Jam 10.
"Adik kalian belum pulang?" Tanya bunda
"Belum Bun, chat Shani nggak di bales" jawab Shani
"Sama" sambung Grece
"Astaga kemana adik kamu, udah jam segini" ucap bunda
'ceklek
"Assalamualaikum.//" Salam Gito yang datang
Dia bersalam kepada Bunda dan kedua cicinya,
"Kamu habis dari mana sih dek!?" Tanya Grece
"Eee tadi aku..."
"Kemana?" Tanya Shani menatap Gito
"Nganterin temen aku" jawab Gito
"Bisa gak? Chat Cici di bales? Kabarin!" Marah Shani
"Iya maaf ci" jawab Gito
"Yaudah sana kamu sholat isya, habis itu makan!" Suruh Shani
"Ya" jawab Gito menaruh satu martabak manis dan berjalan naik ke kamarnya.
"Wih martabak" ucap Grece
"Sabar ci, jangan terlalu di marahin adiknya" ucap bunda
"Diemin aja Bun, Sesekali di marahin" jawab Shani
"Mending makan martabak, dari pada marah marah... Enak banget martabaknya" ucap Grece
"Errrrrggh" geram Shani langsung mengambil satu martabak itu.
"Haduh Cici Cici" ucap bunda melihat tingkah Shani.
Kini Gito berada di kamarnya langsung merebahkan tubuhnya di Kasur.
"Heuh....."
"Emang harus ya berdua banget sama dia besok ke Bogor?" Tanya dirinya sendiri
Gito pun bangun dan berjalan menuju kamar mandi, saat berada di kamar mandi, ponsel Gito berbunyi.
'ting
'ting
Sedangkan di kehidupan lainnya
"Mana?"
"Kata Freya dia responnya cepat"
"Ini baru gue kirim pesan nggak langsung di bales" malas Chika
"Ya lu! Mikir lah, masa baru beberapa detik lu kirim berharap dia bales cepat. Suka lu yak?" AUTHOR
"Dih amit amit"
Beberapa saat kemudian Gito keluar dari kamarnya, bahkan sudah menggunakan pakaian santainya. Dia pun berjalan menuju kasurnya dan melihat ponselnya berbunyi kembali.
'ting
"Pasti Freya ni" ucap Gito
Dia pun mengambilnya dan melihat siapa yang mengirim pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INI DIRIKU. [END]
أدب المراهقين100% FIKSI Gito adalah anak laki laki satu satunya di keluarganya dan anak terakhir dari tiga bersaudara.