Musuh

0 0 0
                                    

Kini yang dihadapi pada waktu ini

adalah suatu hal yang baru

Kita menghadapi suatu hal yang rancu

Tak punya rupa bahkan bentuk

Yang hidup di generasi ini

Kini, menghadapi suatu kabut

Ironi memang,

karena saat semua kemajuan telah disodorkan

Kita malah mengoleksi luka

Para penghuni generasi ini punya kegiatan baru

Setiap hari dilakukan, dimanapun dan kapanpun

Yaitu,
kebiasaan untuk mempertanyakan ekstensi diri

Terlalu gamang

Bahkan untuk hanya sekedar memilih makanan

Kita jadi sering bertanya-tanya tentang hati

Kita juga sering merasa ada yang salah dengan diri

Bahkan relung, kini bukan lagi jadi tempat privasi

Agaknya, kita sudah terlalu jauh diombang ombing

Oleh perasaan,
dan juga apa yang sedang trending

Luka dan airmata jadi komoditi

Ia bisa berubah-rubah harga

Tergantung kondisi

Sekarang, tak lagi penting apakah suatu punya arti

Lukis saja kanvas dengan taik burung

Lalu kau katakan

"Silakan beri makna sendiri"

Kita jadi pemuja keabstrakan yang penuh imitasi

Karena orang-orang berlomba untuk miliki gayanya sendiri

Kini yang tersisa

Hanya kerumunan orang tak tahu diri

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Bacotnya hidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang