Ternyata, aku salah besar ya? Aku kira, kedekatan kita bisa lebih dari teman, ternyata...hatimu bukan buat aku ya? ~ Erika Daisy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alunan lagu Hilang Tanpa Bilang yang dinyanyikan oleh Meiska itu merasuk dalam pendengaran Erika, membuat gadis itu menunduk lesu.
Entah kenapa hari ini rasanya berat sekali, apalagi melihat orang yang Erika sukai, dekat dengan seorang gadis yang digosipkan memiliki sikap kalem dan tutur katanya lembut, Erika mah kalah!
♪Andai ku tahu akan sesakit ini.. ku takkan mungkin, mencintaimu sedalam ini... Sialnya, saat kau pergi..ku terus menanti~ Kau yang buatku jatuh hati, kini hilang tak kembali...
Erika semakin ingin menangis saat mendengar lirik lagu yang seolah tertuju untuknya itu, namun Erika tak pernah berharap lelaki itu meninggalkan dirinya.
Lebih baik Erika menyimpan rasanya hingga akhir hidupnya daripada harus kehilangan sosoknya saat Erika terlalu gegabah mengungkapkan perasaannya.
"Ku terlanjur...mencintaimu.." gumam Erika mengulang segaris kalimat lirik lagu tadi.
"Iya, ternyata aku nggak takut jatuh cinta, karna aku jatuh cinta sama kamu..bahkan buat lupain wajah kamu aja aku gabisa."
Erika memutuskan untuk duduk dihalte, didekat sekolah, mungkin ia akan membatalkan niatnya pergi kerumah Alzeo untuk bertemu Samuel.
Tak lama kemudian, Alzeo datang dengan mobilnya, awalnya Erika tersenyum lebar sampai senyuman itu meluntur ketika melihat ada seseorang yang lain dikursi samping kemudi, gadis itu...
"Al, dia siapa?" Tanya Erika yang sudah tak tahan ingin tahu.
Erika tak suka Alzeo dekat dengan gadis itu..gadis yang sedari tadi diperbincangkan tengah dekat dengan Alzeo setelah Erika.
"Ah, ini Aiza. Oh iya Aiza ini Erika, sahabat aku." Sakit. Entah kenapa hati Erika sakit mendengar kata 'sahabat' keluar dari mulut Alzeo.
Sungguh, ini berat. Erika tak suka saat ia merasakan perih padahal ia tak seharusnya merasakan ini.
"Halo, gue Erika." Gadis didalam mobil itu tampak tersenyum,
"Hai, aku Aiza!" Erika hanya tersenyum paksa lalu masuk ke kursi belakang, sungguh! Mood nya hancur!
♪ku menyerah tak seperti dulu lagi Habis air mata ini... Tapi maaf, bila ku ingin...pisah~
Sial! Kenapa harus ada lagu galau dimobil Alzeo!? Raut wajah Erika bahkan sudah sangat keruh sekarang.
"Jadi kerumah aku Rik?" Erika hanya berdehem menyahuti pertanyaan Alzeo.
"Baguslah, Aiza juga mau kerumah aku, mau ketemu Mama." Erika tersedak air liurnya sendiri saat mendengar ucapan Alzeo.
Really!?
Astaga, Erika ingin teriak saja rasanya.
•••
Dirumah Alzeo, Erika asik bercanda dengan Samuel, bocah laki-laki itu asik menempel pada Erika dan mengikuti kemanapun Erika berjalan.
"Kak Riri, aku kemarin beli bricks lego! Ada dua! Snow white sama lotso! Kak Riri mau rakit bareng El nda?" Kak Riri adalah panggilan kesayangan dari Samuel untuk Erika.
"Wahh! Serius? Boleh dong!! Ayo kita main legoo!" Mereka terkikik bersama lalu berjalan menuju ruang bermain dimana ada banyak sekali mainan disana.
Tanpa sadar, sepasang mata menatap mereka dengan senyuman terukir dibibirnya membuat mata itu menyipit dibalik kacamata berframe besi berwarna silver dengan bentuk oval itu.
Hingga waktu sudah menjelang malam, Aiza sudah pulang namun Erika masih dirumah Alzeo,
"Capek?" Erika menggeleng, gadis itu masih sedikit kesal pada Alzeo.
"Kenapa? Kok mukanya bete gitu?" Erika lagi-lagi hanya menggeleng membuat Alzeo bingung, biasanya gadis disampingnya ini akan antusias menceritakan apa yang ia lalui bersama Samuel.
Ah ya, Samuel sudah tepar tertidur pulas karna lelah bermain seharian.
"Rik, kenapa? Aku buat salah?" Lagi-lagi hanya menggeleng.
"Rik, kalo kamu diem aja, aku ga bakal tau kamu kenap--"
"Aiza, dia siapa?" Tanya Erika dengan wajah tak bersahabat, membuat Alzeo menaikkan sebelah alisnya lalu tersenyum tipis.
"Kenapa?" Erika berdecak kesal.
"Ditanya malah nanya! Pacar kamu ya?" Alzeo tersenyum kecil mendengar nada kesal itu.
Dia cemburu?
"Kenapa? Cocok ya, aku sama Aiza?"
Duarrr!!
Hati Erika remuk bagai disambar petir, jadi Erika terlalu percaya diri ya?
"Iya..cocok, kamu cocok sama dia, dia baik." Ucap Erika.
"Anterin aku pulang, ah apa aku naik taksi aja--"
"Jangan, biar dianter Alze, Mama nggak mau kamu kenapa-napa," Mama Alzeo datang dengan segelas jus ditangannya.
"Iya mama, mana mungkin aku biarin Erika pulang sendiri, sama aku aja Rik. Ayo!"
Gadis itu pasrah, hatinya masih sakit ia tak punya tenaga menolak.
Ternyata, aku salah besar ya? Aku kira, kedekatan kita bisa lebih dari teman, ternyata...hatimu bukan buat aku ya?
•••
O
kss, jujur yang paling sulit selain mikir ide itu, bangun feel. Ini nggak ada feel nya sama sekali, cringe Tapii sayang juga kalo nggak di up, AND sebenarnya emang agak males revisii jugaa. Tapi gapapa lah ya? Penting aku update dulu HOHOHO
Follow ig : @Rbiyaa.est Follow akun aku juga, dan jangan lupa vote komen, see u sayangku