Chapter 4

73 11 1
                                    

saya bijak dalam membaca! Tidak semua alur dan karakter di dalam cerita ini resmi dari Manga, tetapi hasil imajinasi dari kegabutan otak saya!
..
.


*Sora POV*

Hari ini adalah hari hari yang normal dipangkalan angkatan laut. Hanya saja hariku terasa lebih sepi karna ketidak hardiran Rosinante yang sedang sibuk bertugas.

Aku kini baru saja selesai membersihkan jendela, lalu aku memandang langit lewat jendela sembari termenung sejenak.

"Oy oy oy, yang disana, jangan malas malasan!"

Mendengar suara abangku yang menyebalkan hanya membuatku menghela nafas dan terlihat semakin murung tak bertenaga.

Dragon lalu mendekati ku dan mengacak rambut ku lembut.

"Kenapa lagi?" Tanyanya sembari kini berdiri di samping ku sembari merangkul pundak ku, membawa kepala ku bersandar di pundak nya.

Aku terdiam, lalu mengubah posisi ku. Aku memeluk dragon erat sembari menyandarkan kepala ku di dada nya. Tak peduli dengan tatapan kaget marinir lain yang tak mengetahui hubungan persaudaraan kami.

Aku merengek lembut dengan suara rendah. "Bangg.. Galau.. "

Dragon terkekeh pelan, sembari bersandar di dinding, membiarkan ku memeluk nya seperti anak kelinci yang baru saja kehilangan wortel kesayangan nya.

"Apaan?.. Ngegalauin si Rosi?"

"Kangen.. Biasanya dia pulang misi bawain cake manis gitu.. Tapi sekarang dia ga pulang pulang.. "

Dragon menghela nafas sembari memainkan rambut ku. "Sianjing, gua kira beneran ngegalauin si rosi.. Ternyata masalah cake.. "

"Abang mah gak ngerti perasaan adekk.. "

"Yauda sie.. Abang sama Sakanjing juga mau misi keluar, nitip kaga?"

Aku mendongak untuk menatap Dragon dengan mata berbinar. Sebuah ide juga muncul di kepala ku tentang hal ini.

"Bawa aku bersamamu, bang~"

Dragon menunduk untuk menataku yang lebih pendek dan masih memeluk nya seperti bocah, lalu dia menyeringai.

*Sora POV End*



















































"Tidak semudah itu ferguso, mau kau apakan putriku sialan? Kalau dia lecet gimana HAHHHH!?"

"Dia juga anak lo, tolol" Sengoku menghela nafas lelah sembari menarik kerah belakang Grap agar dia tak memukul Dragon.

"Yeu, bapak bego" Gumam Dragon tak senang sembari menatap Grap sinis.

"Ini gua boleh keluar aja ga si?" Sakazuki menghela nafas lelah sembari pura pura tak melihat apapun hal bodoh yang di lakukan atasan nya.

"Mana gw juga diajak lagi.. " Aubis menghela nafas kasar, sembari ikut Sakazuki ngeliatin jendela, biar ga ketularan gilanya juga.

Kenapa Aubis sama Sakazuki bisa diruangan Grap dan Sengoku? Itu karna..

*Flashback*

"Ya jangan pake deterjen lah tolol"

"Adanya ini bg" Jawab Aubis datar dengan malas. Ini giliran nya bersih bersih lantai, karna pembersih lantai nya abis, dia jadinya menggunakan deterjen dengan pd nya. Sementara Sakazuki yang hampir kepeleset hanya menghela nafas frustasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A true spirit of justice [One Piece]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang