The Beginning

288 5 0
                                    

Pagi ini di sekolah, hmm nothing special. Just like another school day. And it makes me so damn bored.

"Lo kenapa, Bel? Bengong mulu." Tanya Moura memulai pembicaraan.

"Eh, gapapa kok gue cuma bete aja."

"Jangan bete sambil bengong gitu deh, Bel nanti lo kesurupan aja."

"Horror amat, Mou haha. Engga kok jam segini mana ada setan keluar, males kali gue aja males pengen bobo macho aja di rumah."

"Husshh Shanabel Nathania kalo ngomong yaa."

"Hehehe maaf deh Moura Zalsabila muuaah wkwk." 

"Iiiuuhhh" lanjut Moura.

"Nah anak-anak, berhubung seminggu ini guru-guru ada acara perpisahan di luar daerah, kalian mendapat tugas, tugasnya adalah membuat lukisan alam. Kalian juga harus mempunyai foto asli dari lukisan tersebut sebagai bukti kalo kalian sendiri yang mengerjakannya."

"Huuuuu tugas mulu tugas..." anak-anak sekelas pun berseru bersahut-sahutan.

"Hah?! Gue kan gak bisa ngelukis, mana ada juga di Jakarta pemandangan alam yang bagus, duuh Moura bantuin gue pliiissss" keluh Sabel.

"Bel, gue mohon banget ya sama lo..." Kata Moura tiba-tiba dengan ekspresi muka yang jauh lebih memprihatinkan dari anak yang belum makan selama setahun._.

"Apaa?"

"GUA JUGA GAK BISA NGELUKIS!!!"

"Wuaaahhhhh! Selow aja muka lo gak usah kayak kucing kebelet beranak! Huhh what da hell is this?! Such a bad day everrr"

"Lebay banget lebay sumpah lebay lo parah lebay abis lebay asli lebay yaampun lebay banget le..."

"SHUT THE HELL UP!!"

"Le...Bye"

"Better."

*****

Sabel menyedot minumannya lalu duduk di bawah pohon mangga besar nan teduh di halaman sekolahnya, dengan raut wajah yang menunjukkan bahwa dia sedang tidak dalam keadaan baik. Ya, dia memang sedang bingung bin puyeng memikirkan tentang tugas melukisnya. Sabel memang lemah di pelajaran seni. Dia hanya menyukai musik yang sudah jadi secara instan, tetapi tidak menyukai prosesnya termasuk pelajaran seni musik.

"Aduuuh tugas, tugas, tugas, kenapa sih gak ada hari tanpa yang namanya tugas? Guru-guru mau ada acara sih ada acara tapi mereka mau seneng-seneng muridnya juga dibikin seneng dong jangan malah dikasih tugas macem-macem. Apalagi pelajaran seni rupa, isshh gue tuh gak bisa ngelukis!! Kayaknya gue perlu keluar kota nih buat nyari obyek yang bagus. Tapi kemana?!!"

"Tugas kesenian ya?"

Tiba-tiba ada seseorang menyahuti Sabel, yang sedari tadi bicara sendirian.

"Elo?!"

"Gapapa kan gue duduk disini? Udahlah gue lagi gak mau berantem sama lo. Oh iya lo belom jawab pertanyaan gue." Tanya cowok yang sedang memegang botol minuman itu, lalu duduk tepat di sebelah Sabel.

"Umm iya, kenapa?" Jawab Sabel jutek.

"Gue juga dapet tugas itu. Mau ngerjain bareng?"

"Serius? emang lo bisa ngelukis?" Seketika mata Sabel berbinar mendengar ajakan cowok itu. Tapi, kenapa tiba-tiba dia yang setau Sabel sangat dingin itu malah mengajaknya mengerjakan tugas bareng?

"Gue suka seni. Mungkin bisa." Jawabnya kembali dingin.

'Cowok aneh!'  Gerutu Sabel dalam hati.

Dia dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang