Insomnia

123 11 8
                                    

Hari-hari berikutnya Hyunjin memutuskan untuk masuk ekskul MD. Namun, Felix terpaksa izin karena kakinya belum pulih. Pelatih dan ketua MD pun tak masalah, berlaku juga pada ekskul Taekwondo.

Sayangnya setelah Felix menemukan kembali masa lalunya, semuanya tak bisa kembali seperti dulu semudah itu. Memang statusnya dengan Hyunjin masih 'pacar' tapi Felix masih enggan mendekati Hyunjin. Bahkan Ia masih tak percaya dengan fakta bahwa Ia dan Hyunjin masih berpacaran.

Di sekolah pun Felix menghindari Hyunjin. Misal, seperti hari-hari setelah itu.. Felix sedang berjalan di koridor, lalu Ia melihat Hyunjin dari jarak yang cukup jauh. Ia langsung mengalihkan pandangannya, bahkan Ia langsung berbelok ke manapun itu. Entah toilet, kelas orang yang Ia tak kenali, atau bahkan ruang BK.

Felix selalu berpikir kalau Hyunjin tak menyadarinya. Namun, Ia salah besar. Tentu saja Hyunjin memerhatikan gerak-gerik pacarnya. Seringkali Felix terciduk menghindari dirinya dari Hyunjin. Dan disinilah Hyunjin, merasa semakin bersalah dengan Felix.

Berkali-kali Hyunjin menghampiri kelas Felix setiap setelah bel pulang sekolah lalu Ia menawarkan tumpangan pada Felix. Oh ya, tentunya teman sejolay Felix sudah tau tentang hubungannya.

Felix selalu menolak, Ia selalu beralasan kalau Ia akan dijemput seseorang. Bahkan kawan-kawannya terkena imbas, mereka diminta Felix untuk menolongnya dari ajakan Hyunjin. Berkali-kali juga kawan-kawannya bertanya mengapa Ia menghindari Hyunjin? Felix selalu menjawab dengan kata yang tak jelas dan terus merengek. Lagi-lagi Kawannya hanya bisa pasrah..

Tak hanya itu, Felix juga seringkali menarik kawan yang sedang berjalan bersamanya untuk berbelok ketika melihat Hyunjin. Sampai sampai kawannya sudah biasa dengan kelakuannya..

▪▪▪

Setelah beberapa pekan hubungan mereka kembali, Felix masih juga tak terbiasa. Ia hanya terpaksa menerima tawaran Hyunjin ketika Ia sedang menjaga toko roti milik Ibu Hyunjin.

Hyunjin masih enggan menanyakan tentang Felix yang menghindarinya. Namun, kali ini Ia mengumpulkan keberanian nya.

Kini sedang jam istirahat, Hyunjin memutuskan untuk menuju ruang kesenian. Tak disangka Hyunjin melihat Felix yang sedang berjalan di koridor, terlebih keadaan Felix sedang sendirian.

Posisi Felix sedang berjalan dengan arah yang sama dengan Hyunjin, jauh didepannya. Tentunya Hyunjin hanya melihat punggung Felix. Hyunjin segera berlari karena keadaan koridor lumayan sepi.

Ia segera menggenggam tangan Felix dan menariknya menuju ruang kelas tak terpakai. Kelas itu terlihat kumuh dan sangat berdebu. Namun, tak ada yang bisa melihat mereka berdua karena jendela tertutup gordyn dan juga pintu yang sudah tertutup.

Hyunjin segera membanting pelan tubuh Felix ke tembok kelas. Terlihat jelas Felix meringis saat punggungnya bersentuh keras dengan beton. Hyunjin tampak panik dan mengusap pipi Felix perlahan.

"Maaf! Sakit ya?.."
Teriak Hyunjin tiba-tiba

"Ng- Ngga kok.."
Ucap Felix sembari membetulkan posisinya

"K- Kamu kenapa tiba-tiba narik aku?"
Sambung Felix sembari memberanikan diri untuk menatap manik Hyunjin

"Kenapa ngehindarin aku?"
Ucap Hyunjin dengan nada yang berubah drastis

𝓟𝓻𝓸𝓶𝓲𝓼𝓮 𝓡𝓲𝓷𝓰 ▪[HyunLix]▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang