Bab V : Gerimis di Wina

693 35 3
                                    

Kehidupan gua mulai beradaptasi sama cewek. Kalo menurut kalian itu hal yang bagus buat ngawalin suatu bab, mungkin kalian mesti mikir ulang karena kalo hal yang kalian pikirkan itu nggak sama sama apa yang gua alami sekarang.

Sabtu kemaren, gua nelpon anti hama buat ngilangin kutu yang ada di sofa gua. Kenapa? Karena gua yakin gua bakalan sering digusur sama Dira pas tidur malem.

"Sendirian, Mas?" tanya si tukang sofa.

"Hah? Oh, tadinya sih sendirian. Sekarang ada sepupu, cewek."

"Wah, seru dong Mas, ada yang ngeramein."

"Hah. Boro-boro, Mas. Nggak bakalan bisa tidur kali kalo ada dia." kata gua sambil ketawa pahit.

Si mas-mas sofa pun juga ikut ketawa.

"Tapi mas, tinggal disini, emang nggak terlalu mahal buat mas?"

"Saya bukan satu-satunya murid SMA yang tinggal disini, atau yang paling lama. Lagian juga, sebentar lagi sepupu saya itu juga bakalan ikut bayar, itung-itung ngurangin beban." kata gua. Si mas cuman nge-oh-in.

Sekitar 45 menit kemudian si tukang sofa pulang. Dan abis itu, Dira balik dari kantor di lantai atas, ngurusin surat pindah dia kesini.

"Kayak ada yang beda."

"Iya, emang ada yang beda. Gua tadi abis manggil tukang sofa, suruh ngilangin kutu yang ada disini, kalo ada." kata gua sambil nepuk-nepuk sofa.

"Ci, kamu mau tidur di situ?" tanya Dira.

"Nggak. Lu yang tidur di situ."

"Haaah? Kok aku??? Yang cowok kan kamu, Ci."

"Yang nebeng kan kamu, Dir." kata gua sambil niru gaya bicaranya. Dira mendengus.

"Gua bilangin Celia nih."

"Bilangin aja."

"Uuuuh!!! Aku nggak mau tidur di sofa!!!" teriak Dira.

"Yaudah tidur aja di lounge, susah banget."

"Nggak mau!"

"Seriously, Dir? You expect me to follow your wishes? Lu udah 18 tahun, act like one!!!"

"Bweee!!! Sok tau!!!"

"Liat siapa yang megang dompet." kata gua sambil megang dompetnya.

"Aaah, dompetku!!! Balikin, nggak?!" ancam Dira. Nggak bakalan bikin takut sih.

"Atau apa?"

"Atau kamu bakalan a-aku bikin menderita sepanjang sisa hidupmu!!!"

"Sekarang udah jam setengah 10 malem, lu nggak ngantuk apa?!"

"Nggak lah, orang aku baru dari kantor!!!"

"Haaah! Siapa suruh baru kesana jam 9 malem? Masih untung itu kantor buka 24 jam!!! Kalo nggak udah diusir lu!!!"

"Bodobodobodobodobodo!!!!"

"Ssst, diem!!! Kita punya tetangga!!!" kata gua sambil nutup mulutnya make tangan gua. Tapi, dia ngeronta dan ngegigit jari gua. Gua langsung narik tangan gua dan ngisep jari gua yang kegigit.

Oke, cukup. Gua udah nggak tahan lagi sama bitch ini!!!

Gua ngatur napas. Terus gua natap Dira dengan muka paling marah yang bisa gua bikin.

"Ci...ci?"

"Lu. Tidur. Di. Sofa." kata gua sambil masuk kamar.

"Tapi, Ci-" omongan Dira kepotong sama tatapan pembunuh gua.

The Jomblo Detective (break)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang