Mohon bijak dalam membaca! Tidak semua alur dan karakter di dalam cerita ini resmi dari Manga, tetapi hasil imajinasi dari kegabutan otak saya!
..
.Sora POV!
"Kamu ngelamun dek?.. "
Saat mendengar suara kakak ku, jantung ku hampir saja mau copot dari tempat nya. Sejak kapan si naga sialan ini sudah ada di depan ku?
"Abang sial, jangan ngangetin gitu dong.." Ujarku sembari cemberut.
Sementara Dragon hanya tersenyum kecil sembari mengacak acak rambutku pelan, lalu melirik ke arah Aubis sejenak, lalu kembali mendaratkan tatapan nya padaku.
"Ganti lagi? Perasaan kemaren masih Rosinante tuh.. "
"Berisik! Ini temen baru doang gila!" Ujarku sembari menatap nya dengan wajah kesal. Sementara Aubis hanya diam saja menyimak pembicaraan.
"Masih gantengan juga abang" Balas Dragon dengan tingkat kepedean nya yang setinggi langit itu.
"Dih?" Kali ini Aubis angkat bicara, mungkin pria dingin sepertinya bisa merasa terhina juga.
"Ga trima? Bewan" Dragon tersenyum tengil sembari mengangkat jari tengah nya. Kini aku bisa melihat benang listrik diantara mata mereka berdua.
"Sudah sudahh!.. Abang juga ngapain disini? Bolos?" Tanyaku sembari menyiritkan mataku dan menatap Dragon seolah sedang mengintrogasi nya.
"Dihukum, dek"
Mendengar suara yang jelas bukan milik abang, aku melirik ke arah lain, dan melihat Sakazuki-san yang sedang membawa kain lap, ember serta pel. Yah, sudah jelas alasan nya karna mereka membuat kekacauan lagi kan.
"Lo juga anjing" Sinis Dragon yang melihat kedatangan Sakazuki.
Sakazuki lalu melempar kain lap yang ia bawa ke wajah Dragon dengan santai tanpa dosa.
"Kotor bangsat!" Protes Dragon sembari menyingkirkan kain lap itu dari wajah nya lalu menatap kesal Sakazuki.
"Udah gw cuci goblok, kalo kotor berarti muka lo yang haram"
"Tangan lo juga haram anjg"
"Pala lo"
Aku memutar mata ku malas, lalu menarik tangan Aubis dengan lembut menuntun kami pergi menjauh dari dua orang gila itu.
Sembari sedikit menggerutu dan berjalan ke kantin, dan tanpa sadar masih memegang tangan Aubis, aku dengan santai nya melenggang seperti baru mencuri anak orang.
Terlebih lagi Aubis yang hanya pasrah sembari mempertahankan poker face nya.
"Kau kenal komandan Rosinante?.." Tanya Aubis secara tiba tiba yang sedikit mengejutkan ku. Aku menghentikan langkah ku sembari berbalik untuk menatap nya, lalu mengangguk.
"Dia teman ku, ada apa?.. "
Dia hanya terdiam sejenak sembari menatap ku, lalu menggelengkan kepala nya pelan.
"Tak apa.. Tadi itu.. Kau adiknya Dragon? Atau Sakazuki?.."
"Aku adiknya Dragon-niisan.. "
"Ohh." Aubis lalu melirik ke arah tangan nya yang masih di genggam erat oleh ku.
Aku lalu aku mulai tersadar bahwa aku masih menggandeng tangan Aubis, dan dengan panik aku melepasnya.
"Ah maaf! Apa kau merasa tak nyaman? Ah... Aku ceroboh sekali, maaf Aubis-san.. " Aku menatap pria dingin itu sembari sedikit gugup dan merasa tak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
A true spirit of justice [One Piece]
Fantasia[ONE PIECE] Kehidupan seorang gadis manis bermarga Monkey dan D. Satu satunya anak perempuan, dan anak kesayangan dari Monkey D. Grap, yang mengikuti jalan nya sebagai seorang Marinir. Bagaimana kisah nya?