Bab 3

211 24 10
                                    


ENJOY READING THIS STORY!

pada saat itu Boris hanya bisa terdiam dan mencoba mencerna yang telah terjadi.

Boris semakin overthinking :
apa yang terjadi sama Indra?
kenapa Indra berubah?
kenapa Indra bisa kecelakaan?
kenapa Indra membentak Bene?
kenapa, kenapa, kenapa?
Boris bertanya-tanya ke diri sendiri
"aku bukan teman yang baik ya Nda? sekarang kau gak pernah lagi cerita-cerita ke aku, kau kenapa Indra Gunawan?" tanya Boris
"apa karna kami maksa mau nginep di rumah mu ya??" ucap Boris.
saat sedang bingung tiba-tiba ada telepon masuk,
dan itu adalah Oki, Boris mengangkat telepon

percakapan telepon antara Boris dan Oki 📞 :

Oki : assalamualaikum Riss

Boris : iya kenapa Kii?

Oki : kau ada di mana Riss?

Boris : Di rumah sakit, Inda kecelakaan.

Oki : HAH? YANG BETUL KAU RIS.

Boris : iya betulan, aku juga gak tau kenapa bisa kecelakaan orang itu

Oki : ajg, tadi aku mimpi tentang Indra

Boris : mimpi apa Kii?

Oki :
aku tadi mimpi kalo Indra selama ini punya penyakit, tapi aku gak tau penyakit apa.
terus di mimpi ku kau sama Indra lagi ngobrol-ngobrol di teras, gak lama Indra pergi naik motor kau gak ikut, aku juga gak tau Indra pergi mana terus
mimpi ku ada orang yang gak suka sama Indra dan mau Indra m4t1, jadi pas Indra mau masuk ke gang perumahan orang yang gak suka itu sengaja  nabrak si Indra, pas di tabrak ke bangun aku karna Bendi bangunin.

Boris : lah? mimpi mu kok gak asing sama aku ya?

Oki : ntah lah gak tau juga aku, terus kenapa Bendi bangunin aku dia nemu banyak obat-obatan di dalam laci kecil di pojok kamar Indra.

Boris : aduhh, aghh, ajg lah siapa sih orang yang ada di mimpi mu itu, Kii mending kau ajak Bene ke rumah sakit kelen kunci rumah dengan rapat lampu di hidupkan aja, jendela gorden tutup, cek semua pintu terkunci, baru kelen ke sini.

Oki : Oke Riss, kau ini di rumah sakit mana?

Boris : RS. only keep well
jln. big manggo📍

Oki : sip, Otw sekarang aku

• telepon di matikan Oki •

*

*

Boris di panggil oleh perawat rumah sakit
"permisi bapak, nama bapak Boris bukan?" tanya perawat
"oh iya, saya Boris" jawab Boris
"oh baik, bapak dari tadi di panggil sama pasien, bapak di mohon untuk mendatangi pasien nya yaa" ucap perawat
"Baik" ucap Boris
Boris pun masuk dia melihat Indra yang sedang terbaring lemah sambil memanggil-mangil nama Boris

~Boris-s, B-boris-s, Bo-boris-ss~
ucap Indra berulang kali

"iya Nda aku disini, kenapa?" tanya Boris
"m-maaffin Inda y-yaa, ka-kalo-o In-inda a-ada salah" jawab Indra
"engga Nda, engga! jangan macam-macam kau, kau gak ada salah sama aku, kau jangan m4t1 duluan paok, ga suka aku" ucap Boris.

Indra sama sekali tidak menjawab Boris.
"Nda? kau harus bertahan Nda, INDRA!" teriak Boris
Boris pun di bawa keluar oleh dokter,
"kamu Boris kan?" tanya dokter
"i-iya" jawab Boris
"oohh, kamu yang sering di ceritain sama Indra ternyata" kata dokter sambil tersenyum manis ke Boris
"ha-hah maksudnya?" heran Boris
"pertama, nama saya adalah dokter Sasqya, saya mau ngasih tau kalo Indra ini punya penyakit jantung koroner" ucap dokter
"H-HAH? GAK MUNGKIN, DOKTER PASTI BERCANDA KAN? INDRA GAK PERNAH CERITA KE SAYA KALO DIA PUNYA PENYAKIT JANTUNG" ucap Boris
"saya lagi tidak bercanda, Indra benar-benar punya penyakit jantung, dia selalu check up ke rumah sakit ini, dan kebetulan saya dokter yang selalu meriksa keadaan Indra, Indra selalu cerita ke saya kalo dia punya 3 sahabat yang udah dia anggap sebagai Family dia" ucap dokter
"dia pernah bilang, klo dia gak mau ngasih tau ketiga sahabatnya klo dia punya penyakit ini" lanjut dokter
"kenapa Indra gak mau ngasih tau dok?" tanya Boris
"karna dia gak mau kalian repot ngurusin dia, dia mau ngurus sakit nya sendiri" jawab dokter
"oh iya Indra ada ngajak kalian ke rumah makan ayam only gak?" tanya dokter
"ada, tadi sore kami kesana" jawab Boris
"wah, gimana enak gak makanannya di sana?" tanya dokter
"enak banget" jawab Boris

saat sedang berbincang-bincang, Oki dan Bene tiba di rumah sakit.

"Boriss!" panggil Bene,
Bene dan Oki menghampiri Boris
"mana Inda??" tanya Oki
"Inda lagi di dalam ruangan ini" jawab Boris
"keadaan nya aman?" tanya Bene
"Indra lagi koma.." jawab Boris
"ajg lah, kok Inda bisa kecelakaan?" tanya Oki
"mana lah ku tau"  jawab Boris
"samping mu siapa Ris?" tanya Bene
"ini dokter Sasqya" jawab Boris
"haii, ini Oki sama Bene ya?" tanya dokter sambil menunjuk ke arah Oki dan Bene
"i-iya dok, kok tau?" ucap Bene
"Indra selalu cerita ke saya" kata dokter sambil tersenyum

Boris menceritakan kenapa dokter Sasqya tau, dan ngasih tau kalo Indra punya penyakit jantung..

|~ setelah di ceritakan oleh Boris ~|

"EH YANG BETUL KAU DOK, INDA PUNYA PENYAKIT JANTUNG??" tanya Oki

"iyaa, betulan kali ini akh" jawab dokter

"masa iya kelen gak percaya sama dokter cantik ini? haha" lanjut dokter

"Mak, Medan dia bah" ucap Bene

"engga-engga, Indra sering ngomong kaya gitu jadi aku ngikutin diaa" ucap dokter

"ih, ngapain kau ikuti orang itu, suka kau ya dok, ciee" ucap Bene sambil nyengir ke dokter Sasqya

"gausah macam-macam dulu kau Bendi, ini keadaan Inda yang harus kita utama kan" ucap Boris

"telpon lah mamak, bapak nya Inda, bodok juga orang itu di tinggalin nya anak nya sendiri di jakarta" ucap Oki

"kalo gak di angkat ku datangi betul orang itu, ga ada tanggung jawab nya sama sekali dengan anak nya" lanjut Oki

|~setelah berbincang-bincang ~|

Boris pun menelepon kedua orang tua Indra, namun sayang tidak ada satu pun telepon yang di angkat oleh orang tua Indra,
di telepon beberapa kali dan beberapa kali juga di reject oleh orang tua Indra.
Melihat itu Boris menjadi kesal sama orang tua Indra yang sama sekali tidak ada kabar,
tetapi dia tetap berusaha menelepon berkali-kali walau tau tetap di reject juga.

"AJG" maki Boris
"Orang tua apa itu, yang ga ada kabar sama sekali" lanjut Boris
"udah Ris, Indra pernah bilang ke aku kalo dia sudah lost contact dengan papa mama nya" kata dokter
"orang tua Indra juga memblokir nomor Indra, ga tau karna apa, Indra juga engga pernah di tf atau di kasih uang sama orang tua nya selama mereka di bandung" lanjut dokter
"hah? serius kaya gitu orang tua Indra? paok kali orang itu" ucap Bene.

saat sedang emosi, dokter pun di panggil oleh perawat

"DOK, PASIEN NYA DOK" ucap perawat sambil panik

"ke-kenapa?" tanya dokter

"detak jantung pasien melambat!" ucap perawat

"HAH?" kaget Bene, Boris, Oki, dan Dokter Sasqya

mereka berempat langsung masuk kedalam ruangan Indra,
dan betul detak jantung Indra semakin perlahan.

"INDA, BANGUN NDA, TOLONG LAH DI ANTARA KITA JANGAN ADA YANG M4T1 DULUAN" histeris Oki sembari menahan air mata, Bene hanya terdiam menangis melihat detak jantung Indra yang melambat sambil berdoa semoga Indra masih bisa hidup, Dokter Sasqya juga luntang-lantung panik saat melihat detak jantung Indra,
"INDA, JANGAN KEK GINI LAH, KAU KALO ADA MASALAH CERITA SAMA KITA JANGAN KAU PENDAM SENDIRI" ucap Boris yang sudah tidak bisa menahan tangisannya.

*
*
*
*
*
*
*

widihh makasih udah baca sampe abis yaa..

jangan lupa di follow temen-temen, biar gak ketinggalan bab selanjutnya

see youu guys

~author : Min, 21 Apr 2024


Jangan ada yang mati duluanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang