↳ ℳყ L𝚊𝚍ყ - 5

271 43 59
                                    

ℳყ L𝚊𝚍ყ

ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴋᴀꜱɪʜ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴᴛᴀʀ ɴʏᴀ ʏᴀᴀ..

𝒅𝒐𝒏'𝒕 𝒃𝒆 𝒔𝒊𝒍𝒆𝒏𝒕 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓, 𝒑𝒍𝒆𝒂𝒔𝒆!

⊹ ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ɢᴜʏꜱ ⊹

༄° ۪۪̥⊹🖤⊹ ۪۪̥ °୭

▪︎▪︎ dikediaman rumah Bibi Cha 🏠

Di malam harinya, Jennie duduk termenung di teras rumah sambil melihat bintang-bintang beserta bulan purnama yang bersinar sangat terang dilangit. Suasana kediaman di desa Bibi Cha terasa damai dan tentram. Ia sendirian dan tidak memiliki siapa-siapa, hanya bibi Cha dan Eunwoo disini yang menemaninya. Andai saja, ada keajaiban tiba-tiba kedua orangtua selamat dan kembali dengan keadaan yang masih hidup dan mereka mengajak liburan di desa Bibi Cha atau pulau Jeju pasti akan menyenangkan.

Tiba-tiba Jennie kembali teringat kedua orangtuanya. Jennie kembali mengenang memory-nya kembali terputar saat dirinya tertawa bahagia saat piknik dimusim semi waktu kecil bersama keluarganya di sekitaran sungai Han, lalu liburan di Jepang di setiap tahunnya dan indahnya makan malam bersama sebelum keduaorangtuanya berangkat ke New Zaeland dan terakhir sekelebat bayangan saat kejadian pemerkosaan menimpanya kembali terputar dalam benaknya, membuat air matanya kembali menetes begitu saja.

Jennie menangis dalam diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jennie menangis dalam diam. Sungguh menyedihkan dan menyakitkan untuknya yang memiliki cobaan bertubi-tubi menghampirinya. Apa lagi sekarang, ia tengah hamil dari hasil pemerkosaan pria brengsek itu. Jennie malu dan jijik dengan dirinya sendiri. Jika bisa, ia ingin melenyapkan nyawa yang tengah tumbuh di rahimnya. Ia tak mau mengandung benih pria bajingan itu.

Jennie menyentuh perutnya, lalu meremas bajunya. Ia sudah menahan emosinya dari kemarin, dan sekarang ia akan meluapkannya kembali.

Jennie pun memukul-mukul perutnya yang masih rata dengan tangis yang semakin deras. "Aku sungguh membencimu! Kau dan pria brengsek itu! Kenapa kalian harus hadir di dalam hidupku? hiks, hiks, hiks.." ujar Jennie berteriak disertai isakan.

Eunwoo keluar dari rumahnya saat tak menemukan Jennie di dalam kamarnya. Sang ibu menyuruhnya untuk mengantar susu hamil yang masih hangat untuk Jennie. Saat ia sudah sampai di luar rumahnya, ia terkejut melihat Jennie yang tengah memukul-mukul perutnya yang masih rata itu dengan keras. Bukankah itu membahayakan Jennie dan bayinya, pikir Eunwoo.

Eunwoo lekas menaruh gelas berisi susu itu di bangku meja terasnya dan menghampirinya berniat menghentikan Jennie yang terus memukul perutnya. "Noona~ Jangan lakukan itu! Kau dan bayimu bisa celaka!" kata Eunwoo, dengan tangannya yang menahan tangan Jennie yang masih ingin memukul perutnya.

FF Jennie & Chanyeol 🍒🍓🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang