drap drap drap
aku berlari tanpa arah. aku benar benar kehilangan arah. aku gak tau harus kemana. kemana keluarga ku? kemana mama? kemana papa? kemana abang? apa mereka ingin membuang aku di negara asing ini?
aku berhanti berlari dan terduduk di pinggir jalan. tidak terasa, hujan mulai deras turun. sebenarnya aku senang tidak bersama keluarga ku lagi. tapi, kalau dibuang di negara asing gini aku juga ogah banget. mana aku hanya membawa beberapa perlengkapan ku. aku berpikir kalau aku mungkin akan jadi gelandangan disini.
lucu sekali nasibku ini. yah, setidaknya aku tidak lagi jadi samsak keluarga ku lagi. mungkin aku akan cari pekerjaan disini dulu, tapi aku bingung mau kemana. okeh, aku benar-benar kehilangan arah. mungkin aku bakal bermalam di minimarket 24 jam itu aja.
grep!
aku kaget. tiba-tiba ada seseorang memegang tangan ku. dengan cepat aku melepaskan tangan ku dari genggamannya. "kenapa ya? ada perlu apa?" tanyaku
sosok itu sepertinya seorang lelaki, "kamu kenapa sendirian aja di tengah hujan deras gini? kamu mau cari penginapan? aku bisa anterin. aku kebetulan bawa mobil, ayo saya antar" ajak lelaki itu sambil narik tangan aku.
ini kesannya bukan menawarkan ya, lebih ke pemaksaan. "maaf banget pak. makasih udah nawarin saya, tapi saya gak minat." jawabku sambil lepas paksa genggamannya dan langsung berjalan ke arah minimarket.
tiba-tiba tangan aku ditarik paksa sama lelaki itu. "apaan sih pak?! kan saya udah menolak tawaran bapak. jangan paksa saya ya pak" ujarku sambil menarik kembali tanganku dan kali ini dia tidak melepaskannya dengan mudah. dia menggenggam tangan dengan sangat kencang. aku benar-benar muak. dengan segala keberanian ku, ku tendang ke arah antara selangkangannya dari belakang.
tentu dia mengerang kesakitan. begitu dia melepaskan genggaman tangannya, sontak aku berlari ke arah minimarket dan membuka hp ku untuk menelpon polisi. lelaki itu tidak menyerah. diambilnya balok kayu yang ga jauh dari tempat dia terjatuh.
begitu selesai mengetik nomor bantuan, "halo pak? iya, saya ingin melapor. saya di serang sama orang asing. lelaki pak. mungkin umurnya sekitaran 30an pak."
disaat aku melapor, dia langsung berlari ke arahku dengan mengayunkan tangannya ke arah ku. aku sudah bersiap untuk menangkis pukulannya. tapi, kok, ga kerasa apa apa.
oh my god. it is really him?!
aku melihat lelaki tegap datang menyelamatkan aku. dan dari siluet belakang ini, aku tau bener ini siapa. Jeno Lee dari NCT!
fak kata gue mah. plis, siapa pun jangan bangunin aku kalau ini mimpi.
"lo mau ngapain?" ujar Jeno
lelaki tadi yang mau memukul aku langsung berlari kabur dan menghilang dari hadapan ku. Jeno langsung berbalik badan dan menghadap aku. "kamu gak papa?" tanya Jeno
jujjur saja, aku pengen pingsan liat Jeno di hadapanku. "iya, aku gak papa kok hehe. makasih ya udah selamatin aku"
Jeno hanya mengangguk dan senyum tipis. "bukan orang disini kan? kamu koreanya lancar banget soalnya." tanya Jeno
aku mengangguk, "iya, aku lagi family trip tadi, em, tapi"
Jeno menunggu lanjutan dari perkataan, "tapi..?"
"yah, mungkin aku ditinggalkan disini"
Jeno heran, "loh? family trip tapi di tinggalkan sendirian di sini?"
aku hanya mengangguk, "aku memang ada masalah dengan keluarga aku, jadi aku berspekulasi kalau aku ditinggalin disini hehe"
Jeno mengkerutkan dahinya. mungkin dia merasa gak beres aja kalik ya. Jeno melepaskan jaket yang dipakainya dan memakaikannya ke aku. "cuaca dingin. kamunya basah kuyub. kamu mau gak ikut sama kami dulu?" tanya Jeno
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fanfictionaku benar-benar tersesat. aku gak tau harus melangkahkan kaki kemana. aku pasrah. aku nyerah.