chapter 8

7 0 0
                                    

Anne berjalan sendiri mengintari aquarium sea sambil mengingat kenangan dia bersama keluarga nya.

"mama!" liat deh ikannya! lucu!" ujar Anne kecil

mama dan papa tersenyum manis, "iya sayang, lucu seperti kamu"

"Ery mah gak lucu ma, dia mirip ini" ujar Brian kecil sambil menunjukkan ikan buntal

"huaa, abang jahat! masa Ery di bilang kayak ikan buntal! huaaa!" erang Anne kecil

papa langsung senggol Brian kecil, "hey, adik kamu itu. jangan digituin lah" ujar papanya

Brian kecil menghela napas, "abang cuman bercanda, adek lucu kok"

Anne kecil mengerjapkan matanya berkali-kali dan mengusap air matanya, "abang yang bener? abang ga bohong kan?" tanya Anne kecil

Brian kecil terkekeh pelan, "iya dong, adek abang cuman kamu yang paling imuuut dan paling lucuuuu" ujar Brian kecil sambil cubit pipi Anne kecil kanan dan kiri secara pelan.

"aawh, abwaaang swakwiiiit" ujar Anne kecil sambil memukul tangan Brian kecil.

mama dan papa tertawa gemas melihat interaksi anak mereka. "sudah abang, kasihan adeknya"

Brian menghentikan cubitannya, "adek pundung ah" ujar Anne kecil sambil membuat gesture ngambek.

Brian kecil terkekeh, "mau abang gendong gak?"

mata Anne kecil langsung berbinar-binar, "mau!" ujar Anne kecil sambil lompat ke badan Brian kecil.

"kita terbaaanggg!" teriak Brian kecil sambil berlari pelan membawa Anne kecil. mama dan papa hanya tersenyum dan mengikuti mereka dari belakang.

kenangan itu muncul dibenak Anne. mengingat itu, Anne meneteskan air matanya. dia begitu kangen dengan masa dimana keluarganya masih menyayangi dia.

"hey" panggil seseorang

Anne menoleh ke belakang, "eh, bang"

ternyata di belakangnya ada Jeno. "gimana? suka gak?" tanya Jeno

Anne mengangguk, "iya, aku suka"

"bagus deh kalau kamu suka" ujar Jeno sambil mengusap air mata Anne. "mau peluk?" 

Anne mengangguk, "boleh?" tanya Anne dan di balas dengan anggukan oleh Jeno. Anne langsung masuk ke dalam dekapan Jeno, "kamu kalau sedih, nangis aja"

Anne langsung nangis sejadi-jadinya, dan Jeno hanya bisa mengelus kepala dan pundak Anne. Jeno membiarkan Anne untuk menumpahkan segala emosinya sekarang. 

gak lama, Anne melepaskan pelukannya. "aduh, baju abang jadi basah" ujar Anne sambil mengelap baju Jeno walaupun tidak membantu sama sekali.

"gak papa, bisa kering kok" ujar Jeno sambil memberikan tisu sama Anne.

"wah Jen, lo apain adek gue hah?" ujar Haechan tiba-tiba dengan jalan petantang-petenteng nya menghampiri Anne dan merangkul Anne. lantas itu mengundang tawa dari Anne, "lah, ngapain aku emangnya?" tanya Jeno

"wah, parah lu Jen" ujar Haechan sambil memeluk Anne. sedangkan yang dipeluk malah ketawa-ketawa karena tingkah laku Haechan yang lucu. "ah abang, lepasss" ujar Anne sambil melepaskan tangan Haechan.

"aku pengen peluk kalian semuaa!" ujar Anne

para member pun mendekati Anne, "semuanya, makasih ya buat semuanya. kalau gak ada kalian, aku mungkin udah gak jadi apa-apa di china itu. makasih banyak buat kalian yang mau menerima aku yang orang asing ini di tempat kalian. makasih juga karena udah mau merawat aku dengan sepenuh hati. makasih juga udah khawatir sama aku." Anne berhenti karena mau nangis.

"aigoo, jangan nangis" ujar Jaemin sambil mengusap kepala Anne.

"pokoknya makasih banyak. aku gak tau mau balas kebaikan kalian bagaimana. makasih, makasih banyak semuanya. aku sayang sayang sayang banget sama kalian semua" ujar Anne sambil memeluk mereka semua.

mereka juga saling berpelukan satu sama lain. Soo Hyuk yang melihat itu, langsung memfoto moment itu. dan mereka pun melepaskan pelukannya, Anne langsung memeluk Soo Hyuk kali ini.

"untuk abang juga makasih banyak. makasih udah memperbolehkan aku ada di asrama dan menerima aku" ujar Anne dan Soo Hyuk membalas pelukan Anne.

"Anne, hati-hati! ada pacarnya disini" ujar Chenle

Anne reflek melepaskan pelukannya langsung. "siapapun pacarnya bang Soo Hyuk, maafkan aku" ujar Anne sambil membungkuk ke angin seakan-akan menujukan ke pacar Soo Hyuk.

para member ketawa terbahak-bahak melihat itu. "apa sih Chenle ini, dia cuman bercanda. aku gak punya cewek kok Ry" ujar Soo Hyuk

sontak Anne melirik ke arah Chenle dan berusaha menggapai Chenle namun di tahan sama Jisung. "kak, tahan kak" ujar Jisung sambil menahan Anne. sedangkan Chenle sendiri bersembunyi di belakang Jaemin sambil menjulurkan lidahnya.

"bleeee"

"udah-udah, ini kapan kita keluar dari sini kalau kalian gini?" tanya Haechan sambil berjalan duluan ke depan.

semua kembali normal, mereka pun kembali berjalan ke depan. posisi Anne ada di paling belakang karena dia sambil main hp. tapi tiba-tiba Anne di tarik dari samping sama seseorang.

sosok itu membekam mulut Anne biar gak teriak. "diam atau pisau ini melukai lehermu?" ujar sosok itu sambil meletakan pisau ke arah lehernya. tentu Anne memilih diam dan menuruti sosok itu.

sementara itu, rombongan dream masih belum menyadari ketidakhadiran Anne sama mereka. sampai mereka di mobil, baru lah mereka menyadari bahwa Anne tidak bersama mereka.

"lah, kemana Anne? bukannya samamu tadi Chen?" ujar Soo Hyuk

"aku gak liat bang, tapi tadi dia di samping ku sih" ujar Chenle panik

"yaudah, kita tunggu dulu 5 menit. kalau gak datang juga, baru kita cari" ujar Soo Hyuk

"tapi ini kayak bukan Anne bang. biasanya dia juga permisi kalau mau keluar" ujar Jaemin

semua member pun bingung harus gimana, "bang, kita cari aja deh. pasti gak akan jauh-jauh dari sini" ujar Mark dan disetujui oleh yang lain. akhirnya mereka pun berpencar untuk mencari Anne.

sementara itu, Anne bersama sosok ini, mereka berada di ruangan khusus janitor perempuan. sosok itu membuka topinya, "k-kamu siapa?" tanya Anne pelan.

sosok itu kembali menodongnya dengan pisau ke lehernya, "seharusnya aku yang bertanya! kau siapa?! kenapa bisa member dream dekat samamu?! bahkan satu asrama?!" tanya sosok itu bertubi-tubi.

Anne langsung bisa menebak, bahwa dia ini adalah sasaeng member dream. "memangnya kenapa? kamu siapanya dream?" tanya Anne 

sosok itu geram dan menempelkan pisau itu ke leher Anne sehingga tergores sedikit leher Anne dengan pisaunya, "kau itu hamanya dream! penghalang dream!" ujar sosok itu

dengan cepat, Anne menendang perut sosok itu sehingga dia bisa melarikan diri dari sosok itu. "hey! jangan lari!" teriak sosok itu.

Anne yang kalut, berlari tanpa arah. perlahan terdengar suara yang meneriaki namanya, "Anne! Anne!" 

Anne tersenyum, "jangan harap bisa lolos!" ujar sosok itu sambil melemparkan pisau ke arah Anne dan untungnya berhasil dielakkan namun dia kembali berhasil di tangkap.

"lepasin! abaang!" teriak Anne

sosok itu langsung membekam mulut Anne kembali. tentu Anne memberontak. karena dia memberontak, sosok itu menekan tangan Anne yang sakit itu. Anne lantas melemas karena menahan rasa sakit yang dibuat oleh sosok itu.

sosok itu menarik Anne ke dalam suatu ruangan gudang yang penuh debu. "uhuk uhuk" sosok itu malah batuk karena debu di ruangan itu. karena debunya banyak, dia memutuskan untuk keluar dari situ dan menyeret Anne.

ternyata saat dia mau keluar-

--

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang