BAB 1

145 63 42
                                    

Hallo gays wellcome to my story

Cerita ini murni kerangan sendiri
Jadi kalau ada cerita yang sama kayak punya aku ini berarti itu plagiat!!

Jangan lupa tandai dimana ada yang typo.

ok







Semuanya berawal dari seorang gadis yang masih tertidur dikasur miliknya, tapi ditengah tengah tidurnya ia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya sembari mengetok pintu kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya berawal dari seorang gadis yang masih tertidur dikasur miliknya, tapi ditengah tengah tidurnya ia mendengar ada seseorang yang memanggil namanya sembari mengetok pintu kamarnya

Tok tok

Terdengar suara seorang wanita yang tengah memanggil namanya "karina, karin ayo bangun sayang nanti telat kesekolahnya" ucap wanita itu

Yah dia adalah KARINA ALSELIA MAVENDRA dan wanita yang membangungkannya itu adalah SILVANA ZENDRATO

Karin mengeliat diatas kasurnya "hmmm, hoam"

"Ayo bangun sayang" ucap silvana dari balik pintu.

"Iya bun, hoamm" karin bangun mengosok matanya dan turun dari kasur dan barjalan membuka pintu.

~Ceklek~

"Hoamm"

"Ayo cepat siap siap udah jam berapa ini" omel silvana

"Iya bun , ini juga mau mandi" ucap karin dengan nada khas baru bangun.

"Hmm, yaudah habis itu turun buat sarapan, bunda tunggu." ucap silvana dan berjalan menuju ruang makan.

Karin kembali menutup pintu, mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi.

~skip~

Setelah selesai karin langsung memakai seragam kebanggaan sekolah yang bertuliskan DARMA BAKTI 1 didada bagian kiri dan name tag disebelah kanan. Lalu merias sedikit wajahnya dengan bedak dan lipstik warna nute.

Karin keluar dari kamar dan turun menuju meja makan dan terlihat disana sudah berada silvana, hendrawan selaku ayahnya dan denis kakaknya.

"Lama amat lo cil" ledek denis

Dia adalah DENIS ALVANO MAVENDRA dia kakak dari karin yang terkenal dingin, tapi beda lagi kalau dirumah sifat jahil terhadap adiknya itu melebihi setan.

"Sirik aje lo kadal gurun, gue bukan bocil asal lo tau" balas karin kembali mengejek denis.

"Dimata gue lo itu masih bocil" ucap denis mengejek karin lagi

"Udah udah, duduk karin dan selesaikan sarapanmu" ucap hendrawan melerai pertengkaran kedua anaknya.

Karin menatap denis sinis "awas lo tunggu pembalasan gue" ucap karin.

 { DIA BINTANG }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang