"Om Bintang belum pulang Lang?" tanya Petir.
"Belum masih lama" balas Langit.
"Berdua lagi sama tante Rembulan?" kini giliran Topan yang bertanya.
"Iya, mau sama siapa lagi?"
"Kenapa emang?" tanya Langit menatap lekat Topan.
"Ya gak papa sih, tapi lo gak ada rasa kan sama nyokap lo sendiri?" Topan bertanya lagi kepada Langit.
"Gak ada lah gila, ya kali gw suka sama ibu kandung gw sendiri. Mana mungkin gw pacaran sama ibu gw sendiri" balas Langit yang tengah menahan kegugupannya.
"Di dunia ini gak ada yang gak mungkin, kecuali merubah takdir seseorang!" sahut Petir.
"Lo nuduh gw?!"
"Engga Lang, gw kan cuman ngomong doang gak ada niat nuduh lo atau yang lainnya" jelas Petir.
"Gw sendiri udah punya cewek, masa iya mau pacaran sama ibu kandung gw sendiri" ucap Langit.
"Pembohong" batin salah satu dari mereka.
"Bagus deh kalau gitu" sahut Ari yang sedari tadi hanya mendengarkan.
"Nah lo bertiga kapan punya ceweknya?" tanya Langit yang sepertinya sedang mengalihkan topik pembicaraan.
"Gw mah lagi pdkt sama anak IK" sahut Petir.
"Pdkt doang jadian kagak" ucap Topan.
"Ya sabar lah anying, ya kali baru pdkt sehari langsung ajak pacaran. Bisa bisa gw di tinggal karena dia syok duluan"
"Lo berdua tuh yang harusnya cari cewek!!" ucap Petir kepada kakak beradik kembar itu.
"Gw mah nunggu wisuda baru cari pasangan, biar lebih fokus kuliah dulu gw" ucap Topan.
"Gw males" sahut Ari yang langsung mendapatkan tatapan penuh selidik dari ketiga temannya.
"Gw males pacaran bukan berarti gw gay!!" jelas Ari.
Topan bernafas lega mendengarnya. "Huft, gw kira punya kembaran ga normal" ucapnya.
"Kenapa lo males pacaran?" tanya Langit heran.
"Iya kenapa tuh?" sahut Petir dan Topan bersamaan.
"Emang sepenting apa pacaran itu?" bukannya menjawab Ari malah balik bertanya.
"Y-ya penting lah!" ucap Langit.
"Apa yang penting?" Ari bertanya lagi.
"Karena dengan adanya pacar, hidup kita itu jadi lebih bewarna" balas Langit.
"Dengan adanya pacar, hidup kita gak kesepian lagi" sahut Petir.
"Pacar itu support sistem bagi kita" timpal Topan.
"Hidup jadi lebih bewarna karena sering melakukan seks?" tanya Ari yang tengah menatap Langit.
"Bagi gw uang itu support sistem gw" ucap Ari.
"Kesepian?, hidup lo aja yang monoton"
Ketiganya tidak bisa menjawab dan hanya memilih bungkam. Melihat keterdiaman dari ketiga temannya Ari berbicara lagi.
"Menurut gw pacaran itu gak sepenting yang orang lain pikirkan"
"Justru dari beberapa persen, pacaran itu bisa menghambat cita cita kita. Lo diputusin pacar lo berakhir depresi, itu yang membuat cita cita lo terhambat" jelas Ari.
"Pacaran bisa merusak hidup kalian, contohnya yang cewek. Dia pacaran hampir diputusin karena gak mau seks sama cowoknya karena si cewek gak mau putus sama cowoknya jadi lebih merelakan mahkotanya merendahkan harga dirinya demi seorang cowok bajingan"
"Mereka seks terus hamil si cowok gak mau tanggung jawab berakhir si cewek bunuh diri. Itu yang bikin hidup lo rusak"
"Pacaran gak seindah apa yang kalian bayangkan" sambung Ari.
