holiday? Cihuyy

489 37 1
                                    

"Chi sorry" Gin berbicara pada echi.

"Iya" Echi menjawab.

"Lagian gue emang anggep Lo sekedar keluarga, ga lebih" terus gin.

"Iya, gausah dibahas, gamau denger lagi" Echi mengelak.

"Lo Enon?" Tanya echi.

"Gue juga, minta maaf" Enon meminta maaf pada echi.

"Maaf Lo berdua gue terima, gue mau sendiri dulu ya, jgn deket gue" Echi menolak mereka.

"Gue paham Chi, kalo gitu" Gin berbicara.

"Apa?" Echi bertanya.

"Gue mau ngajak Enon keluar Chi, bukan Lo" gin meneruskan kalimatnya.

Enon menyenggol bahu gin, ia tahu persis perasaan echi sekarang.

"Engga Chi, apaan sih gin" Enon.

"Gue ga masalah, mau Lo berdua keluar bareng" Echi merasa tak masalah.

Ia tak keberatan jika ditinggal, apa yg perlu di harapkan dari gin?, Whatever.

Setidaknya mereka sudah meminta maaf atas kejadian kemarin, namun berat hati echi belum bisa menerima ucapan gin.

"Engga kok Chi, gue gamau" Enon masih menolak gin.

Sayangnya gin menarik tangan Enon ke mobil dan melajukan mobilnya.

Echi yg melihat itu sejujurnya sakit, tapi kembali lagi, apa yg di harap kan pada gin?

"Gue ditinggal, ga masalah" Echi melangkah masuk ke dalam rumah.

***

"Gaada orang juga dirumah" Echi berbicara.

Echi duduk di sofa lebar, mengingat kembali apa yg telah dia lakukan bersama dengan gin.

"Sudah banyak..." Echi menjawab dirinya sendiri.

"Yg aku lakukan sama gin udah banyak" Echi meneruskan.

Tak sadar air matanya mengalir.

"Gue kuat, ngapain nangis" kata echi sambil terisak.

Echi mengelap air matanya.

Ada yg menepuk bahu echi dari belakang, itu Selia.

"Halo echi, kenapa nangis?" Selia duduk di sebelah echi, dan bertanya sambil mengusap air mata echi.

"Gapapa kak sel" Echi menjawab.

"Wanna hug?" Selia bertanya.

Echi mengangguki pertanyaan selia.

Lalu ia memeluk selia.

"Sel gue salah naruh perasaan ke salah satu keluarga ya?" Echi bertanya.

"Perasaan ga bisa di paksa, sesuai dengan orangnya, menurut dia gimana, dan menurut Lo sendiri gimana" selia melepaskan pelukannya dan menunjuk diri echi.

"Emang kenapaaa?" Selia bertanya.

"Gue naruh perasaan ke gin, gue merasa bersalah, gue selalu punya banyak waktu buat dia, dia juga, caper gue sia sia, karna bukan gue yg kepilih" Echi meneruskan.

Selia menaruh tangannya ke bahu echi dan berbicara.

"Chi, ngomong baik baik, selesain empat mata sama gin, kalo bisa ajak Enon, jelasin, mata Lo sampe merah nangisin dia?" Selia bertanya.

TNF family (Belum End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang