~happy reading~
.
.
.
.
.
.Senja memasuki kelas nya, saat dia masuk kedalam kelas berbagai tatapan mengarah pada nya.
Dia cukup tak peduli dengan tatapan itu.
Ia pun segera mendudukkan bokong nya ke kursi tempat duduk nya yang paling pojok.baru saja dia akan mendudukkan dirinya tapi tak bertahan lama karna seseorang dengan tiba-tiba menendang kursi itu, otomatis senja yang tadi nya akan duduk di kursi itu sekarang malah duduk di lantai dingin.
Suara gelak tawa langsung pecah di dalam kelas itu, tidak ada satupun orang yang mau membantu senja.
"Aduh~ cup,cup,cup, cakit ya? Cakit?." Ejek nya sambil memajukan wajah ejek nya ke arah wajah senja.
Senja tak menjawab ejekan itu, dia hanya bisa menghela napas lelah.
"Maka nya jadi orang jangan belagu deh! Udah miskin, ga tau diri lagi." Kata orang itu yang tadi menendang kursi milik senja.
Senja mendongak, lalu dia bangkit dari jatuh nya dan menepuk' rok sekolah dia yang kotor akibat terjatuh tadi,"kamu kira kelakuan kamu tadi itu keren? Merendahkan sesama makluk yang sama-sama makan nasi? Waras kamu?." Tanya senja membalas ucapan orang itu dengan tegas.
"Lo-"
"Shutt, kamu terlalu banyak omong tau, liat air liur kamu muncrat ke wajah aku. Mungkin sebagian kalian di sini mikir, bahwa kalian sama aku itu ga sama kan? Tapi tetep aja kita sama' makan nasi, bedanya nasi yang kalian makan itu yang harga nya melebihi gaji kerja aku, jadi cuma beda kasta doang kan?, kalian." Senja menunjuk ke penjuru kelas nya sambil menatap santai tapi tajam ke arah mereka."hanya bisa mengandalkan kasta orang tua kalian, singkat nya kalian itu hanya, b.e.b.a.n. d.u.n.i.a." lanjut nya sambil tersenyum mengejek ke arah mereka yang terdiam seolah mencerna perkataan yang cukup menusuk .
Setelah mengucapkan itu senja mengambil kursi yang di jatuhkan tadi.
Setelah mengambil kursi itu, senja segera mendudukkan bokong nya yang sedari tadi demo minta duduk.
Orang yang menendang kursi senja menatap tajam senja dan pergi ke kursi tempat duduk nya, dengan tangan terkepal,"awas Lo sialan!." Maki orang itu.
Senja pura' tak mendengar makian itu.
"Pagi semua!" Sapa guru yang sudah masuk ke dalam kelas.
"Pagi juga Bu!" Balas sapa murid di kelas itu.
Pelajaran pun di mulai.
"Oke anak-anak segera kalian buka LKS matematika kalian, pelajaran akan di mulai dan ibu bakal Adain ujian dadakan." Tutur guru itu, yang mendapatkan tatapan protes dari semua murid di kelas itu kecuali senja.
yah Bu kenapa ujian dadakan sih?!
Iya tuh Bu
Ga bisa besok aja Bu?
Ho'oh Bu kita belum belajar bu
Bu aku bayar deh biar ga Adain ujian dadakan ini.
Iya tuh, aku bayar ibu seharga gaji ibu, gimna Bu?
Brak-
Suara nyaring penggaris yang sengaja di pukul ke arah meja guru itu membuat hening kelas
"Diam!! Kalian kira ibu bakal terperdaya sama uang suap kalian itu hah?! Tidak usah banyak bicara. Kalian contoh lah senja yang sedari tadi diam tidak protes tentang hal ini. Buka buku kalian s.e.k.a.r.a.n.g j.u.g.a." ucap guru itu dengan lantang.
Dengusan kesal yang di dapat oleh guru wanita itu. Guru itu menghela napas panjang nya, dia menggelengkan kepalanya tak percaya, bisa-bisanya mereka menyuap begitu saja kepada guru, sungguh tak sopan. Batin guru itu.
Mereka pun segera mengerjakan ulangan dadakan itu dengan perasaan kesal, tapi tidak berlaku untuk senja.
Pelajaran dari part ini adalah, jangan kamu menghina Sesama manusia yang sama² makan nasi karna kita itu sama. okee?.( Pesan senja and author.)
§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§.........
Kring! Kring! Kring!
Bel istirahat berbunyi. Kelas yang tadinya tegang mendadak rame karna mereka tidak sabar untuk makan di kantin dan terlepas dari kertas yang mengganggu mata mereka.
"Baik. Karna bel istirahat sudah berbunyi, maka kumpulkan semua kertas ujian itu kepada senja. Senja ibu minta tolong untuk mengantarkan semua kertas ujian itu ke kantor ibu, apakah bisa?." Kata guru wanita itu dengan ramah menyuruh senja.
Senja membalas guru itu,"bisa Bu."
Sementara itu murid di kelas itu menatap malas ke arah senja dan guru itu.
"Yasudah kalau begitu ibu pamit dulu, dan untuk senja terimakasih karna sudah mau membantu ibu. Permisi." Pamit guru itu.
Huuuu!!!
Sorak bahagia semua murid di kelas itu saat guru wanita itu sudah tak terlibat di pandangan mereka.
Mereka dengan kasar meletakkan kertas itu di meja masing-masing.
Tanpa rasa bersalah mereka pergi meninggalkan begitu saja kelas dan senja yang menatap mereka jengah.
"Huh! Kenapa sih murid di kelas ini nyebelin semua?! Minimal jangan pergi dulu lah, ish nyebelin untung senja orang nya sabar dan tidak sombong, kan." Tutur nya kesal dan di akhiri dengan nada pede nya.
Senja beranjak dari duduk nya dan segera mengambil kertas' ujian itu.
Karna sudah selesai mengambil kertas' itu, senja segera meninggalkan kelas kosong itu dan dia berjalan menuju kantor guru untuk memberikan kertas ujian.
Lorong sekolah ramai dengan siswa/i yang sedang menuju kantin atau sekedar cari perhatian ke arah siswa yang sedang bermain basket.
Tak heran mengapa banyak yang ada berteriak heboh karna tidak kuat menahan kegantengan para cowo yang bermain basket, Senja mau heran sih kenapa mereka segitu heboh nya.
Tapi pas senja mengalihkan pandangannya ke arah lapangan basket yang di penuhi siswi yang memegang botol minuman berharap salah satu dari mereka mengambil minuman yang ada di genggaman mereka.
"Pantas aja mereka berteriak heboh, orang yang main basket nya aja most wanted di sekolah ini, aku harap pita suara kalian tidak putus dengan cepat deh Hihii." Kekeh senja membayangkan suara para siswi yang berteriak heboh itu kehilangan pita suara mereka.
×××××××××××××××
Vote nya ya readers semua.
Coment nya jga, janlup share.Mohon dukungan nya ya, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia? Itu Impian Senja.
Teen Fiction"nama senja itu memang indah dan wujud asli senja jga indah', tapi sayangnya kisah hidup nya tidak seindah namanya"bagaimana kelanjutan dari cerita ini? apakah sad end atau happy end?maka itu ikutin terus cerita ini .............. Jika kalian menden...