"eh, anak pembawa sial kok bisa pulang ke Korea? dapat uang darimana? habis ngel*nte ya?" ejek Brian
Anne menahan amarahnya karena mereka lagi di depan umum. "cukup ya bang. kita gak ada hubungannya lagi. permisi. " ujar Anne sambil meninggalkan Brian
tapi Brian menahan Anne, "eit, siapa bilang udah boleh pergi? ikutin gue ke sini" ujar Brian sambil menarik Anne menuju gang sempit dan sepi.
"kenapa lagi sih bang? kita kan gak ada hubungan lagi-" omongan Anne terpotong dengan pukulan Brian ke wajah Anne.
"gue dah lama gak mukul orang. semenjak gak ada lo, tangan gue jadi gak ada kerjaan" ujar Brian
Anne mengangkat kepalanya, "aku gak perduli bang. aku mau pergi. " ujar Anne sambil pergi dari situ dan tentu di tahan Brian.
"gue belum puas mukulin lo" ujar Brian sambil memukuli Anne
Anne hanya pasrah dipukuli bahkan di tendang okeh Brian.
prak!
pukulan Brian mengenai kacamata Anne. "abang?! kacamata aku rusak! "
teriak AnneBrian mendecih, "emang gue perduli? tidak. " ujar Brian sambil melanjutkan pukulannya.
bugh! bugh! plak!
"eugh, tenang abang makin kuat" ujar Anne dalam hati. "eh, telapak tangan lo kenapa di gips? patah ya? HAHA" ujar Brian sambil menginjak kuat telapak tangan Anne
"aaakh! sakit banget bang! " histeris anne
napas Brian tergesa-gesa, "okeh, gue dah puas. bye bitch"
Brian bergegas pergi dari situ dan meninggalkan Anne sendirian tersungkur dengan lebam di wajah dan luka di bibirnya.
Anne menangis dalam diam. Anne memungut kacamata nya yang sudah rusak. kini dia harus hidup dengan penglihatan yang kabur untuk sementara.
Anne bangkit berdiri dan mencoba untuk berjalan dengan perlahan. badan Anne berasa hancur karena pukulan Brian yang bertubi-tubi.
"hey, kamu gak papa? " tanya seseorang
Anne mengangkat wajahnya dan wajah orang tersebut sangat kabur. Anne menyipitkan matanya dan dapat dilihatnya itu wajah siapa. itu Jaemin.
"Anne?! wajah kamu kenapa penuh dengan lebam?! " tanya Jaemin dengan khawatir dan berusaha untuk mengelus wajah Anne tapi Anne langsung mencoba untuk menghindari
"maaf kamu salah orang" ujar Anne sambil berusaha jalan cepat untuk menghindari Jaemin.
"Anne! maksud kamu apa?! " teriak Jaemin sambil mengejar Anne
Jaemin kembali mendapatkan Anne, dia langsung menarik tangan kanan Anne. "akhh! " ringis Anne
reflek Jaemin melepaskan genggamannya. "Anne, siapa yang membuat kamu seperti ini? " tanya Jaemin
Anne menggeleng, "maaf, kamu salah orang" dan kali ini Anne lari menghindari Jaemin. Anne bersembunyi ke dalam mini market dan berharap tidak bertemu dengan Jaemin maupun member yang lainnya.
selagi di mini market, Anne membeli ramen, segelas es batu, dan obat luka. disaat akan mau membayar belanjaan, Jeno dan Haechan datang ke mini market. reflek Anne menoleh ke arah yang berlawanan.
untungnya Jeno dan Haechan tidak menyadari hal itu. Anne bergegas membayar belanjaannya dan segera pergi kembali ke apartemen.
saat akan masuk ke dalam apartemen, "Ry! "
Anne reflek menoleh ke arah suara, tetapi karena penglihatan nya buram, Anna terdiam di depan pintu masuk apartemen sambil menyipitkan matanya untuk memastikan siapa yang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Fanfictionaku benar-benar tersesat. aku gak tau harus melangkahkan kaki kemana. aku pasrah. aku nyerah.