"Saran gw, lo sukses aja dulu. Setelah sukses, cewek mana yang mau menolak lo?. Kecuali cewek itu lebih mapan dari lo, lo sukses cewek cewek yang datang ke lo bukan lo yang cari mereka" ucap Ari menatap lekat ketiga temannya.
"Pemikiran yang bagus!, gw suka dengarnya" ucap Topan setelah mendengarkan penjelasan singkat tentang berpacaran dari Ari, saudara kembarnya sendiri.
"Masuk akal juga" sahut Petir.
"Gak salah sih" gumam Langit.
"Kok lo bisa tau kayak gitu sih Ar, padahal dari kita bertiga kan cuman lo doang yang gak pernah pacaran" ucap Petir. (Gw lupa Ari udh prnh pcrn blm cek lg aj d chapter 1🙏🏻).
"Lo gak tau? justru orang yang keliatan diem kayak si Ari itu, diam diam menghanyutkan. Diam diam tau semuanya" sahut Topan.
"Udah kayak Intel aja" ucap Petir.
"Semoga dia gak tau rahasia gw" batin Langit.
"Kenapa Lang?" tanya Ari yang melihat Langit hanya diam tidak menyahut percakapan temannya.
"Gak papa, ini dosen gw udah masuk. Gw ke kelas dulu ya!!" pamit Langit.
"Kenapa itu orang?" tanya Petir.
"Gak tau, sariawan maybe"
"Udah biarin aja" sahut Ari.
—————
"Aduh kenapa gw malah kebelet pas lagi jam masuk sih, kan jadi ribet!" gumam seorang mahasiswa.
"Kamar mandi samping gudang aja kali ya biar cepat"
Ahhh... Emhhh...
"Si asu suara apaan itu" gumam mahasiswa itu ketika mendengar suara yang tidak asing lagi baginya.
Emhh... Ouhh... Ahhh..
"Dari mana sih asal suara itu?, cari aja gak masalah kan?"
"Gudang?" gumam si mahasiswa.
"Ngewe di gudang?, kayak gak ada hotel aja"
"Eh anying bentar, tadi kok suaranya kayak cowo sama cowok ya?"
"Yang lagi ewe itu pasangan gay?"
"Terong makan terong"
"Lihat dikit gak papa kan?, lagian gw juga udah biasa liat bokep"
Ahhh....emhhh....ouhh...lebihhh....cepathhh... sayanghhh...emhhh
"Kan benar gay" gumam si mahasiswa.
"Eh anjing!!, bukannya itu dia ya?" mahasiswa itu terkejut ketika melihat wajah kedua pasang gay itu.
"Bukannya dia udah ada cewek?, kok malah ngegay sih?"
"Apa itu cewek buat pengalihan aja?, tapi masa iya pacaran sampai 6 tahun?"
"Eh itu kan temannya si Ilham kan?, jadi dia gay?"
"Gw buat video aja kali ya siapa tau nanti gw butuh buat hal lain"
"Bukan buat bacol gw ya anjeng!!"
"Gw mah masih suka jeruk"
"Eh kok gw ngomong sendiri ya?" gumam mahasiswa itu.
"Lah iya anjing!!, gw kn niatnya mau ke kamar mandi!!" begitu ingat dengan tujuan awalnya, mahasiswa itu langsung pergi dari gudang setelah merekam dengan jelas kegiatan panas pasangan gay itu dan langsung pergi ke kamar mandi untuk menyelesaikan hajatnya.
—————
Pendek dulu lah cape🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibuku Adalah Pacarku
Teen FictionTentang laki-laki bernama Blue Sky atau yang kerap di panggil Langit, laki-laki berusia 23 tahun yang harus mendekam di penjara disebabkan karena perbuatan buruknya. Langit yang menjalin hubungan gelap dengan ibunya sendiri selama 6 tahun tanpa sepe...