Kenapa harus bergelut dengan apa itu cinta?do you know, Love is Something. - Iraska Alzeo
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pov Alzeo
Berulang kali, gue selalu ditanya "lo suka sama siapa sih Ze?" Kaya, emang harus bilang ya ketika suka orang lain?
At least, jangan nanya gitu bisakan? Everyone have a privacy, right?
Tapi kenapa saat seseorang yang gue anggap teman dekat mungkin? Nanya soal cinta, gue nggak pernah bisa jawab?
"Al, menurut kamu, cinta itu apa?" Lihat, Erika sering tanyain itu ke gue, dan itu bikin gue kadang kelimpungan buat jawab.
"Kenapa kamu tanya soal cinta terus ke aku?" Erika cuma menggeleng setiap kali gue tanya begitu, habis itu dia selalu nunjukin senyuman yang...sedih?
Tapi kenapa? Dia selalu ceria selama gue kenal hampir 2 tahun lamanya,
"Kamu lagi jatuh cinta?" Erika keliatan kaget pas dengar pertanyaan gue,
"Mungkin? Aku juga kurang tau," lihat kan? Jawabannya juga selalu ngambang tiap kali gue tanya, ya gue juga nggak maksa.
Cuma, gue kan bisa bantu kalo dia suka sama orang, saling tolong menolong, haha.
Author pov
Erika memandang air mancur yang ada disisi pojok SMA Himawara, bersama dengan Alzeo disampingnya.
"Ze, aku tanya lagi deh," ucap Erika membuat Alzeo menoleh pada gadis itu,
"Apa, Rik?" Tanya Alzeo,
"Menurut kamu, cinta itu apa? Serius, aku nanya." Alzeo menghela nafas lalu mengangguk ringan,
"Kenapa harus bergelut dengan apa itu cinta? do you know, Love is Something." Ucap Alzeo menjawab pertanyaan yang selalu Erika lontarkan setiap mereka berdua bertemu.
"What do you mean about something? Tell me." Alzeo tersenyum kecil lalu menepuk bahu Erika pelan,
"Nanti kamu pasti ngerti, lagipun pemahaman cinta menurut setiap orang kan, beda-beda. Iya nggak?" Erika mengangguk singkat menjawab ucapan Alzeo,
"Iya, kalo gitu..menurut kamu, cinta itu apa?" Alzeo terkekeh pelan, astaga. Gadis didepannya masih kekeuh sekali menanyakan soal cinta ya?
"Menurut aku, cinta itu tanpa arti. Kenapa? Karna aku sendiri juga nggak pernah tau arti cinta, maybe we can feel about love, but in real, i can't describe what is love." Alzeo berkata dengan lembut sambil menatap kearah Erika.
Kedua netra hitam itu berserubuk menciptakan suasana hangat bagi Erika, diselimuti gugup dengan hembusan nafas Alzeo yang menerpa wajahnya, begitupun sebaliknya.
Tangan Alzeo terangkat, mengelus rambut sebahu Erika yang tadi terbang karena hembusan angin, "apapun arti cinta, tetap ada dua hal yang jadi resikonya, kamu tau kan?" Erika mengangguk,
"Jatuh terlalu dalam pada penderitaan cinta, atau melambung tinggi tanpa akal karena cinta. Aku tau resikonya, aku tau impact apa yang akan dialami orang yang jatuh cinta, makanya aku takut. Aku takut jatuh cinta," Alzeo tersenyum mendengar jawaban Erika, lantas mengambil sesuatu di saku celananya.
Sebuah gelang, dengan inisial nama belakang Erika, D.
"Ini, aku beli ini kemarin di toko aksesoris bareng Samuel," Samuel adalah adik Alzeo yang usianya baru 4 tahun.
"Wah, buat aku?" Alzeo mengangguk lantas meraih tangan Erika dan memasangkan gelang berwarna pink putih dengan manik disisi kiri dan kanan huruf inisialnya.
"Cantik banget gelangnya, makasih! Ngomong-ngomong..Samuel gimana kabarnya? Udah lama nggak lihat dia," Tanya Erika.
"Samuel baik, bentar lagi mau masuk Tk jadi yaa ikut Mama bolak-balik sekolahan buat urusin pendaftaran, ya kamu tau kan dia nggak bisa jauh dari Mama." Erika manggut-manggut.
"Mau ketemu Samuel?" Erika menoleh cepat pada Alzeo yang kini menatap Erika,
"Boleh?" Tanya Erika polos, membuat Alzeo tertawa.
"Ya boleh lah, free kan? Kalo mau, nanti aku tunggu di parkiran, bawa motor sendiri apa dianter tadi?" Tanya Alzeo merapikan rambut Erika yang jepitannya sedikit melorot karna dihembus angin tadi.
Erika mengerjapkan matanya, gugup? DARI TADII!! Gadis itu menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan,
"Boleh, tadi aku dianter kak Hans, dann aku free kok. Soalnya Ambalan kumpulnya masih besuk."
"Okey, see you" Alzeo berbisik sambil mengusap pelan kepala Erika lalu pergi dari sana.
Erika menahan segala teriakan tantrumnya, dan meneriakkannya dalam hati, bagaimana?
"ASTAGA ALZE, LO BIKIN GUE GILA!! OMO OMO, AAAA GILAA INI GILLAAAAA!!"