PART 2

6 1 0
                                    

Di parkiran hanya ada keheningan yang tercipta karna tindakan Zeana yang menampar senja.

sementara senja, ia membeku tak percaya dengan apa yang terjadi kepada nya saat ini.

ia memegang pipi nya yang terasa panas dan perih, tidak sedikitpun terpikirkan oleh dirinya akan berurusan dengan zeana yang di juluki queen bullying.

senja memberanikan diri untuk bersisi tatap dengan mata tajam zeana yang seolah mengintimidasi diri nya.

"Kenapa aku di tampar ? " Tanya senja memberanikan diri untuk bertanya di tengah keheningan yanh sunyi itu.

"Heh!. Lo masih mau nanya apa salah Lo?! " Sentak Zeana keras.

"Liat, Lo udah buat mobil kesayangan gue tergores sialan!!, dan Lo masih nanya!!" lanjut Zeana penuh amarah sembari menjambak keras rambut senja.

Senja merasa rambut nya akan segera terlepas di tangan zeana. Rasa pening mulai mendatang di kepala nya,
cukup.
ia sudah tak tahan lagi, pertahanan untuk tidak merintih kesakitan pun akhirnya runtuh
Senja sudah tak kuasa menahan sakit dan perih di kepala nya.

"Zeana, aku mohon lepasin sungguh ini sakit, aku mohon. aku benar-benar tidak sengaja maaf hiks arghhh " ucap senja sembari terisak dan di akhiri teriakan penuh kesakitan.

Karna sungguh rambut senja seakan lepas dari kepala nya saking keras nya jambakan Zeana kepada-nya.

Zeana yang mendengar ucapan senja berdecih,"cih segitu saja lo udah kesakitan, dasar lemah. "Decak remeh zeana Ke arah senja.

Zeana menundukkan kepalanya agar melihat wajah senja yang berderai air mata dan raut wajah yang memerah menahan rasa sakit di kepala nya.

zeana dengan kasar melepaskan jambakan dia.

Zeana  berjongkok mensejajarkan tinggi dia dengan senja yang sedang terduduk di aspal parkiran sekolah.

Ia mencengkeram kuat pipi senja yang di mana membuat senja terpaksa menatap manik tajam milik Zeana sang queen bullying.

"Ingat ini baik-baik, lo udah buat gue marah dan juga lo udah buat kesalahan besar karna udah mengganggu hari cerah gue ini. Liat aja nanti lo bakal ngerasain apa itu neraka sesungguhnya, dasar miskin and... lemah. " Ancam zeana  penuh tekanan kepada senja.

zeana sekilas menatap nama tag seragam sekolah senja,"semuanya gue perintahin kalian buat bully dia." lanjut Zeana sembari menunjuk senja yang sedang bergetar ketakutan, "murid beasiswa bernama senja arela Morrison. dan ingat!, jika ada yang bantu dia gue bakal buat kalian menderita lebih dari pada dia paham!!" Perintah nya sambil berteriak lantang.

Yang mana mampu membuat semua orang bergidik ngeri melihat kekejaman Seorang Zeana, tapi itu tidak bertahan lama karna mereka ada mainan baru yang harus mereka mainkan dengan sepenuh hati.

ughh mereka bahagia sekali tanpa berpikir bahwa mereka akan membuat mental seorang terganggu.(senja semoga kamu kuat ya nak:).

Senja yang mendengar itu pun menggelengkan kepalanya tanda tak setuju akan perkataan Zeana.

dia dengan segera bangkit dari tempat jatuhnya, dengan segera dia bicara dengan penuh berani, dan entah kemana rasa takut nya tadi.

"Kenapa kamu seenaknya nyuruh semua orang di sekolah ini bully aku?, apa kamu enggak punya hati hah?!" ujar senja dengan lugas dan tegas

"Jangan mentang-mentang kamu anak dari donatur tertinggi di sekolah ini dan seenaknya kamu suruh orang untuk bully aku, hey aku juga manusia bukan budak ataupun barang yang bisa di perlakukan seenak nya seperti ini. aku juga manusia seperti kalian yang sama-sama makan nasi, aku juga sadar bahwa aku miskin dan beruntung bisa bersekolah di sekolah mewah dan bergengsi ini. Tapi aku sadar bahwa lebih bangga lagi aku  bisa masuk ke sekolah ini dengan otak pintar ku, bukan seperti kalian yang hanya bisa mengandalkan kekuasaan orang tua kalian." senja mengeluarkan uneg-uneg nya dengan bercucuran air mata yang entah kenapa itu membuat dia sangat cantik.

Bahagia? Itu Impian Senja.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang