03. Fiancee? No way!

420 59 29
                                    

Jadi pada awalnya gua mau bikin karakter Eunjung itu arogan, biar greget, tapi setelah gwehj pikir lagi, keknya gak cocok wkwkwkwk

Umur dia disini kek aslinya, 30, masa umur segitu kelakuan masih kek bocah. Yah, meski bisa aja sih, tapi kata gua kurang masuk.

Jadi seperti di filmnya, dia pasti bakal berkarakter tenang (inget doi ISTP), tapi versi yang ini udah Mateng, alias CEWEK MATENG YG BERSTATUS ALPHA MAJU LO GUA TAKUT!

Ditambah pula dia kan tentara, jadi lebih masuk akal kan? Maksudnya kek ... Di umur segitu.... Ya lu pada bayangin sendiri dah.

Okay, yok ah lanjut mumpung libur.
Get some snacks and enjoy!






***

"Ya?"

"KAMU SHIM EUNJUNG, KAN?"

"Ya, itu nama saya."

"KENAPA KAMU MASIH HIDUP?"

Seketika ruangan berubah menjadi hening. Terlalu hening sampai Yerim nyaris bisa mendengar suara jantungnya sendiri. Dia menatap lekat pada sebentuk wajah dari masa lalu yang tidak berubah sedikitpun. Masih terlihat indah meski Yerim dapat melihat beberapa luka kering yang menghiasi kulit wajahnya.

Well, mungkin berubah sedikit...

DAN SEJAK KAPAN EUNJUNG JADI SETINGGI DAN SEBESAR INI? APA YANG SUDAH DIA MAKAN SELAMA DIA PERGI KE SURGA?

"Maksudnya bagaimana?" Sosok bernama Eunjung itu mengernyitkan dahinya heran. Apa yang sebenarnya wanita aneh ini sedang bicarakan?

Terdengar tawa canggung yang berasal dari kursi di sebelah Yerim, disusul suara gesekan benda menggesek lantai.

"Eunjung, nak, sudah datang? Duduklah, pasti cape ya sudah bekerja seharian dan harus segera berangkat kesini?"

"Tidak apa-apa, Om."

Eunjung duduk, mencoba bersikap biasa saja meski sepasang mata daritadi tidak berhenti mengikuti gerak-geriknya seolah dia adalah weirdo mencurigakan yang patut dipantau dengan seksama.

"Pesanlah makanan, Nak. Kamu pasti lapar."

"Iya, Ma."

Yerim dalam hati menggerutu. Lidahnya gatal sekali ingin bicara dan menanyakan semua keanehan ini, tapi suasananya tidak tepat karena sekarang mereka semua malah mengobrol hangat seolah tidak sadar dengan kegundahan yang berkerut dalam diatas dahi si gadis idol tersebut.

"Oh ya, kamu sudah tahu kan maksud Papa mengundang kamu kesini? Hari ini kamu akan bertemu tunangan kamu—"

Belum selesai bicara, Mr. Shim sudah lebih dulu dipaksa menghentikan perkataannya karena Eunjung tiba-tiba saja terbatuk hebat. Sepertinya terlalu kaget sampai dia lupa cara menelan dengan benar.

"A-apa?"

Lalu bagaimana dengan Yerim? Dia tidak dengar. Sudah terlanjur hilang di kepalanya sendiri, bersama dengan semua prasangka, teori dan kebingungan yang dengan sesak memenuhi ruangan otaknya.

"Ya, Papa dan Mama bermaksud menjodohkan kamu dengan anak teman papa, Mr. Im. Kamu tahu sendiri kan hubungan keluarga kita sudah sangat dekat. Jadi, kenapa tidak kita melanjutkan kedekatan ini ke level yang lebih tinggi? Kamu mengerti kan maksud Papa?"

Eunjung berdehem, mengelap bibirnya yang sedikit basah dengan tisu. Matanya melirik si gadis yang dimaksud, yang masih melamun seolah ruhnya sedang tidak berada disini.

"Baiklah."

"Bagus, sekarang untuk detail acara pertunangannya Mr. Im meminta agar kita tidak terlalu membuat acara tersebut berlebihan, mengingat karir Yerim yang terbilang cukup rawan. Jadi, kita hanya akan mengundang orang-orang yang dapat kita percaya, termasuk keluarga besar dan mungkin beberapa teman—"

PERFECT MISTAKE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang