Nothing Between Us

192 6 1
                                    

Sabel akhirnya sampai juga di bandara Berlin. Ia merenggangkan otot-ototnya setelah duduk berjam-jam di pesawat sebelum memanggil taksi. Setelah itu ia pergi ke alamat apartemen yang dikasih omnya untuk tempat ia tinggal selama di Jerman, tepatnya di kota Berlin. Betapa kagumnya ia melihat suasana sepanjang jalan kota ini. Setelah memanjakan mata dengan melihat keindahan kota Berlin, akhirnya ia pun sampai pada alamat yang ia tuju. Dan betapa kagumnya ia melihat sebuah gedung tinggi yang sangat cantik di depannya. Ia pun tidak sabar untuk masuk ke dalam apartemennya. Setelah mengambil semua barang dari dalam taksi, dibantu oleh tukang taksinya itu, ia langsung masuk menuju lantai 7 apartemen itu. Sesampainya tepat didepan pintu kamar apartemennya, ia membayar taksi itu dan tidak sabar untuk membuka sebuah pintu berwarna coklat terang didepannya.

"Wah keren! Cukup besar buat gue sendiri! Om emang pas nyari tempat yang nyaman kaya gini ahaha" Serunya kagum.

Sabel langsung menyusuri tiap sudut dari apartemennya. Dari pintu masuk sudah terlihat ruang tv dengan 1 sofa pendek dan satu sofa panjang, dengan satu meja kaca didepannya. Disebrang ruang tv ada sebuah pintu yang menuju balkon apartemen itu. Disisi kanan ruang tv ada ruang makan beserta dapur yang sangat bersih. Di sebelah kirinya ada 2 pintu untuk 2 kamar. 1 kamar pribadi yang agak lebih besar dan 1 kamar tambahan yang lebih kecil. Kamar mandi ada disebrang pintu kamar pribadinya. Sungguh tempat yang simple tapi cukup luas dan nyaman untuknya.

Setelah melihat-lihat seluruh ruangan, ia mengambil barang-barangnya dan mulai menaruhnya ditempatnya masing-masing. Sekitar 1 jam lebih ia baru menyelesaikan semuanya dengan benar-benar rapi. Ia pun langsung bergegas untuk mandi dan berniat untuk makan diluar. Karena ini hari pertamanya berada disini, ia ingin merasakan suasana diluar apartemennya.

"Huaahh suasana sore yang nyaman banget disini. Rasanya gue bakal betah deh. Gak sabar buat masuk kuliah, ketemu suasana baru lagi, temen-temen baru, pasti seru banget. Tapi apa kabar, Moura, Gerald, Joan... Ah apa peduli gue sama Joan? Dia aja gak nanyain gue, gak nyariin gue, ngapain gue harus ngurusin dia?"

Setelah berjalan-jalan ia pun melihat sebuah restoran disisi kanan jalan, dan Sabel berniat untuk makan disana. Sehabis makan, ia langsung kembali ke apartemennya karena sebentar lagi malam akan datang.

Sesampainya di apartemen, Sabel langsung membuka laptopnya dan ternyata ada 2 email yang masuk.

From: mourawr@mail

To: shanathania@mail

Shanabeeeelll!!! Lo udah sampe di Jerman? Gimana disana? Pasti di Jerman banyak dong jeruk manis =D hahaha

From: nauralmnd_@mail

To: shanathania@mail

Bel, lo udah sampe belom? Langsung cek email ya. Bunda sama ayah nanyain tuh. Sering-sering kasih kabar ya.

Setelah mengecek email yang masuk, ia langsung membalasnya satu per satu.

Hari sudah mulai malam, karena capai selama di perjalanan, Sabel pun tidur lebih awal dari jam tidur biasanya. Ia lebih memilih cepat istirahat karena besok ia masih harus melakukan kegiatan-kegiatan sekaligus menyesuaikan diri di negara ini.

*****

Joan dan Kanaya pun lulus dari SMA. Mereka juga telah berniat untuk masuk ke universitas yang sama, karena alasan keadaan Kanaya yang tidak memungkinkan untuk jauh-jauh dari Joan. Ini sungguh membuat Kanaya sangat senang, karena bisa terus berada didekat Joan.

Sedangkan Joan dan Sabel sudah cukup lama tidak berbicara apalagi bertemu. Sampai disaat pengumuman kelulusan pun Sabel tidak datang ke sekolah. Sesungguhnya Joan sangat ingin menemui Sabel dan berbicara padanya. Tetapi ia sangat takut kalau Sabel tidak suka akan kehadirannya dan malah lebih membencinya lagi jika tahu hubungan ia dan Kanaya yang sebenarnya. Ia tidak ingin mencobanya lagi, tetapi seiring berjalannya waktu, rasa rindu akan kehadiran Sabel begitu menyeruak didalam dirinya. Joan pun akhirnya memutuskan untuk menanyakannya lewat Moura. Dengan segera ia langsung menelfon Moura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2013 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia dan AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang