Setiap hari Rin dan Isagi bermain di taman rumah sakit, Rin selalu menyempatkan waktu untuk bermain dengan teman barunya yang ia anggap seperti lebih dari teman.
Kenapa rin berada dirumah sakit?
Jawabannya adalah karena sang Ibu sedang sakit dan harus dirawat. Itu kenapa Rin berada dirumah sakit, Rin belum tahu bahwa Isagi salah satu pasien disini. Rin mengira bahwa Isagi juga sama dengannya, menjaga seseorang.
Rin menyukai senyuman Isagi, Rin merasa hangat saat bersama Isagi.
Namun.. setelah 2 minggu Ibu Rin dirawat dirumah sakit, Ibu Rin sudah dibolehkan untuk kembali kerumah. Rin merasa sedih, ia harus berpisah dengan Isagi.
"Kak ichi.." Ucap Rin dengan suara sedih.
"Rin? Kenapa kamu sedih? Ada masalah?" Tanya Isagi duduk disebelah Rin.
Rin tanpa basa basi langsung menangis sambil memeluk Isagi dengan erat.
"Kak Ichi..aku harus pulang sekarang, aku ga bisa bermain dengan kakak lagi!" Ucap Rin sambil menangis terisak isak.
Isagi ikut sedih, jika tidak ada Rin..
Ia akan menjadi kesepian, dan kembali tertekan."Aku ikutan sedih.. aku akan sendirian disini.." Jawab Isagi memilin bajunya.
"Kak Ichi..Kak Ichi, ayo kita buat janji!" Ucap Rin
"Janji..? Janji apa, dek Rin?" Jawab Isagi memiringkan kepalanya polos.
"Janji akan menjadi temanku selamanya!" Ucap Rin dengan percaya diri dan memberi jari Kelingking nya.
Mata Isagi membulat besar saat mendengar ucapan Rin, ia tanpa ragu mengangguk.
"Ya! Kita adalah sahabat selamanya!" Jawab Isagi menyambung jari kelingkingnya yang kecil dengan jari kelingking Rin.
Mereka pun tersenyum dan tertawa bersama saat mereka mengingat- ngingat ucapan mereka.
"Aku akan menjadi striker terbaik seperti kakakku.." Ucap Rin.
"Uhm! Kamu pasti bisa!" Jawab Isagi mendukung cita-cita temannya tersebut.
Kata kata itu lah yang membuat Rin semakin ingin menjadi Striker, Rin berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu mengingat Isagi. Rin berjanji kepada dirinya untuk bisa lebih hebat dari sang kakak.
Setelah perpisahan tersebut, Isagi melanjutkan perawatan dirumah sakit hingga sembuh. Bukan sembuh dari trauma, hanya sembuh dari luka yang ia punya.
Setelah itu, tinggal bersama kakek dan neneknya yang berada di pedesaan. Disana, Isagi merasa lebih baik, melupakan luka-luka yang berada dibenaknya.
Perjalanan menuju ke pedesaan
Isagi di antar oleh sang ayah, jujur Isagi sangat takut kepada ayahnya. Bahkan mengobrol dengan ayahnya membuatnya gemetar ketakutan.
"Ayah, sungguh menyesal." Ucap sang ayah saat mengendarai mobil.
"Ayah, tidak sadar apa yang ayah lakukan pada malam itu.. maaf."
Ucap pria itu kepada Isagi, yang duduk di bangku penumpang belakang. Pria itu tau, putranya tidak akan menjawab permintaan maaf darinya.
Tiba di pedesaan
"Bu, kutitip anak ini kepada kalian.." ucap sang ayah kepada ibunya, atau nenek Isagi.
"Yo-chan..kemari, cu.." Isagi mendekap tubuh sang nenek, tidak ingin menatap sang ayah. Sang nenek mengelus surai blueberry milik cucu nya.
"..aku pamit dulu, bu." Ucap ayah, dan memasuk kedalam mobil.
Setelah sang ayah pergi, Isagi dibawa masuk kedalam rumah.
"Isagi... Cucuku.." Sang kakek yang baru saja keluar dari kamar, berjalan kearah cucunya dan memeluk tubuh kecil Isagi.
"Kamu aman disini... Tidak apa.." ucap sang kakek.
"...Kakek...Nenek...aku..tidak punya..siapa siapa lagi..." Ucap Isagi dengan suara gemetar.
"Kamu punya.. kami disini ada untukmu, Isagi... Sudah,ya?" Jawab sang Kakek menenangkan Isagi.
~~~~~~~~×××××××××××××××~~~~~~~~
T.b.c..Untuk chapter selanjutnya, saya akan update sesuai mood saya 😋..
Kalau begitu, sampai jumpa di chapter selanjutnya!! Byeee! 😈-syah
27 Juni 2024
Words: 550 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
"Kata Ibu, aku itu anak yang kuat" BLLK AU!
Historia CortaBLLK au! cw: Angst, gore/blood, violence, etc. The main character: Isagi Yoichi. Character by: Muneyuki Kaneshiro . . . 𝙻𝚘𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐........ ˢᵉˡᵃᵐᵃᵗ ᵈᵃᵗᵃⁿᵍ ᵈⁱ ᶜᵉʳⁱᵗᵃᵏᵘ.. Seorang pemuda bersurai blueberry hidup sendirian tanpa dampingan...