"halo Caine?" Rion berbicara di radio.
"Iya halo" Caine menjawab.
"Dirumah kah?, saya perlu bicara" tegas Rion.
Tentu saja Caine tegang dan keringat dingin, ia berharap tak ada sesuatu.
"Aku udah dirumah" Caine meneruskan.
"Oke berarti aku tinggal kerumah habis ini" Rion berharap, akan ada balasan saat ia tiba dirumah.
"Papi pergi kerumah dulu nanti kalian nyusul aja" Rion masuk ke mobil setelah berbicara seperti itu.
Seluruh anggota TNF saling menatap, seolah olah mereka tau akan ada hal yg terjadi.
"Lo semua tau?" Tanya gin karna ingin tau jawaban masing masing.
"Tau" serentak menjawab.
"So, mau nyusul atau?" Tanya gin kembali.
"Bebas sih kalo kata gue, takutnya mami.." Elya khawatir.
"Sst, gue tau, but now?" Pinta gin kembali.
"Mending aku aja yg nyusul sama kak Mako, kalian disini" Mia memotong pembicaraan.
"Gapapa sih, tapi apa yg akan kalian lakukan?" Key bertanya.
"Emangnya disini gaada yg khawatir?" Mia menegaskan.
"Lo semua gaada aksi, biar gue aja nyusul, kalopun papi marah, gue juga yg nenangin, kalian gabakal bisa" Echi bersuara setelah mendengarkan sodaranya itu berdiskusi.
Ya tentu saja, echi yg paling sama sifat nya dengan papinya, ia juga paling pandai dalam menenangkan amarah sang papi.
"Lo mau gue anter?" Gin bertanya pada gin.
"Boleh kalo lo mau" echi menjawab.
***
Sementara itu, kondisi Rion ditengah perjalanan menuju rumah, ia terus berpikir, apakah ada jawaban yg terlontarkan dari mulut Caine saat ia bertanya?
"Caine ngapain sih pake ke kantor polisi segala, bangsat" umpat Rion.
"Duh tolol gue harus nanya gimana?, jawaban dia pasti sama" Rion selalu berbicara sepanjang jalan.
Ia tak fokus sebab memikirkan hal yg seharusnya tidak dipikirkan, ia menabrak seseorang.
"Sial, pake nabrak segala" Rion tersulut emosi sekarang.
Ia ugal ugalan dalam mengendarai mobil saat tersulut emosi.
Tibalah Rion di pekarangan rumah nya. Ia membuka pintu rumah, dan menemui adanya Caine di ruang tengah.
"Caine" Rion angkat bicara duluan.
"Ya?" Caine berusaha tak keringat dingin.
"Kamu harus ada jawaban, dan jawab saya" kalimat menggantung itu Caine pasti tau arahnya akan kemana.
"Kenapa kamu tidak ikut liburan dan memilih ke kantor kepolisian?" Rion melanjutkan kalimatnya.
"Aku udah bilang ya, aku ga ngapa-ngapain, aku cuma ketemu Agil" Caine selalu memberikan jawaban yg sama.
"Saya tidak menerima jawaban copy paste" Rion tegas sekarang.
"Ya memang, aku cuma ketemuan sama Agil, Only that" Caine dengan suara lembut.
"Really?, I don't really believe it, if there's no reason why you went to the police station, I won't lie about what I said." Rion sekali lagi menegaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TNF family (Belum End)
Teen Fictionbxb yes, sad end maybe?, harsh word, fiksi, dan pastinya karya nya aku