Menatap kosong pada sertifikat pernikahan. Park Jinny, anak kedua dari keluarga Park Bogum baru saja merubah status lajangnya.
Ini bukan kehendak yang dia inginkan. Sungguh! Sejak hari dimana kedua orang tuanya meminta untuk pergi ke Hongkong, hatinya sudah khawatir dan ya, inilah yang terjadi.
Dia kembali tidak hanya dengan pukulan tetapi beban lain juga di jejakkan kepada dirinya.
Dia masih menatap kertas itu kosong.
"Ekhm... Ekhm... " seseorang terbatuk dengan sengaja.
Eum! Dia suami murahan yang telah di paksakan oleh kedua orang tuanya.
Leo? Siapa? Dia bahkan tidak ingat dengan nama bayi singa yang tengah meringkuk di ujung sisi lain mobil.
Dia! Keparat itu membuat aku menanggung semua ini? Pernikahan! Eoh come on! Aku baru saja meniti karirku dan puji Tuhan itu mulai berjalan naik namun sekarang ada pernikahan padanya..? Apa yang harus aku lakukan ke depan? Tiga hari yang lalu aku pergi karena kedua orang tuaku. Mengambil cuti dan pergi namun... Eukh! Aku ditipu!
Kepala Jinny terkulai, bersandar pada kursi depan pengemudi.
"Ini gila! Aku menikah! Karirku! AAAKHHHHHHH!!!!! " raung Jinny bergerak luar seolah ingin mencabik-cabik semua orang.
Leo, pria yang lebih muda dari Jinny, dia meringsut lebih jauh, khawatir jika leluhurnya akan melompat dan memukulnya tepat di wajah.
Pria muda itu tidak berani membuat suara bahkan yang terkecil. Membuat keberadaanmu tidak kentara adalah yang terbaik.
Wanita di ujung itu sedang dalam mode kegilaan, mungkin jika dia menyadari keberadaannya, dia tidak akan selamat.
"Aku baru saja debut dan ibu memberiku seorang suami? Ya Tuhan ibu, apa kamu benar-benar ibuku? Apakah aku anakmu? " dia menangis meraung. Memukul kursi di depannya.
Sejujurnya, Leo merasa sangat bersalah. Jinny idol yang debut empat tahun lalu, dan sekarang karirnya terbilang cukup stabil. Jika pernikahan itu muncul, tentu bencana-bencana mengerikan akan datang memukulnya.
Jika saja dia tidak dilarang untuk pergi ke Korea, mungkin Jinny tidak akan terlibat. tapi, aku juga akan debut tidak lama lagi dan pergi ke Korea adalah keharusan. Sementara kedua orang tuanya sangat khawatir dengan aku yang akan sendirian. Jadi itulah alasan kenapa aku menikah dengan Jinny pada akhirnya. Hanya agar aku memiliki seseorang yang dapat ku andalkan ketika berada di Korea.
Jinny mengintip sedikit ke sisi Leo. Pria muda disana semakin meringsut.
"Kamu belum sarapan? "
Leo terkejut, dia menatap Jinny dengan mata membola. Pertanyaan itu terdengar tidak wajar. Dia adalah alasan kenapa Jinny menjadi seorang istri. Seharusnya gadis itu membencinya, bukan berbicara dengan lembut dan sopan.
"Ekhmm... Belum. " jawab Leo, gugup. Leo membenarkan posisi duduknya. Mata Leo berkedip, mengedar ke luar jendela mobil.
Jinny menatap lurus ke jalan sambil berkata. "Tuan Jung, tolong antar kami sarapan terlebih dahulu. "
Pengemudi Jung mengangguk sekilas, tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.
Leo beberapa kali mengambil kesempatan untuk mengintip sisi Jinny.
Setelah berbicara dengan tuan Jung, Jinny menyandarkan tubuhnya pada kursi. Dia memejamkan matanya.
Ada keheningan yang kental. Leo tidak berani bernafas dengan keras. Ia Khawatir jika itu dapat mengganggu istirahat pihak lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
FanfictionDia masih sangat muda. hidupnya selalu berada di sekitar kedua orang tua, kemudian ingin pergi ke negara lain tanpa ada yang mengawasi? bagaimana bisa orang tua membiarkannya, hum? tidak Leo harus dirawat seperti biji manik yang indah. tidak boleh a...