...............
Matahari cerah itu akhirnya turun dan disambut dengan bulan yang gelap, satu jam lagi, hyunjae sudah harus datang ke acara tahunan itu dan melakukan banyak hal dibelakang panggung.
"Hyunjae, cepat!" Kevin bersegera membuat hyunjae cepat berpakaian yang rapi.
"Bisakah kau diam? tidak usah mengurusku, aku bisa sendiri" Ketus hyunjae menekankan perkataannya, membuat amarah kevin terganggu dan hampir membuatnya marah.
Kevin menarik napas dalam lalu mengeluarkannya secara lega agar tak memperburuk suasana malam yang seharusnya menjadi malam yang ceria dan tentram.
"Baiklah, aku ada didalam mobil jika kau mencariku" Kevin meninggalkan lelaki egois itu dengan pasrahnya, ia memegang sebuah amplop undangan acara nominasi tahunan dan kartu identitas agar hyunjae bisa masuk acara tahunan itu.
"Sungguh menyebalkan, yang kulakukan disana hanyalah menyapa orang-orang tak punya malu dan duduk dikursi jelek selama acara berlangsung, membosankan" Hyunjae berubah menjadi pria menyebalkan, ia sangat membenci acara tahunan, percuma saja ia datang, belum tentu juga dirinya masuk nominasi yang ada, hanya bisa mengecewakan dirinya, nominasi tak berguna itu tak akan membawanya keatas lagi, karena dirinya sudah ada pada jajaran artis dunia.
Hanya saja hyunjae jarang sekali mengikuti casting ataupun merilis lagu baru selama hyunjae berkarir, jikapun dirinya mengikuti casting atau merilis lagu, itu sudah pasti ada campur tangan dengan paksaan dari kevin selaku manajernya.
Padahal menurutnya, mengikuti hal tersebut sangat membuang waktunya, ia hanya ingin hidup layaknya warga biasa, tetapi takdir mempertemukan dirinya untuk lahir dikeluarga milioner yang lumayan dikenal banyak negara.
Sungguh, jika ia diharuskan memilih ingin hidup biasa atau menjadi orang kaya, sepertinya dia akan memilih untuk hidup menjadi orang biasa, tetapi kakeknya selalu saja mengagung-agungkan cucu kesayanganya, yang dipercaya cucu tersebut adalah hyunjae.
Jadi, saat kakek itu sudah pergi meninggal diusia yang sudah sangat tua dan dikebumikan ditempat yang sangat mewah, dia sempat merasa puas sementara, karena tuntutan kakeknya yang lumayan besar itu hampir saja menghancurkan hidup tentramnya.
"Sudah selesai?" Kevin mengalihkan tatapannya kearah hyunjae sembari mengajaknya bicara.
"Kira-kira?" Sebal Hyunjae, apakah kevin sebodoh itu tak melihatnya masuk mobil? jika belum selesai mengapa dirinya dimobil? lucu sekali manajer satu ini.
"Ok, pak ayo jalan" Kevin memberikan sebuah kode untuk supirnya agar mulai mengemudikan mobil itu ke tempat acara itu diselenggarakan.
............
Jendela mobil memperlihatkan bangunan megah nan mewah itu dengan spanduk dan banner yang berlayangan dimana-mana.
Memperlihatkan para penggemar dan cameramen serta jurnalis yang sudah mempersiapkan kamera untuk mengambil gambar untuk keperluan televisi ataupun keperluan artikel mengenai acara tahunan.
Semua orang bersorak kepadanya, menanyakan banyak hal kepadanya, bagaimana perasaannya diundang, apa pesan untuk penggemarnya dan lain-lain.
Bahkan ia tak tersenyum sedikitpun kearah kamera ataupun penggemar.
"Saya sangat bersyukur diundang mengikuti acara ini-" ucapannta dipotong oleh pihak keamanan yang memintanya untuk segera masuk karena waktunya sangat berhimpitan dengan mulainya acara.
Dari situlah sifat sebalnya menjadi sangat tinggi, dia tak suka dipotong begitu saja, apalagi kepada orang yang tak hyunjae kenal, tetapi hyunjae bisa apa? hyunjae hanya menurutinya karena jika dirinya mengeluarkan amarah yang berlebihan, dia dapat menghancurkan image seorang aktor dan penyanyi jajaran atas itu menjadi aktor dan penyanyi dengan sikap yang buruk terhadap orang lain.
Kevin mengikutinya dari belakang, dia hanya bisa menarik napas dikala bahasa tubuh hyunjae sudah berbondong-bondong mengeluarkan tanda-tanda bahwa dirinya sangat risih dan tak suka dengan acara itu, untungnya saja petugas keamanan itu langsung menyuruhnya masuk, jika tidak, kevin akan menarik dan mengeluarkan napas leganya ketika hyunjae ditanyai dan disoraki oleh orang yang ada disitu.
Sepanjang perjalanan menuju Venue acara, hyunjae sudah bertemu dengan aktor dan aktris yang juga diundang kedalam acara itu, terlebih lagi, matanya tertuju pada rival terberatnya, 'Younghoon'.
Jika dilansir pada artikel ataupun berita televisi, younghoon juga merupakan aktor kelas atas yang sama dengan hyunjae, yang juga masuk kedalam jajaran aktor ternama dinegaranya, hanya saja peringkatnya lebih tinggi satu peringkat dari hyunjae, dengan peringkat itu ia seringkali mendapatkan banyak tawaran casting ataupun model suatu brand.
Bukankah sama? Tentu tidak, meskipun hyunjae juga sering mendapatkan tawaran yang sama dengan younghoon, hyunjae belum tentu menerima ataupun mengikuti casting dari pihak yang menawarkan itu.
Maka dari itu, karena wajah younghoon sangat terkenal pada awam, menjadikan dirinya sangat sukses dan berhasil meraih nominasi aktor tahunan terbaik, yang juga diperingkat kedua disusul oleh hyunjae.
"Hyunjae!" Seru younghoon menyapa rival abadi, younghoon menghampiri pria tinggi dengan pakaian formal yang tak lain adalah Hyunjae. "Tumben sekali kamu datang, dua tahun belakangan ini kamu kemana?" Younghoon menatap hyunjae dengan tulusnya.
"ada urusan" Singkat saja, hyunjae sangat malas meladeni pria idaman banyak orang itu, apalagi menyapa balik pun tidak.
"Kursi kita satu meja, ayo akan aku antarkan kamu" Younghoon berujar mengantarkan hyunjae ke meja tempat mereka duduk nanti yang juga tak jauh dari tempat mereka bertemu.
"Tak usah berlagak baik"
Hyunjae cukup membencinya karena popularitas younghoon lebih tinggi dari hyunjae, sampai dahulu ia sering dipaksa mengikuti hal yang tak ia inginkan karena harus bersaing dengan pria yang ia temui sekarang.
"Jika kau tidak mau aku antar, maka media akan mendengar semuanya, apakah kamu sudah bisa menebak balasan dari penggemarmu?" Younghoon mendekatkan wajah tirusnya dengan telinga hyunjae, alih alih berbicara langsung, younghoon membisikkannya sekaligus mengancam hyunjae untuk bersikap baik depan media, atau tidak karirnya akan hancur dalam sekejap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigmatic (Mystery)▪︎ Bbangmil
FanfictionLain kali jangan pernah punya masalah sama seseorang! nanti dibalas dua kali lipat Originally writted by saraysagaka