Mungkin itu sekitar seminggu yang lalu, Hamin si anak paling rajin seangkatan yang tumben banget mau diajak bolos sama sahabat guguknya, Do Eunho, kebetulan lagi nongkrong di kantin yang lumayan deket sama lapangan. Saat itu lapangan lagi dipake sama kakak kelas buat tanding basket. Eunho yang ternyata punya crush, salah satu kakak kelas di situ, semangat banget buat nyorakin walaupun ngga pernah di notice sekalipun.
Hamin yang anak teladan jadinya bete karena sahabatnya ternyata ada maksud terselubung mohon-mohon sama dia buat bolos kelas matematika.
Yaudah lah ya, Hamin mau ngambek sama Eunho.
Dengan bibir maju 5 cm, Hamin mengalihkan pandangan dari wajah asemnya Eunho ke lapangan di mana kakak-kakak kelas 12 lagi lari-larian dengan keringat gobyos membasahi badan.
Tiba-tiba,
'DEG'
Bukan serangan jantung, bukan sound effect Devi di alternatif universe Upin&Ipin.
Ternyata itu adalah detakan jantung Hamin yang merasakan sebuah getaran-getaran menggelitik akibat matanya yang menangkap sosok kakak kelas ganteng berambut biru gelap.
Hamin segera menoel lengan gede Eunho dengan jari-jarinya yang gede juga.
"Eunho! Hoo!" panggil Hamin dengan suara rengekan khasnya yang terdengar lucu, walau di telinga Eunho jadi bikin merinding.
"Apasih, lagi seru liat kak Bamby juga!" Eunho menoleh dengan kesal, namun kemudian ekspresinya berubah ketika melihat wajah Hamin yang jadi berseri-seri seperti mengalami cinta pandangan pertama yang ada di drama korea.
Jari telunjuk Hamin menunjuk pada kakak kelas ganteng yang lagi lari-larian ngejar bola sambil ngos-ngosan. Sebenarnya kalau dilihat keadaannya sama sekali ngga aesthetic, tapi seperti kata pepatah 'cinta itu ada di tangan author' jadi Hamin tidak bisa menyangkalnya.
"Kakak yang ganteng itu, siapa namanya?" Hamin bertanya pada Eunho, meskipun matanya tidak beralih dari kakak kelas di lapangan.
Eunho bergeming sebentar sebelum mencari arah telunjuk Hamin, matanya kemudian berbinar.
"ANJIR GUE KENAL KAKAK ITU! temennya crush!" suara menggelegar Eunho mungkin dapat terdengar di seluruh penjuru kantin.
"Punya nomor WhatsApp-nya ngga?"
Eunho menoleh dengan kikuk. Boro-boro nomor WhatsApp temennya crush, di notice sekalipun belum pernah sama si dia.
Hamin memberikan ekspresi datar, sahabatnya ini memang badan doang besar, nyali cupunya ini udah terbentuk dari embrio.
"Kamu gak pernah interaksi sama crushmu itu sama sekali?"
Eunho menggeleng sedih seperti anjing yang tidak diberi makan seminggu.
Hamin mengepalkan kedua genggaman tangannya. "Mau aku tunjukin gak gimana caranya deketin crush?" kemudian menoleh ke lapangan di mana permainan basket sudah usai.
"Halah, emang beneran berani lu? coba aja sono kalo ga pipis di celana duluan!" Eunho memberikan senyuman menyebalkan, menunjukkan kedua gigi taringnya yang macam vampir.
"Loh, nantangin Ho?" Hamin berkacak pinggang, kemudian memusatkan pandangan pada kakak kelas berambut biru yang sedang duduk di pinggir lapangan, hendak meminum sebotol air lee mineral. "Nih liat." tubuh tinggi itu melangkah ke sumber atensinya sedari tadi.
Eunho si cupu cengo di tempat tanpa bisa berkata-kata.
Langkah kaki panjang Yoo Hamin dengan cepat mencapai si kakak kelas. Tatapan aneh dari segerombolan kakak kelas laki-laki di sana tidak bisa dihindari.
"Ada apa dek?" sesosok kakak kelas berambut pirang bertanya duluan, sudah siap mau menabok adik kelas aneh ini kalau dia macam-macam.
Jari Hamin menunjuk kakak kelas berambut biru.
"Kakak ganteng! kayaknya, kakak itu belahan jiwaku!"
"...."
"...."
'Duakk'
Yoo Hamin jatuh pingsan karena digebuk kakak kelas berambut merah muda dengan tongkat baseball.
.
.
.
.
.
💙💜🩷❤️🖤
[] PLAVE
.Yejun|Noah|Hamin|Eunho|Bamby.
#stanplave
KAMU SEDANG MEMBACA
Notice Me, Please! [PLAVE Hamin × Yejun]
Fanfic1001+++ cara dedek Hamin deketin kakel ganteng, Nam Yejun. - [a plave fanfiction] warn! bxb, nonbaku, penulis pemula, cerita klise tanpa konflik.