Aku Jullie, aku sedang menunggu teman kencan ku. Tapi ia tak kujung datang. Sampai hujan mulai turun dengan deras. Aku sedang berteduh di luar cafe dengan memeluk diriku sendiri karena hembusan angin yang dingin.
Kemudian aku melihat seseorang berjalan dan menuju mobil nya. Seseorang itu sangat familiar. Dia adalah mantan pacarku. Dallas (she/her)
Dia mungkin melihat ku juga. Setelah diriku menguatkan mental dan keberanian, aku menghampiri nya.
"Dallas?" perempuan yang dipanggilnya menengok ke arahnya.
"Ya?" Jullie melihat wajahnya yang sedikit terkejut saat melihatnya. Matanya membulat. "Jullie? Sedang apa kau disini?" Dallas menepi untuk berteduh namun jarak mereka berdua agak berjauhan.
"Y - Yah aku.. menunggu teman kencan ku, tapi sepertinya dia tidak jadi datang" Wajah Jullie memerah antara malu dan gugup.
"Begitu.. kenapa tidak pulang saja?" Jullie meremas lengannya lalu menjawab pertanyaan Dallas. "Baterai ponsel ku habis. Jadi.. aku..-" Dallas memotong omongan nya.
"Aku mengerti, masuklah ke dalam mobil ku. Aku akan mengantarmu pulang" Dallas mengatakan itu semua seolah tidak ada beban atau keraguan di wajahnya. Meskipun wajahnya nampak dingin dan tidak berekspresi.
"Terimakasih banyak, Dallas" Jullie mengikuti nya dan duduk di kursi belakang. Sebelum Dallas menyalakan mesin, Jullie bertanya. "Apa tidak masalah bagimu, kau harus memutar jalan untuk sampai ke rumah ku".
"Tidak masalah, lagipula hujan nya semakin deras" saat Dallas mengatakan itu, Jullie terdiam dan berpikir sejenak untuk kalimat apa yang harus ia katakan.
"Apa kau mengkhawatirkan ku?" Tanya Jullie dengan ragu-ragu.
Dallas menyalakan mesin mobil nya dan langsung menginjak pedal gas.
"Sedikit" Jawaban Dallas sangat singkat, namun membuat Jullie salah tingkah. Namun dia membuat nya tidak terlihat.
"Sungguh? Kau bisa saja pergi tanpa memedulikan aku. Kenapa kau menolongku?" Tanya Jullie
Dallas terlihat membuang nafas nya.
"Ini lebih baik daripada tubuhmu beku diluar sana" Lagi-lagi Dallas menjawabnya dengan wajah datar namun membuat hati Jullie berdegup kencang.
Jullie berhenti berbicara dan melihat hujan deras di luar jendela mobil yang tertutup. Keheningan membuat Jullie merasa tidak enak, hanya ada suara hujan deras.
"Umm.. Dallas.."
"Ya?" Jawab Dallas dengan singkat namun ramah.
"Bolehkah aku bertanya?" Tanya Jullie
"Tanyakan saja" Jawab Dallas, membuat Jullie yang mendengarnya senang.
"A - Apa kau.. punya pacar sekarang?" Dengan ragu akhirnya Jullie menanyakan hal itu.
"Tidak.." Jawaban Dallas singkat
"Benarkah? Kukira kau sudah punya pacar atau semacamnya.. emm, kapan terakhir kali kau pacaran?"
Dallas terdiam beberapa detik dan akhirnya menjawab pertanyaan Jullie.
"Sejak aku putus denganmu"
"A - Ah, jadi begitu. Baiklah.." Mereka berdua terdiam. Suasana menjadi hening dan canggung. Jullie menatap ke arah luar jendela lagi.
Sesekali Jullie memperhatikan Dallas yang sedang menyetir. Ia melihat bagaimana tangannya yang cantik menggenggam setir, dan rambutnya yang terurai.
"Kita sudah hampir sampai" Ucap Dallas
