Trouble

187 2 1
                                    

"Ehemm... Karma does exist" kata Naura tiba-tiba.

Sabel baru saja sampai rumah setelah belajar kelompok dengan Joan hari itu. Ia diantar Joan sampai rumahnya, lalu disambut oleh sindiran Naura, kakaknya.

"Apasih kak Ura? Lo nyindir?"

"Loh gue cuma ngomong kok, yaa kalo ngerasa sih monggo.."

"Tadi itu karma-karma apaan tuh? Nyindir mah bilang aja-__-"

"Hmm dulu bilangnya benciii banget sama tuh orang. Eh sekarang pulang bareng, kadang ke sekolah bareng, jalan bareng, apa-apa bareng. Udah jadian mpok?"

"Jadian apa? Kita tuh cuma temen kak, just friend! Gak lebih ishh"

"Ooh jadi kode nih, padahal maunya lebih ya dari temen eh dianya gak peka ckck siaan haha."

"Duuh kode apa lagi? Idih ngapain kode-kode. Udah ah capek mau istirahat, malah disindir-_-"

"Hahaha kalo suka juga gapapa, Bel."

"BODO GAK DENGER!!"

Sabel beranjak menuju kamarnya, ia menaruh tasnya lalu mengambil handuk dan mandi. Selesai mandi ia membaringkan tubuhnya di kasur. Ia terus terpikir oleh perkataan kakaknya tadi.

'Iya kak bener juga, gue suka sama dia tapi dianya gak peka. Gak nyangka juga udah setahun lebih gue jadi temennya, hm mungkin sahabatnya. Tapi ya tetep aja we're just friend.' Batinnya.

Kini Sabel dan Joan memang sudah duduk di kelas 2 SMA. Sudah lebih dari setahun mereka berteman. Sabel memejamkan matanya, jantungnya berdetak kuat. Lama-lama matanya menghangat. Ia merasakan aliran air yang berasal dari kedua matanya. Ia menangis. Entah apa yang dia rasakan saat ini, tetapi dia hanya ingin menangis. Mungkin dengan begini, nanti akan terasa lebih lega sedikit.

"Kalo emang suka, perjuangin. Jangan diem aja. Nanti kalo udah terlanjur di ambil orang, malah tambah sakit." Tiba-tiba ada suara yang berasal dari balik pintu kamar Sabel. Ia lalu membukanya.

"Moura? Sejak kapan lo disini?"

"Udah gak usah nanya-nanya. Tuh kan matanya, pasti abis nangis. Udahlah gue tau kok lo suka sama Joan kan?

"T-tapi... Dia gak suka gue, Mou."

"Tau dari mana? Selama janur kuning belum melengkung, gak ada yang gak mungkin."

"Ah, gue gak yakin."

"Sstt... Jujur aja ya gue juga suka sama Gerald. Gue tadinya juga gak yakin dia mau bertemen deket sama gue, eh taunya dia mau jadi temen gue. Yaa gue harap nanti kita bisa jadi lebih hehe"

"Hah, lo suka sama Gerald? Cieeee hahahaha cepet jadian deh yaa"

"Hehe makasih, Bel. Lo juga dong harus perjuangin Joan. Jangan nyerah gitu dong"

"Iya, Mou. Gue bakal perjuangin dia hehe."

"Yaudah, nonton yuk. Nih gue bawa kaset banyak."

"Lo suka nonton, Mou? Lah yang gue tau lo sukanya baca novel"

"Ah lo gimana sih jadi temen, gue juga suka nonton kali haha"

"Aduuh sorry deh, yaudah yuk cuss."

*****

-New Message-

From: Sabel

Jo, nanti sore ke cafe yuk. Cafenya lagi ultah loh, banyak potongan harga haha. Nanti gue traktir deh.

To: Sabel

Wah enak tuh kayaknya. Ayo deh haha!

-Sent-

Dia dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang