Kisah Cinta Si Pendiam

Kejadian

Dipagi hari, disebuah kamar terlihat Wulan yang masih tertidur lelap, terbukalah pintu pembantu rumah itu yang menghampiri tempat tidur Wulan. "Nona, Bangun sudah pagi," Ucap pembantu itu, Perlahan Wulan membuka kelopak matanya. "Hoamm......iyah bi," Ucap Wulan yang setengah sadar. "Bibi turun dulu nona," Ucap pembantu itu sembari keluar dari kamar Wulan.

Wulan terdiam sesaat kemudian turun dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi, Setelah selesai mandi dan memakai seragam sekolah dia segera turun.

Terlihat lah Wulan yang baru turun dari tangga. "Selamat pagi bi," Sapa Wulan dengan tersenyum. "Pagi juga nona," Ucap pembantu itu. Wulan menarik salah satu kursi lalu memakan sarapan, Setelah selesai serapan Wulan mengambil jaket dan tasnya. "Aku berangkat dulu bi," Ucap Wulan sembari pergi. "Tunggu nona," Ucap pembantu itu, mendengar itu Wulan berhenti.

"Ini bekalnya ketinggalan," sembari memeberikan bekalnya ke Wulan. "Oh yah hampir saja, makasih bi," Ucap Wulan sembari pergi keluar.

"Ayo pak, Berangkat," Ucap Wulan sembari membuka pintu mobilnya. "Baik nona," Jawab sang sopir kemudian masuk kedalam mobil.

Sesampainya disekolah Wulan turun dari mobil. "Wulan," Panggil Hana sambil melambaikan tangannya. "Hana, Kau belum masuk kekelas?" Tanya Wulan menghampiri Hana. "Belum, aku sedang menunggu Hasna," Ucap Hana, Terdengar suara motor yang mendekat dan itu adalah Hasna. "Itu Hasna," Ucap Wulan sembari menunjuk kearah parkiran motor, Hasna yang baru saja manaruh motornya di parkiran segera berjalan kearah Wulan dan Hana.

"Halo Hana Wulan, Apa kalian menungguku terlalu lama?" Tanya Hasna. "Entahlah aku baru datang, Coba kau tanya Hana? Soalnya dia sudah disini lebih dulu," Ucap Wulan, Mendengar jawaban dari Wulan, Hasna mengalihkan pandangannya ke Hana, Hana pun menghela nafas. "Kau terlambat." Mendengar itu membuat Hasna menjadi lesu. "Tapi ini sudah lebih baik dari kemarin," Lanjut Hasna yang membuat Hana kembali ceria.

"Makasih sayang, Besok aku lebih pagi lagi," Ucap Hasna dengan ceria, Wulan yang melihat kedua teman tersenyum bahagia, Dan setelah beberapa menit, Setelah itu mereka Berempat pergi ke kelas, Sesampainya didepan kelas mereka hendak ingin masuk dari dalam kelas terlihatlah Farhan yang ingin keluar, Farhan dan Wulan bertabrakan karna terkejut Wulan kehilangan keseimbangan terus jatuh.

Wulan membuka matanya dan terlihatlah Farhan sedang memegangnya supaya tidak terjatuh ke lantai, Seluruh siswa yang melihat itu mengejek mereka berdua.

Farhan menatap Wulan dengan cemas. "Maafkan aku, Wulan. Aku tidak sengaja," ucap Farhan sambil membantu Wulan bangkit. Wulan tersenyum untuk menenangkan Farhan, "Tidak apa-apa, Farhan. Ini hanya kecelakaan kecil."

Farhan pun pergi keluar dari kelas, dan Wulan dia duduk ditempat duduknya, Ditempat lain ada tiga orang gadis yang mempotret kejadian itu dengan tersenyum licik. "Sepertinya kejadian ini Leon harus mengetahui, Kayaknya setelah ini akan terjadi keributan," Ucap gadis itu dengan tersenyum licik, Mereka pun pergi karna bel masuk sudah berbunyi.

Bel istirahat sudah berbunyi , Banyak siswa yang pergi kekantin tapi ada beberapa siswa yang tetap didalam kelas termasuk Farhan, Dia mengambil bekal yang sudah dia masak tadi pagi.

Ketika hendak ingin membuka bekalnya, Tiba tiba Leon datang dan langsung mengebrak meja Farhan, suara yang keras itu mengundang banyak siswa melihatnya.

"Hey kau, apa yang kah lakukan pada Wulan tadi pagi?" Ucap Leon dengan emosi, Farhan merasa kebingungan. "Apa maksudmu?" Tanya Farhan. "Jangan berlagak sok tidak tahu, tadi pagi kau ingin memeluk bukan?" Ucap Leon dengan emosi bahkan sampai memegang kerah dari Farhan.

Farhan melepaskan tangan Leon dari kerahnya. "Tadi pagi aku hanya membantu Wulan yang ingin terjatuh," Jawab Farhan yang berusaha menahan emosinya.

Ditempat lain Wulan, Hana, Dan Hasna. Mereka bertiga sedang makan dikantin, Mereka mengobrol santai, ada salah satu siswa yang menghampiri mereka.