Holaaa holaaa👋🏻
Hehe maaappp kalo aing jarang up:)
Soalnya yaa mager gituuu, kayak pas udah mauu nulis ehh malah tiba-tiba mager kan gak elit wkwk
Jangan lupa vote+komen yaww:')
- HAPPY READING -
.
.
.
.***
"Ck. Dasar buaya betina". Batin Arthanza
"Heh, sudah-sudah. Kalian ini bukan nya tanya tentang hal-hal lain malah genit gak jelas kalian". Jelas Pak Herman
"Nak Arthanza, silahkan duduk di kursi kosong yang ada di sebelah Firza. Firza angkat tanganmu".
Namun, Firza hanya mengangkat tangannya saja tanpa berbicara sedikitpun.
"Hm, menarik". Batin Arthanza
***
"Haii, gue boleh duduk disini??". Sapa Arthanza
"Hm up to you". Sahut Firza
Arthanza pun tersenyum kecil dan ingat tidak ada satu orang pun yang tau.
"Ck, kenapa gue harus satu bangku sama nih orang. Udah enak duduk sendiri malah di kasih temen sebangku sama tuh Pak Herman". Batin Firza
Lalu, ketika Pak Herman sedang menjelaskan pelajaran. Firza mengangkat tangan dan Pak Herman pun berhenti sejenak.
"Kamu mau bertanya Firza? Atau minta izin?. Ucap Pak Herman karena beliau tau kalau muridnya yang satu itu sangat irit berbicara jadi wajar saja beliau bertanya seperti itu.
"Duduk sendiri". Singkat Firza
"Huft bapak tau kalau kamu pasti tidak nyaman duduk dengan teman sebangkumu. Tapi, jangan menyendiri Firza. Disini banyak kok teman kamu, bapak lihat kamu hanya dekat dengan Flora. Tidak apa-apa duduk dengan Arthanza lagian bapak liat dia anaknya baik-baik kok". Jelas Pak Herman
"Hm". Singkat Firza
"Ohh, jadi nih anak gak nyaman duduk ama gue??. Oke fine, liat aja untuk beberapa bulan kemudian". Batin Arthanza dengan senyum smirk
Lalu tak lama kemudian, bunyi yang di tunggu-tunggu oleh para semua siswa atau siswi telah berbunyi. Dan mereka semua pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, ada juga yang pergi ke perpustakaan, dan ada juga yang tetap setia duduk di bangkunya tanpa beranjak sedikitpun.
Yaps orang itu adalah Firza. Firza jarang sekali pergi ke kantin, walaupun Flora sudah mengajaknya berkali-kali namun, Firza tetaplah Firza. Dia keras kepala alhasil Flora sendirilah yang pergi ke kantin. Meskipun Firza jarang pergi dengannya tapi Flora tau kalau Firza itu orang nya tidak suka dengan keramaian.
Lalu, Firza melanjutkan aktivitas biasanya yaitu membaca Wattpad. Dengan earphone yang selalu dipakai oleh Firza sambil membaca wattpad.
Apabila ia earphone nya rusak atau hilang, maka ia sangat panik sekali bahkan sampai menangis. Yahh begitulah Firza, tanpa earphone maka otomatis dia-.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Different
RandomMohon follow+vote sebelum membaca yakk:v Kalo kaga gue colok tuh mata lo wkwk "Antara tasbihku dengan tridatumu apakah mungkin suatu saat kita bisa bersatu??." -Firza Florencia- "Kalau jadi perempuan tuh gak boleh menye-menye, sayang. Perempuan tuh...