13. Penyusup

641 29 0
                                    

Typo bertebaran ~

***

Nana bangun dari tidurnya. Kini, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Ia mengambil Handphone nya yang ada di atas nakas, di samping ranjang.

Kaivan berkata di WhatsApp. Bahwa dirinya pergi keluar, dan akan pulang nanti malam, jam sebelas-san.

Nana menghela napas panjang. "Sendiri lagi, bosen ... jadi kangen bang egan." Batinnya.

Nana turun kebawah, dirinya berniat bermain menonton tv diruang tengah.

Ketika dirinya melewati dapur, ia tak sengaja mendengar sesuatu. Seperti seseorang yang mengaduk teh atau kopi?

Dengan hati-hati, ia melangkahkan kakinya ke arah dapur.

Sesampainya di dapur, bisa Nana lihat. Bahwa ada seseorang berbadan tinggi, memakai baju serba hitam. Orang itu membelakangi Nana, sehingga dirinya tak bisa melihat wajahnya.

"anjir, siapa itu? om jef gada di rumah ... apa jangan-jangan, pencuri?" Nana terus memperhatikan orang itu.

Ia melamun, terus memikirkan hal yang tidak-tidak. Sampai akhirnya, seseorang itu berdiri tepat dihadapan Nana.

"Oh, siapa anda?" katanya dengan berbicara formal.

Nana mendongak keatas untuk melihat wajah orang itu. "cakep, mirip papa." Batin Nana.

Detik berikutnya, Nana tersadar.

"Eh! elo yang siapa, tiba-tiba masuk rumah papa Sean. Pencuri ya lo, ngaku?!" teriak Nana heboh.

Orang itu mengerutkan keningnya bingung. Ia melihat Nana dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Saya bertanya, bukannya menjawab malah balik bertanya." Katanya dengan masih menggunakan bahasa formal, sedikit terdengar kaku memang.

"Anda memanggil papa saya dengan sebutan papa, mohon maaf. Tapi papa saya, atau Sean, tidak memiliki anak perempuan sepertinya anda." Lanjutnya, dengan wajah datar.

Nana merasa emosinya naik. "Apa tadi katanya? Papa Sean ga punya anak perempuan, sialan emang." Umpat Nana.

"Idih-idih, sembarangan wae maneh ngomong. Gue Nana Grizsella! anak bungsu nya papa Sean!" tekan Nana.

Nana menarik tangan orang itu, lalu ia menyuruh orang itu duduk di sofa ruang tengah.

"Lo diem di sini, jangan sampai gue liat lo bangun dari sofa! gue mau telepon papa buat bilangin kalo di sini ada maling!" Nana langsung berlari kearah kamarnya guna menghubungi sang papa.

Panggilan terhubung..

"Assalamualaikum, ada apa kamu telepon papa sayang?"

"Wa'alaikumsalam, papa bisa pulang sekarang? di rumah ada penyusup, dia mau maling papa!" teriak Nana kepada Sean.

"Astagfirullah, kamu tunggu di situ sayang. Papa sama abang-abang akan pulang sekarang."

panggilan berakhir..

Sementara di bawah, orang itu tersenyum kecil. Dirinya merasa terhibur akan perilaku Nana.

Nana kembali turun kebawah, ia duduk di sofa sebrang orang itu. Dirinya terus memperhatikan gerak-gerik ia, dan sesekali me-melototkan matanya.

Nana Grizsella. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang