Abaikan typo ya hehe,maaf kalau ceritanya GAJELAS dan GAK NYAMBUNG.(٥↼_↼)
Di malam hari yang dingin di sebuah gang Gelap dan sempit,terdapat teriakan penuh kesakitan yang bersahutan di sana,namun karena gangnya yang sepi membuatnya tak ada yang menolong orang yang kesakitan itu.
"Aaakhh hen-hentikan ib-ibliss aakh... Hiks hiks s-sa-kit hiks.."teriakan dan Isak tangis kesakitan keluar dari mulut korban bergender perempuan,yang sedang di siksa oleh seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam dengan masker hitam yang menutupi wajahnya.
"Hahaha teruslah berteriak bitch..."ujarnya sambil menguliti kulit di bagian wajah sang mangsa dengan kejam,tubuh mangsanya kini sudah tak lengkap dan tak berdaya.
"A-apa salah gue hiks hiks.. hen-hentikan s-sa-kit hiks.."lirih perempuan itu penuh rasa sakit,ia bahkan sudah tak sanggup berkata apapun lagi.
"Huh... Salah Lo karena udah bicara omong kosong sama gadis gue."ucapan yang terdengar sangat dingin itu berhasil membuat perempuan yang tak berdaya itu ketakutan dan terisak.
"Gu-gue gak tahu gadis Lo yang mana hiks s-sa-kit... Bu-bunuh gue aja hiks BUNUH GUEE gue gak kuat hiks.."teriak gadis itu kesakitan,tubuhnya bergetar hebat dalam kegelapan.
"Hahaha... Lemah,Lo yang udah bicara omong kosong ke gadis gue Lilyana."ucap laki-laki itu rendah yang tak lain adalah Kenzi,ya.. pemuda tampan itu sedang membunuh teman Lily yang mengatakan bahwa saudara tidak boleh berciuman,ia yang kesal mencari tahu yang mana teman Lily yang bernama Tasya,dan setelah ketemu ia langsung saja menyiksanya.
"Lilyana..."lirih Tasya tak percaya,ia tidak tahu apa-apa,ia tak percaya bahwa Lilyana akan seperti ini,ia berfikir semua ini gara-gara Lilyananjing.
"Jangan sebut milik gue sama mulut busuk Lo bitch."sentak Kenzi dan langsung merobek mulut Tasya membuat Tasya menjerit kesakitan,dan katena tak tahan menahan rasa sakitnya Tasya menghembuskan nafas terakhirnya di sana.
"Hah... Gue belum puas,cari mangsa baru aja kali ya hihihi..."gumam Kenzi seram,ia pergi begitu saja sambil menelepon seseorang untuk membereskan tempat kejadian tadi.
______________________
---------------------------------------------
-----------------------------------------
_________ di mansion ________________________"Lily ayo makan malam dulu,nanti magmu kambuh."ucap Kenzo kepada Lily yang sedang memainkan ponsel di sopa ruang tamu.
"Kakak aja duluan,nanti Lily nyusul."ucap Lily tanpa melihat sang kakak dan hanya pokus melihat ponselnya karena ia sedang mengirim pesan dengan sahabatnya.
"Lilyana.."panggil Kenzo dengan suara yang mulai terdengar dingin,Namun karena Lily yang terlalu pokus membuat ia tak menjawab panggilan kakaknya membuat Kenzo kesal dan cemburu.
Kenzo yang mulai semakin kesal segera menghampiri Lily yang tak menyadarinya,Kenzo lalu merampas ponsel Lily lalu melempar ponsel Lily ke lantai membuat ponsel mahal itu pecah beberapa keping,nafas Kenzo memburu menatap ponsel yang sudah mencuri perhatian adiknya Lily.
"Kakaak... Kenapa kakak rusak ponsel Lily..."teriak Lily marah dan kesal,padahal ini ponsel baru yang di beli beberapa Minggu lalu karena ponsel yang sebelumnya juga rusak oleh kakak keduanya Kenzi dengan cara yang sama.
"Kakak gak suka kamu pokus ke ponsel sialan itu terus."bentak Kenzo marah saat mendengar Lily yang meneriakinya untuk pertama kali,ah mungkin sekarang adiknya ini mulai lebih membangkang dan ia tak boleh diam.
Lily mematung mendengar kakak pertamanya membentaknya,ia menunduk sambil menggigit bibir bawahnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca,Kenzo menghembuskan nafas kasar lalu mengangkat dagu sang adik dengan agak kasar.
"Jangan membangkang,kakak gak suka ngerti."ucap Kenzo penuh penekanan,ia bahkan tak segan mencengkram dagu adiknya secara perlahan namun kasar.
"Le-lepas.."ucap Lily bergetar antara takut dan tak berdaya,ia merasa sudah lelah dengan tingkah kedua kakaknya,ia selalu bersikap patuh atas semua permintaan kakaknya atau lebih tepatnya perintah kakaknya,ia selalu berusaha melawan rasa takutnya terhadap kedua kakaknya,entah mengapa bila berhadapan dengan kakaknya ia tak bisa melawan dan selalu takut bila membuat kesalahan namun ia juga lelah bila terus begini.
"Haha.. sepertinya adik manis kakak ini sudah mulai berubah,kakak tidak akan diam saja bila kamu mulai tidak mematuhi peraturan kakak."ucap Kenzo dingin,matanya mulai memancarkan kilatan obsesi yang begitu dalam,namun Lily tak menyadari itu karena memang Lily termasuk golongan orang yang gak peka.
"Ada pertunjukan apa ini."suara dari ambang pintu membuat atensi Lily dan Kenzo teralihkan,di ambang pintu terdapat Kenzi yang baru saja masuk dengan baju hitam yang terdapat darah karena sudah bermain dengan mangsanya.
"Oh.. kemarilah,adik manis kita mulai berubah."ucap Kenzo dengan nada rendah,ia sedikit menjauh dari Lily yang berdiri kaku menatap Kenzi yang mulai berjalan ke arahnya,yang membuat Lily mematung karena melihat kakaknya Kenzi membawa sebuah tangan manusia utuh dengan darah yang masih menetes,membuat Lily syok bukan main bahkan tubuhnya mulai bergetar ketakutan.
"Lily... "Suara yang menurut Lily sangat menyeramkan itu membuat Lily bergetar ketakutan,Kenzi menatapnya dingin membuatnya semakin takut.
"Apakah yang di ucapkan Kenzo benar adik manis?"ucap Kenzi dengan senyuman miring,ia mengangkat dagu adiknya dengan jarinya yang di lumuri darah korban.
"."Lily tak sanggup berkata-kata,ia menatap ke arah kiri di mana Kenzo yang sedang menatapnya dingin dengan kilatan obsesi yang mulai terpancar lebih dalam,mata Lily mulai berkaca-kaca ketakutan.
"Mengapa kamu menangis hm?... Apakah ada yang membuatmu takut?"Kenzi berkata sambil mengelus pipi sang adik dengan sangat halus,di tangan kirinya ia menenteng tangan manusia utuh tadi,lalu memperlihatkan tangan itu di hadapan Lily sedangkan Kenzo tersenyum smirk melihat kembarannya melakukan itu.
"Apakah kau lihat,ini adalah tangan temanmu yang bernama bitch,kau ingat saat kau mengatakan bahwa saudara tak boleh berciuman,nah ini temanmu yang mengatakan itu kan hahaha... "Tawa menyeramkan dari Kenzi terdengar membuat wajah Lily memucat melihat tangan itu,di harinya terdapat cincin yang ia kenal betul yaitu cincin... Tasya.. temannya,.. tak mungkinkan temannya di bunuh kakaknya sendiri hanya karena hal sepele.
"Tidak mungkin."gumam Lily bergetar,ia menggeleng pelan,temannya.. teman yang selalu ada bersamanya meninggalkannya.
"Mengapa tidak mungkin hah,semua bisa terjadi oleh kakakmu ini hahaha,bahkan kakak bisa membunuh semua temanmu agar otak polosmu itu tak ternodai oleh omong kosong para temanmu yang gila."sentak Kenzi,Lily mulai merasa ketakutan,wajahnya memucat,kepalanya sangat pusing dan perlahan pandangannya mengabur, bayang-bayang di mana awal semua ini terjadi kembali terlihat,Kenzo yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Lily merasa ganjil dan dengan sigap ia memeluk Lily sebelum Lily pingsan di pelukannya.
"Huh... Sepertinya mentalnya akan sedikit terguncang oleh semua ini."ucap Kenzo dingin sambil menggendong adiknya ala bridal style (kalau salah nulis mohon maaf.)
"Gue gak peduli,gue mau Lily tahu semua tentang kita termasuk sifat kita."ucap Kenzi dingin,lalu berlalu pergi sambil membawa tangan korbanya ke bawah tanah yang terdapat buaya putih peliharaannya dan Kenzo,ia akan memberikan tangan korbannya yang satu ini ke buaya itu._______________________________
-----------------------------------
ฅ^•ﻌ•^ฅ
Maaf ya kalau ceritanya gak NYAMBUNG hehe
1128 kata.~♪~ @ESSAL889
KAMU SEDANG MEMBACA
❥MANIPULATIF
Ficção Adolescenteฅ^•ﻌ•^ฅ hallo semuaa hehe (=^・ェ・^=) Menceritakan kisah obsesi dengan sifatnya yang manifulatif,memiliki sifat psikopat namun juga childhis yang menjadikan topengnya. Laki-laki yang memiliki wajah bak dewa yunani dengan mata taja...