Selamat membaca!
Vote⭐ and comment💬ᕙ«⟨Nakamura Nara - SAGAN'S⟩»ᕗ
•
•
•
•Kita bertemu lagi lain waktu, sampai jumpa.
Kalimat sederhana itu berubah kompleks ketika Rieka terus memikirkan tanpa henti. Rieka dan Sagan menghabiskan waktu berbincang selama 15 menit di Our Dessert yang tentu saja tanpa kehadiran Sora. Gadis itu entah pergi kemana selama 15 menit dan baru kembali setelah 20 menit ke depan.
Matanya terpaku pada sebuah syal hitam dan panjang di sebuah pengait. Helaan napas gusar kembali mengisi kehampaan kamarnya. Rieka tidak habis pikir tentang pria itu, bisa-bisanya dia meminjamkan syal pada dirinya yang dimana belum tentu mereka bisa bertemu lagi.
"Pria aneh." seraya bergumam pelan, Rieka memainkan ponsel.
Tidak ada notifikasi selama satu minggu terakhir.
Lagipula Rieka tidak bisa melakukan apapun selain menunggu. Ya, benar. Dia hanya perlu sedikit lebih sabar dalam hal menanti kejadian yang sudah pasti. Walaupun keadaannya berangsur membaik, Rieka masih belum diperbolehkan berada di luar ruangan terlalu lama atau berpergian jauh.
Sagan Sylvester. Pebisnis muda yang tengah naik daun selama beberapa tahun terakhir. Karirnya meroket dengan cepat, mengalahkan para pebisnis kelas kakap yang sudah merintis bisnis mereka sejak seratus tahun lalu.
Berbeda dari yang lain, keluarga Sylvester selalu membuat perusahaan mereka sendiri. Artinya, setiap anak Sylvester yang lahir, mereka tidak akan mewarisi perusahaan milik orang tua mereka. Melainkan bekerja keras membangun bisnis dengan cara mereka sendiri mulai dari dasar.
Beberapa informasi umum bisa ditemukan melalui web tentang keluarga ini. Keluarga besar yang sudah membangun bisnis sukses mereka sejak dahulu kala. Berbagai macam bisnis telah mereka jalankan, namun yang tersukses adalah masa Sagan Sylvester.
Dengan begitu, Rieka bisa menarik kesimpulan bahwa Sagan hanyalah seorang pebisnis terkenal serta merta syal yang dia pinjamkan-atau mungkin berikan-hanyalah sebagai bentuk simpati terhadap seseorang yang sedang masa pemulihan dari keterpurukan. Atau mungkin hibah, pikirnya.
Rieka terus menggulir layar ponselnya, membaca semua berita yang ada tentang pria itu. Tidak asing kala bertemu, nyatanya memang nama itu sudah terkenal hingga ke lubang tikus sekalipun. Silvest'S, brand milik Sagan.
Usai membaca semua artikel penting, Rieka mematikan ponselnya. Dia merasa lelah sekaligus bosan mendekam di kamar tidur satu hari penuh. Walaupun hari menjelang sore, North belum memberi izin untuk keluar karena dia masih harus mengurus hal-hal kecil tersisa.
Gadis itu berbaring, netranya menatap penuh langit-langit kamar. "Selepas natal, aku harus mulai menyusun rencana baru. Setidaknya harus melibatkan lebih banyak..." seraya bergumam pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGAN'S
Romance"Even though my feet touch the end of the world, I will continue to chase you. As my poor pawn..." -*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-* Sekilas saat netra marmer abu-abu bertemu dengan seorang gadis muda di depannya, jantungnya berdegu...