Suara kicauan burung kini terdengar di telinga semua orang yang berada disana, warna langit pun sudah berubah menjadi warna oranye, bisa dibilang itu adalah senja.
Terdapat mungkin puluhan pepohonan yang berada di pinggir taman, terdapat pula bunga berbagai macam jenis serta warna yang berada di tengah-tengah taman, serta air mancur kecil yang menjadi titik pengenal taman tersebut. Dream-park namanya.
Angin sepoi-sepoi kini dapat mengibaskan rambut kelima lelaki yang tengah duduk di teras perpustakaan, yang ada di dalam taman.
Tercium aroma khas taman itu, yaitu udara yang segar nan sejuk membuat taman itu semakin tercium asri.
Tetapi, salah satu dari kelima lelaki di sana, ia menghirup udara sejuk itu untuk dibuatnya menghela nafas panjang, dan mencoba membuka suara.
"Orang tua gue, berantem lagi.." lirih Mahen menundukkan kepalanya dengan perasaan duka, lirihan tersebut masih dapat terdengar oleh teman-temannya.
Jelas, teman-temannya juga akan terkejut jika Mahen memberikan kabar secara langsung dan tiba-tiba. Pasalnya, Keluarga Mahen memang keluarga harmonis, tetapi itu berhenti lima bulan lalu.
Mulai lima bulan yang lalu, orang tua Mahen hanya berdebat biasa tentang masalah keuangan, dan akhirnya baikan dan menjadi harmonis seperti biasa.
Tibalah saat bulan ke dua, mulai ada pertengkaran saling ejek mengejek, fitnah, serta pukul-pukulan yang membuat Mahen tersendiri muak ada di dalam rumah.
Raihan yang berada tepat di samping Mahen ikut terkejut, ia segera mengelus punggung belakang Mahen dengan tatapan serta perasaan yang tulus.
Raihan adalah anak yatim atau bahasa sopannya tidak memiliki ayah. Dia sudah yatim sejak dalam kandungan, bahkan dia tidak tahu bagaimana rasanya disayang ayahnya walau hanya sekejap. Di dalam mimpi pun tak apa.
"Yang sabar ya, Hen. Mungkin memang semua sudah ditakdirkan" itu Jenan, lelaki yang sok gagah padahal marah saja tidak bisa, jikalau ia marah, maka hujan deras akan turun dari mata ke pipinya.
Jenan kini sudah tidak memiliki ibu, ibu nya sudah meninggal sekitar 1 tahun yang lalu, tapi kemungkinan Jenan dapat mengikhlaskan kepergian ibu nya.
"Takdir tuhan, memang tidak dapat dirubah, mentemen."
Itu Jemian, keluarga nya masih utuh, keuangannya masih sempurna, intinya lengkap semuanya. Tetapi, apa yang kalian tau tentang sisi sakit sesaknya Jemian?
Jemian adalah anak tunggal, berarti ia tidak memiliki kakak atau adik kandung yang dapat menghibur nya di saat ia menangis.
Karena itulah, Jemian sering sekali dibandingkan dengan anak tetangga sebelah tentang prestasi nya, padahal prestasi Jemian tak kalah jauh banyaknya dengan prestasi anak tetangga.
"Klean pada napa dah? Biasanya juga tantrum sendiri-sendiri,kok!" gurau Hersa berusaha mencairkan suasana dengan cara membuat tingkah aneh nya.
Hersa itu anak pertama dari dua bersaudara, sama hal nya dengan Jemian tetapi sedikit berbeda, ia tidak dianggap sama sekali dengan orang tua maupun keluarga nya.
Bahkan makan saja, harus beli atau membuat sendiri, sekolah saja ia harus membayar sendiri dengan bekerja paruh waktu.
Mereka berlima jelas memiliki luka masing-masing, tetapi dengan luka tersebut membuat mereka tetap utuh satu sama lain, saling menguatkan satu sama lain.
Mereka berjanji, akan bersahabat sampai akhir hayat yang tak tahu akan tercapai atau tidak kata kata tersebut.
- Marklee as Mahen Ajiksana
-02 Agustus-Huang Renjun as Raihan Ajisaka
-23 Maret-Lee Jeno as Jeantara Linggajaya
-23 April-Lee Haechan as Hersa Bimasaka
-6 Juni-Na Jaemin as Jemian Bimaraja
-13 AgustusTebecee..
Halooo! New novel againn
Rencananya, novel ini mau dibuat untuk sekolah, jadi mohon bantuannya yaa biar aing bisa dikenal disekolah maupun diluar sekolah, tysm.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERSAHABATAN 5 SEKAWAN
Teen FictionSpidream said: "kita berjanji akan selalu bersama!" "Jangan menutup masalah dari kita, ceritakan saja, jangan dipendam" "Kita berjanji akan selalu bahagia!" "Tersenyumlah untuk bahagia" . . . Spidream member: -Mahen Ajiksana- -Raihan Ajisaka- -Jena...