Holaaaa guyss
How are uuuu???
Baik atau gmnaa?
~ HAPPY READING ~
.
.
.
.
.
Ia berlalu dari tempat itu dan pergi ke sebuah taman untuk mengobati lukanya. Untungnya kondisi taman waktu itu cukup sepi, hanya saja beberapa orang yang sedang berjualan lewat di dekat taman.
Namun tanpa disadari ada sosok pria yang sedang memantau ia dari kejauhan. Merasa sedang di pantau, ia pun melihat ke belakang tapi ia tidak menemukan seseorang disana. Lalu, sosok pria itu ingin mendekatinya. Tapi, ia sedikit ragu untuk mengatakan beberapa hal yang sempat ia bilang sebelumnya.
"Gue pengen ngulang perasaan gue. Tapi, lo lagi terluka. Gak hanya luka fisik ataupun batin, melainkan luka mental. Lo hebat bisa kuat sejauh ini, Zasayang," lirihnya dengan menatap sendu terhadap sosok yang ia pandang dari kejauhan. Lalu perlahan ia mendekatinya untuk membantu mengobati kening yang terluka itu.
Sosok itu ialah Arthanza Balverdo yang sengaja memantau Firza. Entah kenapa ia merasa penasaran dengan kehidupan gadis yang sudah memikat hatinya semenjak ia pindah ke sekolah itu. Bahkan, ia mengikuti Firza dan memasang beberapa penyadap di rumah Firza.
Ia terkekeh melihat gadis yang berada dihadapannya ini sedang mengoceh tidak jelas hanya karena luka yang cukup pedih itu. Bukan hanya itu, ia berfikir kalau Firza ini bukan tipikal orang yang dingin seperti kulkas 1000 pintu, melainkan seperti anak kecil yang sedang marah-marah tidak jelas.
"Imut." Satu kata yang hanya diucapkan oleh Arthanza. Tidak tau harus mengatakan apa kalau lo milik gue Firza Florencia." Batin nya dengan tersenyum smirk.
"Ssshh, pedih banget gilakkk. Tau gini, mending gue angkat kaki aja dari rumah. Ehh tapi, mau kemana gue? Jadi gelandangan gitu? Terus tinggal di kolong jembatan? Ihhh gamau deh gue." Omel Firza
"Ekhem."
Hening
"Ehh siapa yang dehem tuh?. Perasaan cuman gue doang tadi disini, apa jangan-jangan?" Gumam nya dan mulai merasa takut.
Deheman dari seseorang membuat gadis yang sedang mengomel tak jelas itu terdiam seribu bahasa. Tidak hanya itu, saat sekarang ini ia dilanda ketakutan. Bagaimana tidak taman yang lumayan sepi itu dan hanya dia yang berada disana tiba-tiba ada seseorang yang berdehem.
"Apa jangan-jangan psychopath lagi? Penculik? Perampok? Atau apaa?? Aduhh kalau iya jangan dulu, Tuhan. Gue masih mauu iduppp, suerr dahh gue masih pengen nikmatin masa muda," gumam nya yang masih bisa didengar oleh sosok itu.
"MAK, CALON PACAR ATAN LUCU BANGET MAKKK. PENGEN CEPET TAK NIKAHIN ARGHH." Teriaknya dalam hati.
Lalu ia menepuk bahu Firza, guna menyadarkan Firza yang sedang dilanda ketakutan.
"Hey ini gue, Arthanza Balverdo temen sekelas lo. Gada hantu disini, gue manusia bukan hantu." Kekeh Arthanza
"Ternyata manusia kutub kayak lo juga takut sama hantu ya." Setelah mengatakan itu ia langsung duduk disamping Firza.
KAMU SEDANG MEMBACA
We are Different
RandomMohon follow+vote sebelum membaca yakk:v Kalo kaga gue colok tuh mata lo wkwk "Antara tasbihku dengan tridatumu apakah mungkin suatu saat kita bisa bersatu??." -Firza Florencia- "Kalau jadi perempuan tuh gak boleh menye-menye, sayang. Perempuan tuh...