𝐊𝐀𝐊𝐄𝐋 [END]

Hari keberuntungan seorang yawi

Happy reading
.
.
.
.
.

Dilangit yang gelap namun disinari oleh bulan dan bintang ada seorang pemuda yang sedang bimbang

"Gw ajak nggak ya" yawi bimbang apakah ia harus mengirim pesan kepada Gugun, untuk mengajaknya pergi di esok hari dan mengajaknya pergi bersama ke sekolah

Sekarang ia sedang mengumpulkan keberanian, entah sejak kapan ia menjadi seorang pengecut, padahal dulu rasanya sangat mudah baginya untuk membuat wanita jatuh hati padanya, namun mengapa saat bersama Gugun keberanian menghilangkan, mungkin ia benar benar jatuh hati pada pemuda mungil itu

Setelah berdiam diri selama 20 menit untuk mengumpulkan keberanian akhirnya ia mengirim pesan kepada Gugun

Yawi bersorak kegirangan ia melompat lompat , sampai sampai pintunya di buka oleh sang ibunda

"YAAMPUN YAWI, INI UDH MALEM"teriak bundanya didepan pintu yang dibalas cengiran oleh yawi

Yawi pun segera menuju kasurnya, senyumnya tak luntur, ia tidak sabar untuk besok berangkat bersama si lucu, sepertinya ia akan mimpi indah malam ini

__________

Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba tiba yawi yang biasanya sangat susah dibangunkan, sekarang pukul setengah 5 pagi yawi sudah wangi dan rapi, ibu dan ayah yawi sangat terkejut, apakah anaknya salah minum obat

"Yawi ini beneran kamu kan" ucap bunda Sambil melongo

"Apasih ma iya ini yawi"ucap yawi namun senyumnya benar benar tidak luntur

"Tumben banget kamu jam segini udah rapi biasanya lima menit, lima menit lagi"

"Hehe yawi mau jemput gugun soalnya"ucap yawi dengan malu malu

"Ohh gebetan kamu yaaa" ucap Bunda dengan nada yang meledek

Sedangkan yawi hanya tersenyum malu, dan segera mengambil sarapannya

Setelah sarapan yawi segera menuju rumah Gugun

____________

Sesampainya yawi didepan rumah Gugun ia memencet bel

Tak lama keluar wanita yang sudah terlihat berumur, namun kecantikannya tak pudar

"Cari siapa dek" tanya wanita tersebut

"Gugun Tante, saya kakak kelasnya Gugun, mau berangkat bareng" ucap yawi sambil tersenyum

"Sepagi ini yaampunnnnn, bentar ya saya bangunin dulu, kamu masuk dulu" ucap mama Gugun

Yawi pun mendudukkan dirinya di sofa, ia memperhatikan sekitar, rumahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, namun barang"nya tersusun dengan rapi