Pagi itu pun dimulai seperti biasa, sudah satu minggu lebih semenjak kejadian malam disaat Beomgyu dan Taehyun bertengkar, tidak ada diantara keduanya yang saling menyapa. Mereka hanya diam dan melakukan aktivitas mereka masing masing, seakan menganggap satu sama lain tidak ada.
Disekolah pun mereka juga bersikap seakan tidak pernah kenal. Taehyun juga tidak peduli ketika Beomgyu dirundung oleh teman temannya. Pemuda itu hanya diam dibangkunya atau pergi ke kantin seperti sekarang. Ia bisa melihat dari tempat nya ia makan, Beomgyu yang juga sedang mengantri untuk makan siangnya.
Sebenarnya hanya Jeongin dan Hyunjin saja yang selalu mengganggunya. Siswa lain bahkan biasa saja, hanya kedua pemuda itu dan teman sekelas nya saja yang seperti itu.
Beomgyu yang sudah selesai mengantri mengedarkan pandangannya mencari tempat duduk yang kosong. Ketika ia berjalan menuju tempat duduk tersebut tiba tiba kakinya terjegal sesuatu. Hal itu pun membuatnya terjatuh dan tersungkur kedepan. Sehingga membuat semua makanannya berserakan dan tak berbentuk.
Siapa lagi jika pelakunya bukan Jeongin. Pemuda itu menahan tawanya saat melihat baju teman sekelasnya yang terkena kuah dari makanannya. Semua orang hanya diam menatap apa yang terjadi kepada Beomgyu. Ada yang menahan tawa, ada juga yang menatap miris namun enggan untuk membantu. Hal itu pun juga tak luput dari penglihatan pemuda yang menyandang status sebagai saudara tirinya.
Beomgyu mengepalkan tangannya kuat kuat, menahan amarah yang sebentar lagi meluap. Bibirnya pun ikut bergetar karena rahangnya yang mengeras.
"Kau dan ayahmu sama saja, sama sama jalang"
Lirih Jeongin lalu kembali dengan acara makannya. Beomgyu dapat mendengarnya walaupun suara itu seperti sebuah bisikan. Ia mengambil nampan nya kemudian berdiri. Tanpa fikir panjang ia melemparkan nampan tersebut kepada Jeongin. Dan tepat sekali mengenai sasarannya yaitu kepala Jeongin.
Jeongin berbalik dan menatap Beomgyu dengan pandangan marah. Tak mempedulikan itu, Beomgyu malah meraih kerah Jeongin paksa sehingga membuat pemuda itu berdiri. Tangannya yang lain memukul rahang temannya itu sehingga membuatnya terhuyung dan menabrak meja.
Hyunjin yang sebelumnya masih terkejut dengan cepat menangkis tangan Beomgyu yang hendak memukul Jeongin lagi. Karena posisi Hyunjin yang masih berada diantara meja dan kursi membuatnya kesulitan saat ingin membalas Beomgyu.
Beomgyu mengambil kesempatan itu dan memukul Hyunjin tepat di hidungnya. Karena pukulan Beomgyu termasuk kuat membuat hidung pemuda itu mengeluarkan darah. Hyunjin meringis memegangi hidungnya yang terasa sakit.
Beomgyu hanya melihatnya datar kemudian berbalik dan berniat meninggalkan mereka. Namun Jeongin menendang punggungnya sehingga membuatnya terjatuh kembali. Jeongin membalikkan tubuh Beomgyu cepat dan menindihnya. Beomgyu belum sempat memberontak karena Jeongin yang memukul wajahnya berkali kali. Serta tangannya yang juga ikut ditindih sehingga membuat pemuda itu tak dapat bergerak.
Kejadian itu pun ditonton oleh para siswa. Namun tak ada yang berani untuk melerai keduanya. Jeongin masih terus memukul wajah Beomgyu, bibirnya terlihat sudah robek dan mengeluarkan darah. Ketika tangannya hendak memukul kembali, tubuh Jeongin tiba tiba terhempas kesamping hingga menabrak kursi tempat makan.
Taehyun melirik sekilas kepada Beomgyu yang terdiam menatapnya. Lalu menghampiri Jeongin dan menarik kerah punggungnya. Dengan sekuat tenaga Taehyun memukul pipinya sampai Jeongin terhuyung namun Taehyun masih memegang bajunya sehingga tak membuat nya terjatuh. Taehyun memukulnya kembali dan bertubi tubi sampai seorang guru datang melerai mereka.
Untung saja Kai dengan cepat melaporkan kejadian tersebut ke ruang guru. Dan langsung dengan sigap menghentikan perkelahian tersebut.
"Kalian berempat yang terlibat perkelahian keruang guru sekarang! "
KAMU SEDANG MEMBACA
BELOVED BROTHER || TAEGYU ||TAEHYUN X BEOMGYU
RandomKarena pernikahan ibu Beomgyu dengan ayah Taehyun menjadikan mereka saudara tiri. Dan harus berbagi kamar untuk dipakai berdua. Awal mula kebencian itu terjadi sampai keduanya pada titik dimana hal itu hanya lah sia sia. Sehingga mereka memilih untu...