#3

22 2 0
                                    

Piring berisikan nasi yang sudah diolah secara digoreng dengan variasi bumbu sederhana itu dilempar dengan kasarnya ke depan Hyunjae yang sedang berusaha melepaskan dirinya disaat tangannya diikat menggunakan tali pramuka dengan erat dibelakang sandaran kursi. Suara menggema itu datang bersamaan dengan sangyeon yang saat ini berdiri di depan Hyunjae dengan santainya sembari melepas kain yang menutupi mata indah milik aktor itu.

"Aktor ternama, ternyata murahan juga" Hyunjae bergeming, harga dirinya sedikit merosot sekarang, tetapi dirinya malah tertawa?

"Apa yang lucu?" geram sangyeon.

"Kau berlagak seperti pencuri tetapi nada bicaramu seperti waria-" Satu tangan mengepal itu terbang mengenai pipi hyunjae dengan kerasnya sampai ia tak bisa melanjutkan perkataanya dan akhirnya jatuh tersungkur kesamping dengan lemahnya.

"Jaga omonganmu," Sangyeon menekankan perkataannya dengan geram.

"Jika tidak?" Hyunjae memperparah keadaan.

"Paras cantik milikmu ini akan ku pigorakan seperti itu" Sangyeon menunjuk kearah sebuah dinding yang berisi sebuah pigora berisi kulit dengan  nama dibawahnya.

BOOM! Sekarang hyunjae dibuat benar-benar takut, siapa sangka, penculiknya ini ternyata orang yang ahli dalam menguliti korbanya.

"satu fakta untukmu, aku mengulitinya ketika dia masih hidup seperti ini, awalnya aku tak ingin cepat-cepat mengulitinya, tetapi dia bersikukuh, bahkan membuat ku emosi, jadinya aku terpaksa melakukannya, kamu mau tau dimana tubuhnya? peti di belakangmu itu berisi tubuh tak berguna miliknya, aku harap kamu bisa bertahan menghirup bau tak sedap disitu.

"Bajingan, salah sasaran" Batin hyunjae.

"Dia sangat mirip denganmu, bahkan sifat apatis dan arogan miliknya juga kamu miliki, mungkin semesta mempertemukan kalian kepadaku agar kalian bisa merasakan pahitnya hidup, haha"

Sangyeon meinggalkan kamar tempat peti dan hyunjae disembunyikan, hyunjae hampir saja dikuliti oleh orang tak dikenal, bahkan yang sangyeon kuliti sebelumnya mungkin saja hyunjae kenal.

"Jaehyun? Lee Jaehyun? Kembaranku?" Batin Hyunjae.

Suara samar-samar hyunjae dengar dari luar ruangan, suara kedua orang bicara itu sangat tak asing, "sudah pasti satunya adalah sangyeon, tetapi satunya siapa??"

"Younghoon, dia disini, cepatlah kemari" Suara lantang itu membulatkan mata hyunjae seketika.

Younghoon.

Younghoon lah yang menyandera dirinya, layaknya hyunjae merupakan tahanan baginya.

"Sudah selesai bermimpinya? kita bertemu lagi"

JLEG! Younghoon tiba-tiba berdiri tepat didepannya, mengalihkan pikirannya dan menatap tajam pria dengan setelan tuxedo yang tak lain adalah younghoon.

"Sudah selesai tidur siangnya?" Younghoon mengganti perkataanya.

BYUR! Seember air dingin mengenai tubuh dingin hyunjae, menyadarkan pikirannya namun tubuhnya menggigil dengan cepatnya.

"Terima kasih sangyeon, silahkan pergi" Younghoon mengusir partnernya.

Perintah itu didengarkan, sangyeon langsung mempersilahkan dirinya untuk pergi dari tempat kejadian dan pulang kerumah seolah tak ada apa-apa.

"Keparat, lepaskan aku bajingan" Hyunjae memohon dengan kasar.

Dagu tirus hyunjae itu langsung dicengkram dengan kasar seakan memaksanya untuk menatap yang yang lebih tua, membuatnya merintih kesakitan karena lebam dari pukulan sangyeon yang hampir membuat muka cantik itu dipegang dengan kasar oleh younghoon.

"Kamu bukan siapa-siapa sekarang, bahkan dunia tak tahu dimana kamu, percuma saja kamu memohon, sekarang kamu milikku"

Penyataan itu langsung dibantah dengan cepat oleh hyunjae, tapi dirinya tak bisa berbicara dengan lantang karena ia harus menahan rasa sakit dari lebam itu agar air matanya tak turun.

"A-aku, tidak homo-" Lirih hyunjae.

Bibir yang lebih tua itu menyentuh belahan bibir hyunjae tanpa permisi, kenikmatan ini benar benar berbeda dari kenikmatan yang dunia miliki, sekejut apapun dengan ulah younghoon kali ini, hyunjae hanya bisa bergeming menikmati lumatan sembari mengeluarkan erangannya, menandakan bahwa keduanya saling menikmati kedua belah bibir itu.

Younghoon melepaskan lumatannya, menjauhi wajahnya dari hyunjae, menatap dengan liciknya. "Sekarang kau menikmati bibirku? ternyata kamu sangat murahan ya"

"Fuck! Kenapa ciuman itu terasa nikmat, aku membencinya, aku tak suka bajingan!" Batin hyunjae mengalihkan tatapannya.

"Aku tahu kau suka, sebagai hadiah, mungkin aku akan mengobati lebam milikmu, sebagai perayaan merosotnya harga dirimu sebagai aktor"

Duar! Hyunjae baru menyadari kalau ini juga menyangkut harga dirinya, ceroboh sekali pria tahanan ini, tetapi hati tak pernah berbohong tentang perasaannya. Apakah dia sedang? Bodoh.

Kenapa younghoon tega melecehkan hyunjae?

............

"Changmin, lo bisa ngambil case ini ga? pacar gue jatuh sakit, ga memungkinkan buat gue telusuri kasusnya, bantu gue ya, gue kirim filenya sekarang"

Sudah dua minggu hyunjae tak kunjung pulang, kevin saking stressnya memikirkan hyunjae, dia sampai harus jatuh sakit dan depresi yang berlebihan.

"Sebelum lo nyuruh gue, gue udah menemukan titik redupnya" Changmin menyerahkan berkas yang berisikan gambar dan kertas berisikan data diri dari pelaku.

"Younghoon? apa hubungannya dengan younghoon?" Jacob heran, seingatnya younghoon adalah pria idaman yang terkenal dengan kebaikannya serta fanservice yang bagus! apalagi dalam hal acting, sudah pasti dirinya sangat mahir, karena aktor adalah pekerjaan utamanya.

"Lee juyeon? Lee Sangyeon? apa hubunganya mereka dengan younghoon?"

"Good question, kamu tau aku bisa meretas handphonenya kan? disitu terdapat bukti chatnya, younghoon membayar pembunuh bayaran untuk menculik hyunjae, jadi ini semua berhubungan" Changmin menjelaskan berdasarkan hasil riset dan pengamatannya.

"Lagi pula aku sudah mengetahui lokasi dimana hyunjae disandera, hanya saja aku tak tahu ada siapa, lokasinya lumayan ditutup oleh jaringan gelap, jadi tak kelihatan" baru saja menjelaskan kabar baiknya, eh kabar buruknya juga ada ternyata.

TO BE CONTINUE

Enigmatic (Mystery)▪︎ BbangmilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang