora mendekat, dan memeluk nya erat.

"Aku akan kembali, ini tak akan terlalu lama, oke?.. "

"Tolong jangan lupakan aku juga disini" Ucap Aubis datar.

Rosinante terkekeh pelan, lalu melepas pelukan nya dengan Sora, dan menatap teman baru nya itu.

"Apa? Mau dipeluk juga?"

"Ogah" Aubis memutar mata malas, lalu beranjak dari kursi nya, dan menarik kerah belakang Sora.

"Ayo pergi, kita ada jadwal latihan siang ini"

"Tapi kan latihan nya mulai jam 12!.. Sekarang masih jam setengah 11, Aubis-san!"

"Masa bodo, kau kan juga belum sarapan, ayo.. " Aubis lalu menarik Sora keluar dari kamar Rosinante.

Rosinante melambai sembari menonton kepergian mereka berdua, lalu dia menghela nafas, berbaring di kasur nya sembari menggertakan giginya.

"Si sialan itu ganggu saja.. "


























"Kenapa buru buru sekali sih!?.. " Rengek Sora yang kerah belakang nya masih di tarik oleh Aubis.

Aubis berhenti berjalan, lalu menatap Sora dengan tatapan datar seperti biasanya, namun ada keseriusan di dalam nya. "Siapa yang memberi tahumu jadwal kita jam 12?"

"Eh?.. Teman teman bilang begitu"

"Jadwal kita jam 11 pas"

Sora membelalakan matanya sembari menatap Aubis dengan tatapan tak percaya. "Sungguh?"

"Ya"

"Tapi kenapa mereka.. "

Aubis menyilangkan tangan nya sembari terlihat sedikit kesal, walau wajah nya tetap saja sama datarnya.

"Kau terlalu positif thinking, kau pikir tak ada yang kesal dan iri melihat hanya kita berdua saja yang tak di hukum?.. " Ucap Aubis sembari lanjut berjalan, dengan diikuti Sora di sebelah nya.

Sora menghela nafas frustasi. "Sialan.. Mereka ingin kita dihukum juga?"

"Kurang lebih begi-"

Bughh!

"Woi, kalo jalan liat liat dong!"

"Kan elo yang nabrak dia, tolol"

"Diem lu anjg"

"Bang.. "

Mendengar suara manis yang memanggil nya, Dragon dan Sakazuki melirik kearah gadis manis di sebelah mahluk yang mereka tabrak barusan (Aubis).

"Eh, adek?.. Kamu gapapa kan dek?" Dragon menangkup wajah adek nya untuk memastikan bahwa kesayangan nya itu tak tergores sedikit pun, sebelum dia yang di gores oleh Ayah tercinta.

"Ga patah tulang kan dek? Sabar ya, abang lo emang kaya anjing" Protes Sakazuki sembari memanas manas kan situasi, dan mengelus pelan kepala Sora.

"Gelud sini tai"

"Woi tolol, yang ketabrak kan gue" Aubis kini berdiri sendiri, dan membersihkan debu di pakaian nya sembari menatap sinis dua senior tololnya itu.

"Yauda si, galiat gua"

"Minimal minta maaf anjg" Sakazuki menatap Dragon sinis sembari menyilangkan tangan nya di depan dada.

"Iya tuh, kasian Aubis-san sampe jatuh" Sora kini ikut protes sembari menanyakan keadaan Aubis.

Walau pria yang di tabrak itu tetap memasang poker face, dari tatapan nya, ia jelas kesal.

"Iyain" Singkat Dragon sembari memutar matanya malas.

"Lo jadi adek gw aja" Bisik Sakazuki sembari merangkul pundak Sora.

"Ngasi uang jajan ga?.. " Balas sora sembari ikut berbisik.

"Yoi" Sakazuki tersenyum lalu mengacak acak rambut Sora lembut sembari terkekeh pelan.

"Apa coba" Sinis Aubis.

"Minggir luwh anjg" Dragon memeluk adik nya sembari mengacungkan jari tengah pada Sakazuki.

Sementara Sora hanya cemberut sembari pasrah mendengarkan sumpah serapah dari duo katan nya itu.

[Katan = Kakak Angkatan]

"Ekhemm!"

Mendengar suara yang lebih menyeramkan dari pada suara dewa kematian itu membuat bulu kuduk mereka berempat berdiri.

"Bisakah kalian berhenti bertengkar di tengah koridor? Dan kenapa kalian berdua tak memimpin latihan adik angkatan kalian huh!?" Nyonya Tsuru langsung menjewer Dragon dan Sakazuki sembari menghela nafas jengkel.

"Sora-chan, jangan tertular abang mu, pergilah ke ruang latihan sebelum kau terlambat, bawa teman mu juga!"

"Hai' O-Tsuru-san~" Sora tersenyum senang melihat abang nya di hukum, lalu menggandeng lengan Aubis, dan berjalan dengan senang keruang latihan, meninggalkan dua katan menyebalkan itu untuk dihukum.

































"Bokong ku ngilu"

"Hahah! Diam sial... Aku.. Pfft- tak dapat menahan tawa-"

"YANG DISANA, JANGAN BERISIK DAN FOKUS!"

A true spirit of justice [One Piece]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang